Review Galaxy A8+: Raja Selfienya Samsung!
Kamera
Beralih ke fitur kamera, kamera utama Galaxy A8+ memiliki sensor 16MP dengan aperture F/1.7. Ini mampu menangkap cahaya yang cukup banyak saat mengambil gambar. Namun rupanya untuk kualitas hasil gambar sendiri, masih tetap berada di kelas seri “Galaxy A” milik Samsung. Detail yang ditampilkan pada gambar belum sebaik pada kamera kelas flagship mereka seperti Galaxy S8 maupun Note 8. Untuk pengambilan gambar secara auto, hasil gambar bahkan cenderung over exposure untuk pemotretan di area yang terang. Sehingga gambar terlihat agak pucat, dan warna terlihat kurang tajam. Lebih disarankan menggunakan HDR saat berada ditempat terang.
Justru hasil terlihat lebih baik saat berada di area yang tidak terlalu terang. Sedangkan di kondisi gelap, juga cukup optimal dengan minimnya noise yang terlihat. Dengan bukaan yang besar, untuk pengambilan foto macro juga terlihat baik.
Beralih ke kamera selfie, sepertinya memiliki hasil yang lebih dapat diunggulkan. Karena perangkat ini dibekali dengan dual kamera di bagian depan. Untuk foto selfie, perangkat ini sangat optimal. Detail gambar terlihat baik, untuk penggunaan di lingkungan minim cahaya pun tetap maksimal meskipun tanpa tersedianya LED flash. Di lengkapi dengan dual kamera di bagian depan, pengguna bisa mengabadikan selfie bokeh lewat fitur live focus yang tersedia.
Galaxy A8+ telah dibekali dengan video image stabilzer dengan sistem EIS, sehingga pengguna juga dapat mengabadikan video dengan lebih stabil. Namun fitur ini hanya berlaku untuk kamera utama atau kamera belakang. Maksimal resolusi perekaman yaitu FullHD 1080p.
Baterai
Kapasitas baterai yang tersedia di Galaxy A8+ adalah 3500mAh. Ini tentunya cukup besar, mengingat produk Galaxy Note 8 saja masih menggunakan baterai berkapsitas 3300mAh. Kami melakukan pengujian dengan melakukan tes browsing dan looping video. Pengujian browsing yang baru kami lakukan menggunakan setup server secara lokal. Smartphone melakukan browsing dengan pergantian halaman setiap 10 detik nonstop. Sama seperti pengujian looping video, perangkat diatur dengan menggunakan Airplane mode, Wi-Fi aktif, serta kecerahan layar non-otomatis dengan slider di tengah.
Untuk tes browsing, perangkat ini mampu bertahan selama 14 jam 48 menit. Ini merupakan salah satu tes browsing yang tertinggi, selama kami memulai pengujian menggunakan browsing test.
Sedangkan ada pada tes video looping, smartphone ini mampu bertahan dengan waktu yang cukup signifikan, yaitu selama 18 jam 29 menit.
Untuk pengisian baterai, Galaxy A8+juga sudah dibekali dengan adaptor pengisian adaptive charger. Pengisian baterai dari kondisi kosong hingga penuh hanya membutuhkan waktu selama 2 jam 18 menit. Tentu saja, kondisi pengisian baterai yang berbeda akan bisa menghasilkan kecepatan pengisian yang berbeda pula, dan dengan kapasitas baterai yang cukup besar waktu tersebut cukup baik.
Secara keseluruhan, manajemen daya dari Galaxy A8+ terbilang sangat baik. Dalam pemakaian sehari-hari, smartphone ini bisa bertahan hampir dua hari dalam pemakaian normal. Juga tidak ada kesan overheating selama penggunaan. Namun sistem UI yang ada memungkinkan sistem menghentikan beberapa proses aplikasi backround yang berjalan dihentikan, sehingga pengguna perlu mengatur secara advance apabila ada aplikasi yang tak dapat berjalan secara background.