Hands-On Samsung Galaxy Z Fold2: Mevvah.
Pengalaman Penggunaan
Untuk hands on Galaxy Z Fold2 kali ini, karena waktu peminjaman unit yang sangat terbatas, kami hanya sempat melakukan beberapa pengujian singkat. Seperti pengujian benchmark dan menjajal fitur-fitur unggulan yang ada di Galaxy Z Fold 2ini.
Benchmark
Kami melakukan pengujian benchmark pada Galaxy Z Fold2, dengan tiga aplikasi yaitu AnTuTu 8, Geekbench 5 dan 3Dmark, yang mewakili performa CPU dan GPU pada perangkat. Hasilnya adalah sebagai berikut.
AnTuTu
Geekbench 5
3DMark
Dari hasil yang ditunjukan memang terlihat tinggi. Tentunya karena perangkat ini telah menggunakan SoC kelas flagship. Menggunakan SoC Snapdragon 865, sepertinya memang tidak ada kendala untuk urusan performa pada smartphone ini.
Baca Juga: Review Lengkap Samsung Galaxy Note20 Ultra: Smartphone Produktivitas Terbaik 2020!
Tapi sedikit catatan yang kami dapatkan saat menguji benchmark, smartphone menjadi terasa panas, terutama pada penampang body metal bagian belakang. Nampaknya Galaxy Z Fold2 belum memiliki manajemen suhu yang cukup optimal dalam menghantarkan panas, sehingga panas hanya terasa memusat di bagian body metal tersebut. Apalagi perangkat ini tertutup rapat dan hampir seluruh bodynya didominasi layar.
Fitur-fitur Unggulan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Galaxy Z Fold2 membawa beberapa fitur unggulan yang mungkin tidak dimiliki oleh smartphone lain, apalagi dengan desain layar lipat miliknya.
Beberapa fitur-fitur unggulan tersebut seperti App Continuity, Multitasking Window, Auto frame dan selfie dengan kamera utama. Beberapa fitur tersebut mungkin masih perlu instruksi khusus saat penggunaan, dan kami merangkumnya sebagai berikut.
App Continuity
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk secara otomatis berpindah layar dari layar depan (sekunder) ke layar utama, saat membuka aplikasi. Secara default, aplikasi akan tertutup jika pengguna berpindah dari satu cover screen (lipat) ke layar utama (terbentang) dan sebaliknya.
Nah untuk mengaktifkan App Continuity, caranya adalah sebagai berikut.
– Masuk ke menu Settings, pilih opsi Display,
– Pada jendela Display, akan ada opsi “Continue Apps on Cover Screen”
– Lalu pilih aplikasi yang ingin tetap aktif dan otomatis berpindah mode layar saat dibentang/lipat.
– Disini kami mencoba aplikasi video seperti YouTube dan Netflix. Dimana biasanya pengguna akan membutuhkan tampilan layar yang lebih besar. Geser slider pada opsi aplikasi tersebut.
– Maka aplikasi tersebut akan aktif dalam mode App Continuity. Sewaktu pengguna menjalankan apliaksi tersebut, aplikasi tidak akan tertutup saat layar dilipat maupun dibentangkan melainkan akan berpindah mode.
Multi Window
Smartphone Android saat ini mungkin sudah banyak yang memiliki fitur PIP atau split screen, yang sebenarnya adalah fitur multitasking, dimana pengguna bisa membuka dua aplikasi secara bersamaan dalam satu layar.
Di Galaxy Z Fold2, dengan layar yang lebih besar pengguna bisa membuka tiga aplikasi secara bersamaan. Yaitu dengan fitur multi window. Fitur ini sebenarnya mirip dengan yang ada pada perangkat Galaxy Tab S7 series.
Untuk menjalankan aplikasi secara multi window, caranya adalah sebagai berikut.
– Masuk ke menu Edge Panels, yang dengan singkat bisa dicari pada menu Settings dengan mengetik langsung Edge Panels.
– Pilih aplikasi-aplikasi yang ingin anda jalankan secara multi window. Yaitu dengan mengklik tanda (+) pada kategori Apps di Edge Panels.
– Setelah memasukan aplikasi-aplikasi tersebut, kembali ke menu home.
– Buka Edge Panels yang ada di bagian pinggir layar, lalu drag aplikasi yang ingin anda buka secara multitasking. Lakukan hal yang sama pada aplikasi yang lainnya hingga maksimal membuka tiga aplikasi.
Dengan multi window ini tentunya kita bisa melakukan berbagai hal secara bersamaan, seperti menonton video, membuka chat atau sambil melakukan browsing. Ini pastinya akan meningkatkan produktivitas bagi pengguna Galaxy Z Fold 2 sendiri.
Video Auto Framing
Fitur menarik lainnya yang kami coba menggunakan Galaxy Z Fold2 adalah mode perekaman video Auto Framing. Fitur ini memungkinkan kamera untuk memilih frame yang sesuai dengan objek. Misalnya objek orang dengan jarak yang agak jauh, maka kamera akan melakukan zoom secara otomatis, dan lain sebagainya
Kami menjajal langsung fitur ini yang ada pada menu kamera, tentunya dalam mode perekaman video. Cara mengaktifkannya sangat mudah, yaitu dengan mengklik ikon yang ada di sudut bagian kanan bawah pada jendela perekaman. Maka fitur auto framing langsung dapat diaktifkan.
Fitur ini terasa sangat fun, karena kita bisa merekam video, khususnya dengan objek orang, menjadi lebih dramatis. Kamera secara pintar bisa mengambil gambar closed up, zoom out sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna. Hasil perekaman yang dramatis ini bisa membuat pengguna awam pun menjadi layaknya videografer profesional.
Selfie dengan Kamera belakang
Selain menggunakan kamera selfie yang terdapat pada layar Cover, pengguna juga bisa melakukan selfie menggunakan kamera utama. Tentunya ini akan memberikan hasil dengan detail lebih baik, dan juga memiliki angle yang lebih banyak.
– Untuk mengaktifkan selfie dengan kamera belakang (Selfie with rear Camera), pertama-tama buka aplikasi kamera ada mode layar cover. Setelah itu akfitkan selfie kamera.
– Di bagian sudut kanan atas terdapat ikon kecil “Selfie” yang berfungsi untuk mengaktifkan opsi selfie with rear camera.
– Setelah mengklik tombol tersebut, bentangkan layar dengan menghadapkan kamera utama ke wajah. Kita bisa menggunakan layar cover untuk melihat jendela kamera saat sedang selfie.
– Kita juga dapat memilih mode kamera yang kita inginkan apakah wide angle, normal atau menggunakan tele zoom. Yaitu dengan icon bergambar pohon yang ada di bagian bawah.