Review Huawei GR5: Mengandalkan Finger Print
Hasil Foto
Hasil pemotretan dengan GR5 bisa dikatakan cukup baik. Kami tidak melihat bahwa sensor yang digunakan adalah sensor kelas atas. Akan tetapi pengendalian hasil fotonya cukup bisa diandalkan.


Hal lain yang kami rasa sangat menarik adalah kecepatan autofokusnya di dalam kondisi pencahayaan rendah. Kami menemukan bahwa kecepatan fokusnya dapat diandalkan, bahkan sudah mendekati kecepatan autofokus yang ditemui pada smartphone kelas atas.
Satu hal yang kami temukan adalah dalam kondisi pencahayaan rendah (kedua contoh foto di atas), meski white balance mungkin agak “lari”, tapi detail tampak dijaga dengan baik. Keseimbangan antara penghapusan noise dan detail terlihat sangat baik untuk smartphone kelas ini.

Di luar ruangan, tampak kualitas hasil foto menjadi lebih baik. Meski memang tidak bisa disandingkan dengan hasil foto smartphone kelas high-end, tapi dapat bersaing dengan smartphone dengan kelas harga yang serupa dengannya.


Pengujian Baterai
Perlu kami ingatkan bahwa GR5 menggunakan baterai 3000 mAh. Mengapa demikian? Sebab, hasil pengujiannya menunjukkan bahwa GR5 mampu bertahan cukup lama untuk ukuran sebuah smartphone kelas menengah dengan baterai 3000 mAh. Rata-rata smartphone dengan harga hingga 3 jutaan dengan baterai 3000 mAh akan memperoleh nilai pengujian di kisaran 7 jam (dengan PCMark). Perolehan angka 9 jam pada GR5 adalah skor yang cukup mengejutkan. Hanya smartphone kelas atas dengan SoC kelas atas yg umumnya bisa mencapai nilai ini dengan baterai “hanya” 3000 mAh.















