LG G5 Dianggap Sebagai Produk Gagal
Kalangan internal LG ternyata menganggap smartphone terbaru mereka, G5, sebagai produk gagal. Hal itu disebabkan karena G5 gagal menghasilkan keuntungan bagi perusahaan asal Korea Selatan tersebut karena tingkat penjualan yang rendah. Imbas dari kegagalan tersebut bahkan membuat LG dilaporkan merombak susunan petinggi mereka di divisi mobile.
Semula, LG memprediksi G5 bisa terjual sekitar 3 juta unit di kuartal kedua tahun 2016 ini, kuartal di mana smartphone tersebut diluncurkan. Hanya saja, pada kenyataannya, LG G5 hanya terjual 2.2 juta unit saja, cukup jauh di bawah prediksi. Hanya saja, tidak disebutkan apakah angka tersebut juga menyertakan produk LG G5 “SE”, alias varian dengan SoC lebih rendah, atau hanya versi premium saja.
Rendahnya penjualan disebut disebabkan karena pengguna tidak bisa menerima konsep modular yang ditawarkan LG untuk smartphone tersebut. LG G5 memang bisa menampung beberapa modul tambahan yang disebut bisa menambah fungsi perangkat tersebut. Namun, statusnya sebagai produk flagship dengan harga tinggi membuat calon pengguna berpikir ulang apakah mereka harus membeli smartphone dengan fungsi yang “tidak penuh” dan harus membeli modul tambahan untuk mendapatkan fungsi “lebih” dari produk tersebut.
Penggantian beberapa petinggi divisi mobile diharapkan LG bisa memberikan nuansa baru bagi divisi tersebut, dan diharapkan bisa memperbaiki kinerja mereka di pasar smartphone. LG sendiri saat ini berada di posisi 7 untuk pasar smartphone, tetapi tertinggal jauh dibandingkan saingan berat senegara mereka, Samsung. Mereka mengharapkan momentum baru bisa didapatkan dan mendekatkan posisi mereka ke peringkat atas pasar smartphone.