Proyek Smartphone Rp 50 Ribu India Berakhir Berantakan
Ringing Bells, perusahaan yang sempat menjanjikan smartphone murah seharga US$ 4 ternyata gagal memenuhi janji tersebut. Proyek smartphone dengan kode Freedom 251 tersebut pada akhirnya tidak terealisasi dan perusahaan tersebut meminta bantuan dana yang besar ke pemerintah India. Hanya saja, untuk saat ini bisa disimpulkan bahwa proyek ini berakhir berantakan.
Tidak lama setelah pengumuman perdana smartphone tersebut, masalah sudah menimpa Ringing Bells, dengan tudingan bahwa smartphone contoh yang sempat disebarkan merupakan produk re-brand dari produk perusahaan lain. Selain itu, mereka yang awalnya yakin akan mendapat bantuan dari pemerintah India ternyata tidak mendapatkan bantuan tersebut. Janji mereka untuk merilis smartphone tersebut tanggal 30 Juni lalu ternyata juga tidak bisa ditepati.
Perusahaan tersebut kini mencoba kembali meminta bantuan ke pemerintah India untuk kelanjutan proyek ini. Jumlah dana yang diminta bisa dikatakan sangat besar sekali, mencapai US$ 7.4 miliar. Dana tersebut, menurut Ringing Bells, akan digunakan untuk menutup biaya materi yang digunakan untuk produksi. Hanya saja, dana yang diminta tersebut bisa dikatakan tidak masuk akal, dan tanpa menunggu respon resmi pemerintah India, banyak pihak yakin bantuan dana tidak akan turun.
Semula, Ringing Bells menjanjikan 200 ribu unit Freedom 251 akan tersedia. Sebanyak 30 ribu orang disebut sudah membayar untuk mendapatkan jatah smartphone tersebut. Hanya saja, kini impian mendapatkan smartphone dengan harga murah tersebut tampaknya akan sirna begitu saja.