Xiaomi Kehilangan Pasar di Negara Asalnya
Pasar smartphone di China bisa dikatakan sangat besar dan sangat ketat. Beberapa nama besar dunia, seperti Apple dan Samsung, mulai merasakan ketatnya pasar tersebut, dan terdorong oleh beberapa produsen lokal. Namun, tidak hanya merek dari luar China yang terkena dampak dari ketatnya pasar di negara tersebut, salah satu produsen lokal, Xiaomi, juga mulai merasakannya.

Xiaomi Kehilangan Pasar 38%
Berdasarkan data dari International Data Corp., Xiaomi mengalami penurunan pengiriman smartphone dari 17.1 juta di kuartal kedua tahun lalu ke hanya 10.5% di kuartal kedua tahun ini. Itu membuat Xiaomi mengalami penurunan pengiriman smartphone 38% dari tahun 2015 lalu di periode yang sama. Hal ini membuat Xiaomi terpaksa mengakui beberapa pesaing mereka di pasar China, termasuk Huawei, Vivo, dan Oppo yang kini berada di atas mereka.
Produk Xiaomi Kurang Fitur Unggulan
Xiaomi memang rutin merilis produk baru. Namun, hal itu ternyata tidak bisa membuat mereka lebih kompetitif di pasar yang ketat, seperti di China sendiri. Kurangnya daya saing Xiaomi tampaknya dipengaruhi oleh tidak adanya fitur khas yang menjadi unggulan di produk-produk mereka. Kompetitor Xiaomi sendiri rajin menghadirkan fitur menarik di produk mereka, dan memang mendorong fitur tersebut sehingga bisa jadi daya tarik tersendiri.
Hal serupa juga disebut menjadi penyebab Apple kalah bersaing di China dalam beberapa waktu terakhir ini. Apple memang menghadirkan produk andalan mereka ke China, tetapi kurang diminati karena dianggap terlalu “polos”, tanpa adanya fitur unggulan. Melihat kenyataan itu, Xiaomi mungkin harus mulai mengembangkan suatu fitur khas di berbagai produk mereka agar mereka bisa kembali memiliki daya saing di pasar lokal negaranya tersebut.