Bukan Review Zenfone 3 ZE520KL

Reading time:
September 20, 2016

 

ZE520KL Sebagai Smartphone Utama

Di hari ketiga, dengan sedikit berat hati saya melakukan “migrasi” ke ZE520KL dari Note 5 yang sudah setengah tahun menjadi andalan untuk liputan dan semua kebutuhan keseharian. Perasaan ragu dan takut bahwa Zenfone 3 dengan SoC single channel memory yang satu ini akan mengecewakan tetap ada.

Setelah mengaktifkan semua aplikasi, akun utama, dan menyambungkan ke smartwatch, mulailah hari pertama saya dengan ZE520KL sebagai smartphone utama.

Ya, saya mulai bisa merasakan bahwa terkadang smartphone ini memang tidak bisa disamakan dengan Note 5 yang sekarang “tidur” di dalam tas. Sedikit mengutak-atik Auto-start manager dan men-disable beberapa aplikasi yang tidak dibutuhkan, berhasil menghilangkan sebagian masalah saya. Tentu saja, layar Super AMOLED dan kemampuan stylus Note 5 saya tetap tidak tergantikan. Akan tetapi, saya mulai merasakan sensasi seperti saat menggunakan Galaxy S6, S7, dan Mi5. Smartphone yang (bagi saya) bertubuh kecil ini seperti tidak berhenti menyuguhkan performa tinggi. Memorinya yang “hanya” 3GB tidak terasa mengganggu saya yang sudah sehari-hari menggunakan RAM 4GB (Note 5). Tentu saja, dengan bantuan Auto-start Manager.

zenfone-3-ze520kl-mem

 

Setelah iseng-iseng sedikit, saya menemukan bahwa performa dari SoC yang digunakan oleh Zenfone 3 ZE520KL ini memang unik. Dengan perolehan skor Geekbench 3 yang unik, performanya ternyata mampu membuat penggunaan sehari-hari menjadi nyaman. Skor single core yang sudah sangat dekat dengan angka 1000 membuat semua aplikasi bekerja dengan cepat. Sementara itu, skor multi-core nya yang tergolong tinggi (lebih tinggi dari Redmi Note 3 Pro) membuatnya amat nyaman untuk multitasking!

zenfone-3-ze520kl-geekbench-3

Kualitas hasil foto kamera ZE520KL ini terasa sangat mirip dengan Mi5. Mungkin karena keduanya menggunakan sensor yang sama. Akan tetapi, saya bisa menguras semua detail yang saya inginkan karena adanya fitur optimasi manual. Ini sebenarnya dikenal sebagai picture profile di kamera DSLR. Di mana pengguna bisa mengatur noise reduction, kontras, intensitas warna, tingkat penajaman, dan beberapa parameter dasar lainnya. Ini adalah fitur yang sangat menarik. Sejak menggunakan Zenfone Selfie saya sangat berharap ASUS menyediakannya lagi, tapi dengan sensor yang jauh lebih baik. Hal tersebut hadir di ZE520KL ini. Umumnya saya akan menurunkan kontras, menurunkan penajaman, dan mengurangi noise reduction. Ini akan membuat hasi foto menjadi lebih natural.

zenfone-3-ze520kl-zoom-in
Foto di sisi kiri adalah hasil crop dari foto besarnya (kanan). Detail masih tinggi. Foto dibuat di Malioboro, Yogyakarta.

 

Foto dalam kondisi gelap pun relatif baik. Saya mencoba memotret gedung di malam hari di Jakarta dan hasilnya ternyata tidak mengecewakan. Sayangnya, belum ada kesempatan untuk memotret night-scene yang baik. Tapi saya yakin hasilnya tidak akan mengecewakan, untuk smartphone sekelasnya.

zenfone-3-ze520kl-night-pic
Berbeda dengan Mi5, ZE520KL bisa menjaga langit gelap tetap mulus tanpa gangguan noise yang berlebihan.

 

Sekarang mari kita sedikit beralih ke video. Hasil video dengan EIS (Electronic Image Stabilizer) menghasilkan video yang cukup jauh lebih stabil terutama saat kamera dibawa berjalan. Mungkin yang lebih baik dibandingkan EIS adalah menggunakan gimbal aktif yang harganya sekitar 3 jutaan. Dua video di bawah ini menunjukkan hasil video tanpa dan dengan EIS diaktifkan. Video ini dibuat dalam perjalanan di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Menjajal kemampuan rekam video 4K, kembali mendatangkan keraguan bagi saya. Sebelumnya sudah banyak smartphone yang terkesan dipaksakan bisa merekam dalam resolusi 4K, tapi hasilnya rekaman menjadi terpatah-patah. Tapi ternyata hal ini tidak terjadi di ZE520KL. Ya, kita akan kehilangan fitur EIS saat memakai resolusi 4K, akan tetapi hasil rekamannya menjadi berdetail sangat tinggi. Sayangnya video yang kami upload ke Youtube ini mengalami kompresi di sana sini (oleh Youtube).

 

Kesimpulan Pribadi: Acuan Harus Diubah: Sudah ada SoC dengan Single Channel Memory yang Berperforma Tinggi

OK, saya tidak mau terlalu banyak mengumbar detail yang akan ada di dalam review Zenfone 3 ZE520KL ini. Jadi ini adalah kesimpulan awal saya. Anggap ini sebagai preview untuk review Zenfone 3 ZE520KL yang akan segera kami hadirkan. Bagi saya, berpindah ke smartphone mid-end yang satu ini adalah hal yang sangat menyenangkan. Memang, kita tidak bisa berharap bahwa kemampuannya akan bisa mengalahkan atau bahkan menyamai smartphone dengan SoC high-end seperti Exynos 7420 pada Note 5, 8890 pada S7, atau Snapdragon 820 pada Xiaomi Mi5. Akan tetapi, SoC mid-end dengan memori single channel yang satu ini ternyata mampu mematahkan acuan saya sendiri.

snapdragon-625-2

Hadirnya Snapdragon 625, anggapan saya bahwa hanya smartphone yang menarik hanya yang menggunakan memory dual channel hilang sudah. Bukan berarti saya menganggap bahwa Snapdragon 615 yang memakai single channel itu nyaman digunakan. Tapi, ternyata ada satu (saat ini) SoC single channel yang bisa berperforma tinggi untuk multitasking. Tentu saja, tidak tertutup kemungkinan bahwa ASUS melakukan tuning khusus pada RAM Zenfone 3. Sebab, kami belum menguji smartphone lain dengan SoC Snapdragon 625 ini. Setidaknya ini menunjukkan keseriusan Qualcomm dalam menyuguhkan solusi mid-end atau bahkan lower mid-end yang berperforma tinggi.

snapdragon-625-1

Oh ya, sudahkah saya tuliskan bahwa Zenfone 3 ZE520KL ini tidak panas? Hehe. Lupakan anggapan bahwa smartphone ASUS itu panas. Yang satu ini bahkan tidak panas saat digunakan sebagai GPS, terpasang di kaca mobil, terpapar sinar matahari, sembari berbagi WiFi ke device lain. ZE520KL ini juga tidak panas saat digunakan bermain game 3D berjam-jam. Lagi-lagi menurut saya, ini adalah efek penggunaan SoC Snapdragon 625 yang berteknologi 14nm. Walaupun clock tertingginya sudah 2 GHz untuk semua core-nya (8), tidak ada masalah panas berlebihan yang saya rasakan.

Akhir kata, sepertinya ZE520KL dengan Snapdragon 625 ini akan dengan mudah saya gunakan sebagai smartphone utama saya untuk pekerjaan yang cukup berat. Tentu saja dengan beberapa catatan, yang nantinya akan lebih diungkap dalam review lengkapnya. Oh ya, ini bukan advertorial by ASUS ataupun Qualcomm. Tulisan ini adalah sekadar sharing saya mengenai produk yang mengejutkan saya ini.

Catatan: Ini bukan review ya. Review kami yang lebih dalam akan segera hadir.

 

Load Comments

Reviews

November 7, 2025 - 0

Review Moto G67 Power 5G: Rp 3 Jutaan, Pakai Snapdragon 7 Series, Baterai 7000 dan Irit

Spesifikasi Moto G67 Power 5G SoC: Snapdragon 7s Gen 2.…
November 7, 2025 - 0

TechPODCAST: AI Membuat Malas atau Malah Produktif? feat. Samsung

Pekembangan teknologi masa kini sudah semakin pesat. Saking pesatnya, AI…
November 5, 2025 - 0

Review OPPO Find X9 Pro: Smartphone terbaik OPPO 2025!

Spesifikasi Internal SoC: MediaTek Dimensity 9500 Ini adalah SoC kelas…
November 3, 2025 - 0

Review Redmi Pad 2 Pro: Tablet Terlengkap dan Terbaik Redmi di 2025!

Spesifikasi Redmi Pad 2 Pro SoC: Snapdragon 7s Gen 4…

Accessories

February 21, 2025 - 0

Review Baseus Bowie MC1: OWS Tampilan Unik Dengan Harga Terjangkau!

Ini adalah Baseus Bowie MC1, OWS atau Open Wearable Stereo …
June 18, 2024 - 0

Review Kiip TH90: Wireless Headphone Over-Ear Rp 300 ribuan, Suara Makin Lama Makin Bagus

Pengalaman Penggunaan Pairing Pairing-nya mudah, cukup menyalakan headphone, lalu sambungkan…
April 23, 2024 - 0

Dua Speaker Bluetooth Tahan Air Xiaomi Terindikasi Akan Masuk Indonesia

Beberapa waktu lalu Xiaomi memperkenalkan dua speaker Bluetooth untuk keperluan…
December 27, 2023 - 0

Review CMF Buds Pro: Rp 700 Ribuan, Suara Jernih dan Punya Tiga Mode ANC

Pengalaman Penggunaan Pairing/Aplikasi Smartphone Untuk menghubungkan earbuds CMF Buds Pro…

Wearables

October 31, 2025 - 0

Tech Podcast feat. Dr Chris: Jaga Berat Badan dengan Tidur dan Gadget Wearable?

Tech Podcast kali ini mengundang Dr Chris, seorang ahli gizi…
October 26, 2025 - 0

Review Samsung Galaxy Buds3 FE: TWS Ini Mikrofon dan Ambient Sound-nya KELAS ATAS!

Ini adalah Samsung Galaxy Buds3 FE! Desainnya premium, mirip sekali…
October 20, 2025 - 0

Review Shokz OpenFit 2+: OWS Olahraga dengan Banyak Fitur dan Nyaman Digunakan

Ini Open Ear Wireless Earbud Shokz OpenFit 2+! Kelas premium,…
October 2, 2025 - 0

Review Huawei Watch GT 6 Pro: Desain Stylish Fitur Kesehatan & Olahraga Melimpah!

Ini adalah Huawei Watch GT 6 Pro, smartwatch flagship Huawei…