Enkripsi Pesan, WhatsApp Nyatakan Tetap Bisa Basmi Spam
Perang terhadap spam memang tengah digalakkan, termasuk oleh penyedia layanan email dan instant messaging. WhatsApp, salah satu aplikasi instant messaging populer pun turut mencoba memerangi spam. Uniknya, hal ini mereka sebut bisa dilakukan walaupun mereka tidak bisa membaca isi pesan yang dikirimkan pengguna akibat digunakannya enkripsi di pesan yang dikirim.
Baca Perilaku Pengirim Pesan
Sejak bulan April 2016 lalu, WhatsApp memang mengaktifkan fitur enkripsi end-to-end yang membuat pihak selain pengirim dan penerima pesan tidak bisa membaca pesan yang dikirim, termasuk WhatsApp. Hal ini dipandang banyak pihak sebagai penghambat dalam perang terhadap spam. Namun, WhatsApp punya cara lain untuk memerangi spam, yaitu dengan membaca perilaku pengirim pesan.
WhatsApp akan melakukan analisis terhadap pola pengiriman pesan yang dilakukan oleh suatu akun, serta mencocokkannya dengan data berapa lama akun tersebut telah terdaftar. Hal-hal itu bisa mereka gunakan sebagai data yang mendukung perang terhadap spam. Bahkan WhatsApp berani mengklaim bahwa mereka bisa mengurangi spam hingga 75% sejak enkripsi diberlakukan.
Lebih Sulit Dimanfaatkan Spammer
Selain melakukan analisis pola pengiriman pesan, WhatsApp juga menyebutkan bahwa berkurangnya spam yang dikirimkan lewat layanan mereka juga disebabkan karena spammer lebih sulit memanfaatkan instant messaging untuk mengirim spam. Layanan instant messaging seperti WhatsApp membutuhkan pendaftaran dengan nomer telepon. Hal itu membuat spammer tidak bisa sembarangan mendaftarkan akun baru tanpa membeli nomer baru terlebih dahulu.