Review Smartphone Android Moto Z Play
Beberapa hari lalu, Lenovo resmi menghadirkan keluarga Moto Z ke Indonesia. Selain Moto Z sendiri, Lenovo juga menghadirkan anggota keluarga lain dari keluarga Moto Z ke Indonesia, yaitu Moto Z Play. Bila Anda rutin mengikuti update artikel kami, Anda mungkin sempat melihat ulasan singkat kami terhadap suatu keunggulan dari Moto Z Play yang sempat kami dapati di awal kami mengujinya. Kali ini, kami akan menampilkan ulasan yang lebih lengkap terkait smartphone tersebut dalam artikel review ini!
Desain
Sebagai varian dari keluarga Moto Z, Moto Z Play masih memiliki desain dasar yang serupa dengan kakaknya tersebut. Moto Z Play hadir dengan desain unibody dengan kombinasi bahan metal, dan kaca yang menghasilkan bodi yang kokoh. Ketebalan bodi smartphone ini mencapai 6.9 mm, berbeda cukup jauh dari Moto Z yang hanya berketebalan 5.2 mm saja. Namun, ketebalan “ekstra” itu membuat smartphone yang satu ini memiliki suatu keunggulan tersendiri. Apakah keunggulan itu? Kami akan membahasnya di dalam artikel ini.
Bodi Moto Z Play, walaupun terasa cukup tebal, tetap nyaman dipegang. Walaupun menggunakan lapisan kaca, bodi smartphone ini tidak licin, sehingga tidak mudah terlepas dari tangan pengguna. Namun, lapisan kaca itu mudah sekali kotor terkena bekas minyak dan kotoran yang menempel di tangan penggunanya. Tapi tentunya bisa diatasi dengan mods cover Style Shell , yang mana juga telah tersedia pada paket penjualan. Secara keseluruhan, smartphone ini memiliki dimensi 156.4 x 76.4 x 6.99 mm.
Smartphone ini hadir dengan ukuran layar yang sama dengan Moto Z, yaitu 5.5″, tetapi dengan resolusi yang lebih rendah, yaitu 1920 x 1080 piksel, alias Full HD. Jenis panel yang digunakan adalah Super AMOLED, yang membuat smartphone ini menawarkan tampilan yang baik di layarnya. Bila dibandingkan dengan dimensi keseluruhan dari Moto Z Play, layar ini memiliki rasio sekitar 69% dari keseluruan sisi depan perangkat, suatu angka yang mungkin akan dirasa kurang oleh beberapa orang untuk ukuran smartphone masa kini. Layar Moto Z Play ini dilindungi oleh Gorilla Glass.
Beralih ke sisi belakang perangkat, smartphone ini juga hadir dengan deretan konektor khusus untuk Moto Mods di daerah bawah sisi belakang. Sementara untuk kamera, Lenovo juga menggunakan desain kamera yang menonjol dari bodi sisi belakang Moto Z Play. Desain ini tampaknya dibutuhkan untuk mengakomodasi penggunaan Moto Mods, di mana kamera yang menonjol ini akan memastikan Moto Mods tidak bergeser dari tempat yang seharusnya. Namun, sebagai imbasnya, pengguna harus berhati-hati agar lensa kamera Moto Z Play ini tidak tergores saat diletakkan, terutama di permukaan kasar atau kotor.
Ketebalan bodi dari Moto Z Play membuat Lenovo bisa menyertakan port audio 3.5 mm di smartphone ini. Port itu diletakkan di sisi bawah perangkat, dekat dengan konektor USB Type C. Tombol power, volume up, dan volume down, yang mengusung desain yang sama dengan Moto Z, ditempatkan di sisi kanan.
Tray SIM Card bisa diakses dari sisi atas, dengan menggunakan pin yang tersedia di paket penjualan perangkat. Moto Z Play menggunakan tray yang berbeda dari Moto Z, di mana tray ini bisa menampung 2 Nano SIM dan 1 Micro SD sekaligus. Ya, yang menjadi keunggulan di smartphone ini, pengguna tidak harus pusing memilih antara menggunakan konfigurasi dual-SIM atau SIM + Micro SD karena slot yang tersedia bukanlah slot “hybrid”. Micro SD yang bisa ditampung smartphone ini adalah hingga kapasitas 256 GB.
Moto Z Play dibekali juga dengan fingerprint scanner yang diposisikan di bawah layar. Namun, sama seperti Moto Z, fingerprint scanner ini tidak mengusung fungsi sebagai tombol “Home”. Semua tombol navigasi di smartphone ini merupakan tombol virtual di layar. Fingerprint scanner di smartphone ini hanya mengusung fungsi tambahan yang mirip dengan tombol power, untuk lock-unlock perangkat, bila diaktifkan. Penempatan fingerprint scanner di sisi depan, di bawah layar, membuat bezel di bagian bawah layar menjadi tebal.
Spesifikasi
Diposisikan sebagai smartphone termurah dari keluarga Moto Z, smartphone ini dibekali dengan spesifikasi yang terbilang lebih rendah dari Moto Z. SoC yang digunakan oleh Moto Z Play adalah Snapdragon 625, salah satu SoC yang tengah naik daun dan makin banyak digunakan sebagai senjata utama smartphone kelas menengah saat ini. Snapdragon 625 sendiri menawarkan delapan core Cortex A53 yang berjalan di kecepatan yang tinggi, 2.0 GHz, serta mengusung GPU Adreno 506. Performanya yang ditawarkan SoC ini seharusnya terbilang menarik untuk sebuah smartphone kelas menengah. Benarkah? Kami akan coba membahasnya lebih lanjut di uji performa.
Smartphone ini dibekali dengan RAM DDR3 3 GB dengan storage internal 32 GB. Kapasitas RAM yang diusung Moto Z Play memang tidak lagi bisa dibilang besar untuk kelasnya, tetapi seharusnya sudah cukup untuk berbagai kebutuhan penggunaan smartphone kelas menengah saat ini. Sementara untuk storage, bila dirasa kurang, pengguna dapat dengan mudah menambahkan Micro SD ke Moto Z Play tanpa harus memilih antara SIM #2 atau Micro SD karena memang smartphone ini tidak mengusung slot “hybrid”.
Kamera utama di Moto Z Play hadir dengan sensor 16 MP, lebih besar dari yang digunakan Moto Z, dengan lensa f/2.0, phase detection & laser autofocus, serta dual-tone LED flash. Sedangkan untuk kamera selfie, smartphone ini menawarkan konfigurasi yang serupa dengan Moto Z, yaitu dengan sensor 5 MP, lensa f/2.2, serta LED flash. Untuk video, smartphone ini menawarkan perekaman video hingga resolusi 4K@30 fps di kamera utama serta 1080p@30 fps untuk kamera selfie.
Baterai yang digunakan smartphone ini berkapasitas 3510 mAh, lebih besar dari yang digunakan oleh Moto Z. Kapasitas yang lebih besar itu dimungkinkan karena smartphone ini memiliki bodi yang lebih tebal dari Moto Z, sehingga seharusnya memiliki ruang lebih untuk baterai. Kapasitas besar itu tentu saja menarik, mengingat SoC yang digunakan smartphone ini seharusnya cukup hemat daya, yang tentunya menjanjikan waktu penggunaan yang cukup lama dalam sekali isi ulang penuh baterai.
Lenovo menawarkan sensor yang terbilang lengkap untuk smartphone ini. Moto Z Play dilengkapi dengan accelerometer, gyroscope, proximity sensor, magnetometer, dan orientation sensor serta beberapa sensor lain yang mendukung ditur yang ditawarkan, termasuk fingerprint scanner dan ambient light sensor. Memanfaatkan sensor-sensor tersebut, smartphone ini mendukung penuh berbagai fitur keamanan ekstra yang tersedia di sistem operasi Android.
Untuk konektivitas seluler, smartphone ini mendukung GSM, 2G, 3G, dan 4G. Khusus untuk 4G, smartphone ini mendukung band 3, 5, 8, dan 40, sehingga kompatibel dengan 4G dari seluruh operator seluler di Indonesia. Moto Z Play ini hadir dengan dukungan WiFi dual-band, yang sayangnya baru mendukung standar 802.11 a/b/g/n, tanpa dukungan untuk 802.11 ac. Smartphone ini juga mendukung Bluetooth 4.0 dan NFC.
Berbeda dengan Moto Z yang sudah mendapatkan update ke Android 7.0 Nougat, Moto Z Play masih menggunakan Android 6.0.1 Marshmallow, setidaknya hingga saat artikel ini kami tulis. Walaupun begitu, Moto Z Play dipastikan akan mendapatkan update ke Nougat. Update itu bisa saja hadir dalam waktu dekat ini. Varian Android yang digunakan di smartphone ini adalah varian standar dari Google, atau yang biasa disebut “vanilla”, yang hadir hampir tanpa aplikasi 3rd party apapun. Lenovo hanya menambahkan dukungan untuk Moto Mods saja di Android “vanilla” tersebut.
- Desain & Spesifikasi
- Paket Penjualan & Moto Mods
- Uji Performa
- Kamera & Baterai
- Kesimpulan