Keamanan di Smartphone: Bukan untuk “Unlock” Saja
Banyak sekali aspek yang umumnya akan diperhatikan seseorang ketika memilih smartphone baru, mulai dari spesifikasi dasar (SoC/prosesor, RAM, dan kapasitas storage internal), ukuran layar, konektivitas, dan lain sebagainya. Hal itu wajar saja, mengingat aspek-aspek tersebut akan berpengaruh pada pengalaman penggunaan smartphone tersebut oleh penggunanya. Namun, umumnya, ada satu aspek penting yang mungkin saja terlupakan oleh banyak orang, yaitu keamanan smartphone.
Keamanan di smartphone memang diakui merupakan sebuah hal penting, tetapi masih belum terlalu diperhatikan oleh banyak orang. Memang, semua smartphone pastinya akan dibekali dengan fitur keamanan dasar, setidaknya untuk membuka kunci layar menggunakan PIN, password, atau pola tertentu. Namun, hal itu saja bisa jadi tidak lagi cukup di era saat ini. Smartphone butuh “diamankan” lebih baik lagi.
Mengapa Smartphone Butuh “Diamankan”?
Salah satu hal yang menyebabkan smartphone butuh “diamankan” lebih baik lagi adalah kecenderungan pengguna untuk menyimpan lebih banyak data di perangkat smartphone mereka. Terbukti, smartphone saat ini menawarkan kapasitas storage internal yang makin besar, hingga 64 GB dan 128 GB, dan itupun masih dianggap kurang oleh banyak orang. Tentu saja, dari data-data yang disimpan di smartphone itu, akan ada data-data penting yang tidak ingin sampai hilang, atau dilihat/diambil oleh pihak lain tanpa seijin sang pengguna.
Selain terkait dengan file/data di dalamnya, aktivitas pengguna smartphone di perangkat milik mereka pun jadi makin beragam. Bahkan, tidak sedikit orang yang memanfaatkan smartphone sebagai perangkat pendukung pekerjaan mereka, yang mana kadang mencakup hal-hal yang sebaiknya dilakukan di lingkungan dengan tingkat keamanan yang tinggi, termasuk untuk e-banking. Melihat hal-hal tersebut, wajar saja bila fitur keamanan yang tinggi makin dibutuhkan di sebuah smartphone, dan akan makin banyak dicari di kemudian hari.
Fitur Keamanan di Smartphone Masa Kini
Saat ini, banyak smartphone yang ada tidak lagi hanya menawarkan fitur standar untuk aspek keamanan, seperti PIN dan password, tetapi juga fitur keamanan yang lebih baik. Salah satu yang paling umum dijumpai tentu saja adalah fingerprint scanner. Fitur ini beberapa tahun lalu hanya bisa dijumpai di smartphone high end dengan harga mahal, tetapi saat ini sudah bisa dijumpai di smartphone dengan harga terjangkau sekalipun.
Fingerprint scanner paling umum dimanfaatkan untuk membuka kunci perangkat dengan memanfaatkan sidik jari pengguna. Namun, fitur yang satu ini tidak hanya digunakan untuk hal itu, tetapi juga untuk otentifikasi di aplikasi dengan tingkat keamanan tinggi. Kami pernah menjumpai fitur otentifikasi dengan fingerprint scanner ini di aplikasi untuk Internet Camera dan juga aplikasi e-banking.
Selain fingerprint scanner, fitur keamanan yang makin banyak digunakan di era saat ini adalah camera security dengan memanfaatkan facial recognition atau, di tingkat yang lebih tinggi, iris recognition. Fitur ini memungkinkan smartphone “mengenali” penggunanya dengan memanfaatkan kamera, umumnya kamera di depan/kamera selfie. Sama dengan fingerprint scanner, fitur ini selain digunakan untuk membuka kunci perangkat, juga bisa untuk otentifikasi di berbagai aplikasi.
Keamanan di Smartphone: SoC Pegang Peran Penting
Bicara mengenai fitur keamanan di smartphone masa kini tersebut, tentu saja kita tidak bisa melupakan peran komponen yang satu ini, SoC. Ya, SoC (System on a Chip) juga mengusung bagian yang mendukung fitur keamanan dari smartphone, yang memungkinkan digunakannya fitur keamanan yang lebih baik, lebih aman, dengan respon yang lebih cepat. Sebagai contoh, Qualcomm, salah satu produsen SoC ternama dunia, menanamkan Snapdragon Security Platform sebagai dasar fitur keamanan yang ditawarkan di SoC mereka.
Snapdragon Security Platform ini menawarkan keamanan dari sisi hardware yang bila dikombinasikan dengan fitur yang ditawarkan dari sisi software akan mampu mengamankan smartphone dengan baik. Misalnya, untuk kunci berbasis biometri seperti fingerprint dan facial/iris recognition, bagian keamanan di SoC membuat jalur komunikasi antara scanner (hardware) ke aplikasi (software) terlindungi dari kemungkinan adanya serangan yang bisa membuat keamanan smartphone jadi terancam. Satu hal yang perlu diingat, aspek keamanan di smartphone itu bukan sekadar membuka kunci smartphone atau masuk ke aplikasi dengan aman, tetapi lebih dari itu. SoC yang ada saat ini sudah menawarkan aspek keamanan yang jauh lebih dari itu, yang akan membuat smartphone benar-benar lebih aman.
Bukan Hanya Soal Membuka Kunci Smartphone
Tanpa kita sadari, SoC masa kini melakukan banyak hal yang memastikan smartphone lebih aman saat digunakan. Mari kita ambil contoh dari apa yang ditawarkan oleh SoC Snapdragon dari Qualcomm. Seperti yang sudah kami sebutkan di atas, aspek keamanan di SoC Snapdragon menjadi bagian dari Snapdragon Security Platform yang disebut Qualcomm sebagai paket yang melindungi smartphone secara menyeluruh. Ada beberapa hal yang ditawarkan sebagai bagian dari Snapdragon Security Platform tersebut, yaitu:
- Snapdragon Processor Security: ini merupakan perlindungan dasar yang memastikan semua aktivitas yang dilakukan di smartphone berada di lingkungan yang aman, baik secara hardware maupun secara software. Fitur ini mendukung beberapa hal yang sudah umum ditawarkan oleh sistem operasi masa kini, seperti Secure Boot untuk memastikan kode sistem yang dijalankan sesuai dengan yang seharusnya; Cryptographics Accelerator sebagai dasar dari full-disk encryption untuk menjaga keamanan data pengguna; serta Trusted Execution Environment dan Key Provisioning Security.
- Snapdragon Malware Protection: fitur ini memperkuat perlindungan yang ada di smartphone terhadap malware, termasuk malware baru yang belum dikenali secara software, dengan cara memperhatikan apa saja yang dilakukan oleh aplikasi yang berjalan di dalam smartphone. Bila terdapat aktivitas yang mencurigakan, yang tidak umum dijumpai, Snapdragon Security Platform di SoC bisa melakukan blokir terhadap aplikasi sehingga tidak membahayakan, mencegah bocor atau hilangnya data akibat aksi dari malware.
- Hardware Token: fitur ini memastikan keamanan saat pengiriman data yang sangat sensitif dilakukan, misalnya PIN untuk transaksi e-banking. Memanfaatkan fitur ini, smartphone tidak akan begitu saja mengirimkan data sensitif ke server, tetapi melakukan verifikasi berbasis hardware sesuai dengan otentifikasi dari pengguna terlebih dahulu, dan melakukan pengiriman data sensitif melalui jalur yang aman dengan dukungan enkripsi ke server. Hal ini memastikan data sensitif benar-benar sampai ke pihak yang ingin dituju dan mencegah data-data tersebut diambil oleh pihak lain ketika berada dalam pengiriman.
Bila aplikasi yang digunakan telah mendukungnya, fitur-fitur keamanan lebih itu bisa dinikmati oleh pengguna smartphone dengan SoC Snapdragon. Menariknya, fitur-fitur tersebut pun tidak hanya ada di SoC kelas atas saja, tetapi juga di SoC kelas entry-level dan menengah dari Qualcomm!
Vivo V7: Smartphone Menengah dengan Fitur Keamanan Ekstra
Karena Qualcomm menawarkan fitur keamanan ekstra lengkap tidak hanya di SoC kelas atas mereka tetapi juga di SoC kelas entry-level dan menengah, smartphone saat ini dengan SoC Qualcomm di dalamnya pun bisa menawarkan fitur keamanan ekstra. Salah satu contohnya adalah produk yang ditempatkan di kelas menengah oleh Vivo, yaitu V7.
Seperti kebanyakan smartphone kelas menengah saat ini, Vivo V7 ini juga telah mengusung fingerprint scanner. Namun, satu hal yang menarik, smartphone ini juga hadir dengan fitur Face ID, di mana pengguna bisa memanfaatkan camera security untuk membuka kunci keamanan dengan hanya “menampilkan wajah” ke kamera selfie perangkat. Tentu saja, hadirnya SoC Snapdragon 450 di dalamnya membuat keamanan ekstra dari Snapdragon Security Platform yang lain juga didukung selama aplikasi yang digunakan juga telah mendukungnya.
Produk | Vivo V7 |
Layar | 5.7″ IPS HD+ (1440 x 720 piksel) |
Processor | Snapdragon 450 (Octa Core Cortex A53 1.8 GHz) |
GPU | Adreno 506 |
Memory | RAM 4 GB/Internal Storage 32 GB |
Baterai | Non-Removable 3000 mAh |
Konektivitas | 4G LTE, Bluetooth v4.2, Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi Direct, Micro USB, USB OTG |
Kamera | Kamera belakang: 16 MP Kamera depan: 24 MP |
Sistem Operasi | Android Nougat 7.1.2 dengan FunTouch OS 3.2 |