Qualcomm: Kami Membangun Ekosistem Teknologi
Qualcomm mengadakan New Year Gathering dengan memamparkan beberapa pencapaian yang telah didapatkan oleh mereka. Beberapa pencapaian oleh Qualcomm tidak hanya peluncuran beragam produk teknologi seperti chipset dan modem LTE, tetapi juga penerapan teknologi yang lebih kompleks hingga tahap ekosistem termasuk dengan pengembangan teknologi 5G.
Tahun 2017 kemarin, Qualcomm meluncurkan beberapa produk platform mobile mulai dari Snapdragon 835, Snapdragon 660& 630, Snapdragon 450 hingga snapdragon 845 di akhir tahun. Kemudian Qualcomm juga menggagas feature phone murah dengan teknologi 4G sebagai solusi migrasi pengguna feature phone 3G ke 4G.
Lalu Qualcomm juga mengumumkan teknologi terbaru PC Always Conneted dengan tiga mitra partner antara lain ASUS, Lenovo, dan HP. Sementara itu teknologi 5G juga menjadi fokus Qualcomm, dimana Qualcomm telah melakukan uji coba Gigabit LTE pada perangkat mobile dan juga demo koneksi data 5G pertama di dunia menggunakan chip modem Snapdragon X50.
Fokus utama adalah membangun eksositem teknologi IoT (Internet of Things) yang saling berkaitan. Dengan adanya ekosistem yang saling terintegerasi, akan menghasilkan beragam potensi industri yang lebih luas, “ujar Mantosh Malhotra, VP & PresidentSoutheast Asia Qualcomm Technologies, Incorporated.
Ekosistem yang dimaksud mulai dari developer, manufaktur, R&D, infrastruktur network, hingga membuat standard dan aturan baku dalam teknologi termasuk seperti penerapan spectrum, IP dan macam-macam regulasi lain. Yang dengan ekosistem yang saling terintegerasi, tujuannya yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia secara luas.
Untuk membangun ekosistem terserbut dengan penuh komitmen, Qualcomm telah melakukan investasi yang cukup besar, yaitu hingga 150 miliar USD yang diproyeksikan hingga tahun 2020 mendatang. Dengan pembagian investasi antara lain 32 miliar USD untuk pengembangan core mobile, 19 miliar USD untuk data center, 20 miliar USD untuk RF front- end, dan 77 miliar USD yang terbagi diberagam industri, termasuk mobile computing, IoT and security, networking dan otomotif.
Di Indonesia sendiri, target Qualcomm adalah menerapkan teknologi IoT yang lebih masif. Dimulai dengan memigrasikan teknologi lawas ke teknologi terbaru, seperti 3G ke 4G, dan 4G ke 5G. Teknologi 5G yang memiliki kecepatan data yang sangat tinggi sangat diperlukan untuk penerapan teknologi IoT yang optimal.
IoT akan sangat membantu aktivitas manusia diberbagai bidang, Misalnya di bidang kesehatan. Dengan teknologi IoT para petugas medis daerah-daerah terpencil akan lebih mudah menjalankan tugas, dengan dibantu tenaga profesional secara remote. Qualcomm sendiri memiliki program Wireless Reach Thrive bekerja sama dengan WHO, yaitu penerapan sisitem registrasi online pada rumah bersalin di daerah terpencil untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak. Pada april 2017 lalu, program Thrive menyambangi salah satu daerah di Indonesia yaitu Lombok.
Atau contoh lain adalah penerapan sistem Smart City. Dengan semua sistem yang terintegerasi di sebuah kota, segala aktivitas seperti transportasi, security, transaksi, health and care bisa menjadi lebih praktis dan terpantau. Namun semua itu baru bisa berjalan optimal dengan adanya sarana dan infrastruktur yang mendukung. Oleh karena itu Qualcomm hadir dengan membawa beragam solusi yang utuh dalam bentuk ekosistem.
Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut tak dapat dilakukan sendirian, Qualcomm mengajak para mitra partner mulai dari OEM, provider, goverment, hingga masyarakat untuk mengadopsi dan mendevelop IoT di tanah air secara bersama-sama. Dengan demikian pula, secara tidak langsung penerapan IoT akan membuka beragam peluang industri yang tentunya akan memajukan perekonomian dan kualitas hidup masyarakat.