Review Smartphone Huawei P20 Pro
Kamera
Foto oleh Dedy Irvan
Kamera utama dari P20 Pro bisa dikatakan menjadi salah satu daya tarik utama dari smartphone ini. Seperti biasa, untuk jajaran smartphone flagship mereka, Huawei bekerja sama dengan Leica, salah satu nama besar di dunia fotografi, untuk menggarap bagian kamera. Leica memang tidak memproduksi kamera atau bagian dari kamera P20 Pro, tetapi perusahaan dari Jerman tersebut membantu Huawei dalam hal tuning kamera, kamera di smartphone ini bisa menghasilkan foto yang memiliki ciri khas hasil foto dari Leica. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kamera utama smartphone ini hadir sebagai sistem triple-camera, sementara kamera selfie-nya hanya menggunakan konfigurasi single-camera saja.
Kamera Utama
Bicara mengenai triple camera di kamera utama, Huawei menawarkan sensor 40 MP RGB untuk sensor utama, dengan lensa f/1.7; 20 MP monokrom, dengan lensa f/1.6; serta 8 MP dengan lensa f/2.4 80 mm untuk telephoto. Sensor 40 MP yang digunakan memiliki ukuran yang besar, 1/1.7″, yang mendukung hadirnya kualitas foto yang baik. Berikut ini hasil foto dari kamera utama smartphone ini:
Secara standar, kamera P20 Pro ini akan menghasilkan foto di resolusi 10 MP. Memang, kamera utama smartphone ini punya sensor 40 MP, dan opsi 40 MP pun juga bisa dipilih. Namun, di 10 MP, sistem kamera akan menghasilkan gambar dengan kualitas terbaik karena sistem akan mengolah foto 40 MP, memperkecilnya ke 10 MP, sehingga foto terlihat lebih tajam, dengan hanya piksel terbaik yang ditampilkan di hasil foto.
Kamera di P20 Pro ini juga dibekali dengan fitur Master AI, di mana sistem kamera memanfaatkan fitur AI mengatur parameter untuk mendapatkan hasil foto yang dianggap terbaik sesuai objek yang dikenali yang ada tertangkap oleh kamera. Master AI ini bisa mengenali hingga 19 kategori objek, dan pengaturan otomatisnya bisa diaplikasikan ke mode pengambilan foto maupun video. Namun, bila pengguna tidak terlalu menyukai konfigurasi otomatis dari Master AI, fitur ini bisa dinonaktifkan dengan mudah. Sebagai gantinya, pengguna bisa memilih preset parameter untuk mendapatkan tone warna sesuai yang dikehendaki.
Mode “Pro” untuk opsi pengaturan parameter secara manual juga tersedia, dan bisa digunakan untuk foto maupun video. Untuk video, kita bisa melakukan pengaturan untuk focus bracket, exposure (gelap-terang), focus mode, dan white balance. Sementara untuk foto, terdapat opsi tambahan, selain keempat opsi yang ada di mode video, yaitu untuk ISO dan shutter speed. Satu hal yang menarik, kamera utama P20 Pro ini menawarkan dukungan untuk ISO 102400.
Terdapat beberapa mode lain yang ditawarkan di smartphone ini, untuk menghasilkan foto dengan efek tertentu, seperti Panorama, Monochrome, Light Painting, HDR, dan foto dengan filter-filter tertentu. Khusus untuk Monochrome, kamera utama di P20 Pro ini tentunya akan memanfaatkan sensor 20 MP f/1.6 untuk mengambil foto dalam mode ini, bukan dengan menghilangkan warna dari sebuah foto berwarna. Berikut ini adalah hasil foto dengan memanfaatkan beberapa mode yang ditawarkan Huawei:
[tabs class=”yourcustomclass”]
[tab title=”Monochrome” active=”active”]
[/tab]
[tab title=”HDR”]
[/tab]
[tab title=”Light Painting”]
[/tab]
[tab title=”Silky Water”]
[/tab]
[/tabs]
Sementara untuk zoom, sistem kamera ini menawarkan optical zoom ~ 3x, yang hadir dari lensa 27 mm ~ 80 mm. Kombinasi ketiga kamera di sistem kamera utama juga menghadirkan hybrid zoom hingga 5x dan maximum zoom 10x. Menariknya, sistem triple camera di P20 Pro ini diatur sedemikian rupa sehingga ketiga kamera bisa bekerja sama saat pemotretan di mode zoom, membuat foto yang dihasilkan memiliki detail yang terbilang baik sekali. Berikut ini contoh hasil foto dengan memanfaatkan fungsi zoom yang ada di kamera utama P20 Pro.
Secara umum, kamera P20 Pro ini bisa menghasilkan kualitas yang sangat baik di lingkungan dengan pencahayaan yang memadai, baik dari ketajaman maupun komposisi warna, hanya dengan memanfaatkan konfigurasi otomatis, dengan ataupun tanpa Master AI, yang telah disediakan oleh Huawei. Sementara untuk low light, di beberapa kondisi, hasil foto yang dihasilkan oleh P20 Pro terbilang baik, tetapi ada juga beberapa kondisi, di mana saat sistem kamera secara otomatis meningkatkan ISO ke angka yang tinggi, detail yang didapatkan berkurang, membuat hasil foto berkurang kualitasnya. Berkurangnya detail itu bisa diatasi dengan mengatur ISO di mode Pro, alias dengan pengaturan manual, tetapi ini membuat pengambilan foto low-light menjadi kurang praktis. Sementara untuk efek bokeh, tidak perlu diragukan lagi, Huawei mampu menawarkan hasil foto dengan efek boleh yang baik, termasuk di smartphone flagship baru mereka ini.
Kamera Selfie
Untuk selfie, Huawei menawarkan sensor 24 MP, tanpa fitur autofocus. Hasil foto secara keseluruhan bisa dikatakan cukup baik, tetapi memang tidak sebaik kamera utama yang hadir dalam sistem triple-camera. Di kamera selfie ini, tidak ada mode “Pro”, sehingga parameter pengambilan foto tidak bisa diatur secara manual. Salah satu imbas dari hilangnya mode “Pro” ini, untuk selfie low-light, hal serupa dengan yang dijumpai di kamera utama terjadi, dan kita tidak bisa melakukan pengaturan ISO secara manual.
Video
Sementara untuk video, Huawei menawarkan kemampuan perekaman video hingga resolusi 4K di 30 fps untuk kamera utama, serta hingga resolusi 1080p untuk kamera selfie. Tersedia juga perekaman video super slow motion hingga 960 fps di kamera utama. Namun, untuk super slow motion, resolusi video terbatas hanya di 720p saja. Sayang sekali, untuk perekaman video dengan memanfaatkan aplikasi bawaan, smartphone ini tidak bisa menerima input mic eksternal, baik dengan menggunakan mic yang terpasang ke adapter USB Type C ke audio 3.5 mm maupun mic dari headset Bluetooth. Smartphone ini juga mendukung perekaman video dengan codec H.264 dan H.265.
Hasil perekaman video P20 Pro terbilang baik, menawarkan kualitas tinggi sesuap dengan apa yang bisa diharapkan dari sebuah smartphone kelas premium, khususnya untuk kamera utama. Perekaman video juga didukung image stabilizer yang sangat baik di sistem kamera utama, dengan OIS, EIS, dan fitur AI untuk membantu mendapatkan video yang stabil. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan, image stabilizer di 1080p memang terlihat sangat baik, sayangnya itu tidak berlaku di 4K. Sementara di kondisi gelap, video yang dihasilkan P20 Pro cenderung terkesan gelap, hal ini disebabkan karena konfigurasi kontras dari Huawei untuk membantu menjaga kualitas hasil video.
Berikut ini pembahasan lengkap terkait kamera Huawei P20 Pro dalam bentuk video, oleh Dedy Irvan:
Baterai
Smartphone flagship Huawei ini hadir dengan baterai 4000 mAh. Melihat rating kapasitas tersebut, smartphone ini seharusnya bisa menawarkan waktu penggunaan yang panjang, terlebih lagi layar yang digunakan memiliki resolusi yang tidak terlalu tinggi dan SoC yang digunakan sudah menggunakan litografi 10 nm. Kami melakukan pengujian video untuk melihat seperti apa daya tahan yang ditawarkan.
Di pengujian daya tahan baterai dengan video 720p yang kami putar terus-menerus, Huawei P20 Pro ini bisa bertahan hingga 15 jam 10 menit. Hasil tersebut bisa dikatakan baik untuk sebuah smartphone di kelas flagship, dengan layar yang terbilang cukup besar, 6.1″. Melihat hasil pengujian ini, smartphone baru dari Huawei ini seharusnya bisa digunakan untuk menemani aktivitas harian tanpa pengguna pusing akan daya tahan baterai yang terbatas. Selain itu, masih dari sisi baterai, smartphone ini pun menawarkan hal lain yang menarik, yaitu kecepatan pengisian ulang daya.
Berdasarkan pengujian pengisian ulang daya yang kami lakukan, smartphone ini bisa diisi ulang daya baterainya dari sekitar 2% hingga 100% dalam waktu hanya 1 jam 31 menit, terbilang cepat untuk smartphone dengan baterai 4000 mAh. Hal ini tidak terlepas dari adapter yang disertakan Huawei, yang bisa memasok daya yang cukup besar, hingga sekitar 18 Watt. Hal seperti ini sudah sewajarnya bisa dirasakan di sebuah smartphone di kelas P20 Pro ini, yang sayangnya masih belum bisa dirasakan di beberapa smartphone kelas premium lain yang ada di pasaran saat ini.