Analis: Apple Butuh Potong Harga Smartphone-nya!
Sudah bukan jadi rahasia lagi bahwa setiap kali Apple merilis smartphone terbarunya, harga yang dimiliki oleh produk barunya tersebut pastilah akan tinggi dibandingkan dengan smartphone premium dari Android. Tingginya harga yang dimiliki oleh produk Apple ini menimbulkan pro dan kontra tersendiri, d mana mungkin mayoritas penggunanya tidak terlalu mempermasalahkan harga tinggi tersebut dibandingkan dengan mereka yang belum pernah menggunakannya. Akan tetapi, mengingat harga smartphone Apple iPhone XR yang belum lama ini rilis memiliki harga yang sangat tinggi dengan model paling standar bisa mencapai USD 750, ada beberapa pihak yang merasa bahwa harga ini mulai terasa tidak wajar.
Analis dari Wedbush, Daniel Ives, dilansir dari Ubergizmo, mengungkapkan bahwa Apple perlu mempertimbangkan kembali keputusan harga jual dari para produknya tersebut, dan mulai mempertimbangkan potongan harga juga.
“Seperti yang sudah kami diskusikan dengan para investor, banderol harga Apple yang kelewat “pede” terhadap iPhone XR ini merupakan faktor utama dari penurunan peraihan yang dialami oleh Apple di kuartal empat tahun lalu. Sementara iPhone XS berlanjut untuk fokus terhadap titik harga premium, titik perputaran upgrade untuk iPhone terbaru adalah iPhone XR, dengan di wilayah Tiongkok terwakili setidaknya 20% pengguna iPhone untuk bisa mendapatkan kesempatan untuk upgrade.”
Tidak lama ini juga, CEO Apple Tim Cook juga sempat menyebutkan bahwa terdapat permintaan smartphone yang lebih rendah dibandingkan dengan apa yang diekspektasi di awal, dengan bagaimana perangkat ini tidak terlalu laku untuk dijual di Tiongkok. Namun hal ini juga bisa terjadi akibat boikot yang terjadi di Tiongkok, di mana banyak pengguna iPhone akhirnya beralih ke smartphone buatan Tiongkok sendiri seperti Huawei. Namun mengingat harga smartphone premium buatan Tiongkok yang memiliki harga lebih wajar, iPhone nampaknya memang butuh penyesuaian harga kembali untuk bisa bersaing dengan smartphone-smartphone tersebut.