Nokia Tinggalkan Rusia
Untuk alasan kemanusiaan, Nokia yang merupakan brand IT di bawah naungan HMD Global akhirnya memutuskan untuk turut pergi dari negara Rusia secara resmi. Pihaknya juga sekaligus menyatakan bahwa tidak ada konsekuensi keuangan negatif yang nyata dari pilihan tersebut.
“Sudah jelas bagi Nokia sejak hari-hari awal invasi ke Ukraina bahwa melanjutkan kehadiran kami di Rusia tidak akan mungkin dilakukan. Selama beberapa minggu terakhir kami telah menangguhkan pengiriman, menghentikan bisnis baru, dan memindahkan kegiatan R&D kami yang terbatas dari Rusia. Kami sekarang dapat mengumumkan bahwa kami akan keluar dari pasar Rusia. Selama proses ini, prioritas kami adalah keselamatan dan kesejahteraan karyawan kami,” jelas Nokia, yang dilansir dari Gizchina.
Selain itu, pihaknya juga akan terus memberikan dukungan yang diperlukan dengan memelihara jaringan dan mengajukan lisensi yang relevan perihal resiko infrastruktur jaringan telekomunikasi di Rusia yang kritis.
Jaringan kritis ini sendiri juga diakibatkan bahwa perusahaan lain, yakni Ericsson, turut memutuskan aktivitasnya untuk sementara waktu di Rusia, dan tidak bisa dipastikan kapan akan bisa kembali. Ericsson saat ini memiliki 20% pangsa pasar di Federasi Rusia, dan penangguhan operasinya di Federasi Rusia akan berdampak negatif pada pekerjaan perusahaan telekomunikasi milik negara; yang merupakan salah satu pembeli utama peralatan untuk jaringan seluler.
“Untuk alasan kemanusiaan, pemerintah Barat telah menyatakan keprihatinan tentang risiko infrastruktur jaringan telekomunikasi kritis di Rusia gagal. Mereka juga menekankan pentingnya memastikan kelanjutan arus informasi dan akses ke internet yang memberikan perspektif luar kepada orang-orang Rusia. Oleh karena itu, saat kami keluar, kami akan bertujuan untuk memberikan dukungan yang diperlukan untuk memelihara jaringan dan mengajukan lisensi yang relevan untuk mengaktifkan dukungan ini sesuai dengan sanksi saat ini.
Ini adalah tindakan paling bertanggung jawab yang harus diambil Nokia saat kami keluar dari pasar Rusia.”