Produsen Android Pangkas Produksi Smartphone Sebanyak 170 Juta Unit
Laporan terbaru dari analis Ming-Chi Kuo baru saja memaparkan bahwa performa penjualan smartphone Android di 2022 ini belum membaik dari tahun sebelumnya. Penurunan penjualan ini sendiri tengah diakibatkan sulitnya memenuhi kebutuhan stok chipset yang masih mengalami kekurangan dalam beberapa tahun terakhir ini.

Analisa yang diungkapkan oleh Kuo menyebutkan bahwa produsen Android terbesar di China sendiri telah memangkas setidaknya sebanyak 170 juta unit smartphone di tahun 2022 ini. Artinya, pengapalan smartphone untuk tahun 2022 ini telah berkurang hingga 20% dari prediksi awal.
Hal ini dikarenakan masyarakat kini tidak terlalu sering mengganti smartphone mereka masing-masing, bahkan masih kerap digunakan hingga lebih dari 4 tahun lamanya. Keputusan masyarakat untuk tidak sering-sering mengganti smartphone, selain karena harganya yang masih melambung tinggi di standar harga pasar tahun-tahun sebelumnya, adalah kurangnya inovasi baru yang benar-benar “fresh” dari pihak manufaktur sendiri. Hal ini merupakan yang dialami juga oleh pihak Apple, di mana inovasi yang hadir saat ini masih belum berubah banyak sejak 5 tahun terakhir.
Selain itu, stok chipset yang kian menipis ini belum memiliki prediksi kapan bisa segera kembali normal, karena beberapa spekulasi dan analisa menyebutkan bahwa keterbatasan stok chipset ini mungkin masih akan berlanjut hingga 2023 mendatang. Prediksi lain juga menyebutkan jika pihak produsen chipset tidak menurunkan harga chipset yang mereka miliki, maka harga smartphone akan semakin tinggi juga, sehingga pihak manufaktur chipset diharapkan bisa menurunkan harga chipset yang mereka miliki juga untuk menyeimbangkan permintaan pasar. Tapi untuk saat ini, nampaknya baik pihak Qualcomm maupun MediaTek masih ragu untuk memotong harga jual chipset mereka ke produsen smartphone.
(sumber)