Review OPPO Pad Air: Tablet untuk Gambar, Multimedia, dan Produktivitas yang Terjangkau
Pengujian Performa
Hasil Benchmark






- AnTuTu 8: 229245
- Geekbench 5: SC 552/MC 1920
- CPU Throttling Test: sayangnya, untuk kestabilan, dalam tes 30 menit CPU di tablet ini throttle ke 69%.
- 3DMark Sling Shot Extreme OpenGL ES 3.1 (Graphics): 1164
- 3DMark Wild Life Stress Test (Tanpa Kipas)
- Best Score: 450
- Lowest Score: 446
- Stability: 99.1%
- GFXBench: Manhattan 3.1 1080p Offscreen: 15 fps
Terkait potensi performa dari hasil benchmark, memang Snapdragon 680 yang digunakan di OPPO Pad Air ini bukan yang paling kencang di kelas harga ini. Tapi, itu bukan berarti performanya kurang mumpuni.

Kami sudah pernah membahas Snapdragon 680 ini untuk editing video dan hasilnya ya tidak mengecewakan. Jadi, seharusnya untuk aktivitas produktivitas harian, ini masih terbilang cukup memadai.
Pengujian Produktivitas Harian
Nah, karena OPPO Pad Air ini dibekali dengan keyboard cover dan juga stylus, kami akan mencoba tablet ini untuk bekerja dengan bantuan dua aksesori itu.

Untuk keyboard, ini dibuat oleh Rapoo, khusus untuk OPPO Pad Air. Ini adalah keyboard cover yang terbilang ringan. Keyboard ini menggunakan koneksi Bluetooth dan pairingnya terbilang mudah dilakukan. Saat digunakan untuk mengetik, ini terbilang sangat nyaman. Tombol di keyboard ini merupakan tombol magnetik, tidak terlalu empuk sehingga mudah tidak sengaja tertekan, tapi tidak terlalu keras juga.

Terasa pas. Jadi, ini benar-benar mendukung sekali untuk bekerja dengan tablet ini, mengetik jadi nyaman sekali. Salah satu detachable keyboard terbaik untuk tablet yang ada saat ini.

Lalu, beralih ke stylus. Ini ukurannya cukup besar, jadi nyaman dipegang dan menurut kami tidak menyulitkan saat dipakai. Kami coba stylus ini untuk membantu edit-edit foto, edit video, dan juga menggambar dengan OPPO Pad Air. Setelah mencoba beberapa lama, kami merasa respon dari stylus ini memang belum bisa dikatakan yang terbaik. Tapi masih memadai untuk aktivitas-aktivitas tadi itu ya.
Untuk menggambar, palm rejection di layar tablet ini terbilang bekerja dengan baik sekali. Jadi, saat menggambar, kita tidak akan terganggu oleh input salah karena bagian dari telapak tangan kita menyentuh area layar.

Secara umum, tersedianya keyboard dan stylus membuat tablet ini jadi punya keunggulan tersendiri saat digunakan untuk mendukung aktivitas harian untuk produktivitas.
Terkait performa, kami tidak merasa performa yang ditawarkan terlalu rendah sampai membuat edit foto, edit video, dan menggambar di sini jadi terganggu. Masih terasa mencukupi.
Pengujian Content Consumption
Lalu, tadi itu kan produktivitas. Bagaimana dengan kalau kita mau pakai tablet ini sebagai tablet multimedia. Misalnya buat nonton.
- YouTube: mendukung streaming sampai 1080p60, tanpa HDR.
- Netflix: Widevine L1, mendukung streaming sampai Full HD.
- Disney+ Hotstar: mendukung streaming sampai kualitas High/Full HD.
Jadi, secara umum untuk dipakai buat nonton tidak ada masalah ya di tablet ini. Layar besarnya pastinya nyaman dipakai buat nonton.
Gaming

- Apex Legends: kami coba dengan setting Smooth, sementara untuk framerate hanya bisa sampai High, alias 40 fps. Saat dimainkan, kami masih bisa dapat framerate cukup konsisten di 40 fps. Sesekali sempat ada framedrop, tapi sangat jarang terjadi. Masih bisa memainkan game ini, tapi ya mungkin lebih ke arah casual ya, bukan full kompetitif.
- Mobile Legends: menariknya, setting Ultra terbuka di sini. Saat kami coba di setting Ultra, HD, dan Shadow On kami masih bisa mendapat framerate cukup konsisten dekat dengan 60 fps. Ternyata di setting tampilan tinggi pun, game ini masih bisa nyaman dimainkan di sini.
- Genshin Impact: karena penasaran, kami coba juga memainkan game berat ini. Hasilnya, di Lowest – 60 kami hanya mendapatkan framerate di sekitar 28 – 34 fps saja. Masih cukup kalau sekedar jalan-jalan mengitari map saja, tapi kalau untuk battle yang serius, sudah terasa agak kurang.
Tes Baterai

- Local Video Playback 1080p: 17 jam 34 menit. Memang bukan hasil yang luar biasa, tapi sudah bisa dikatakan baik, terlebih lagi layarnya memang berukuran besar.
- Streaming YouTube 1080p30 Non HDR: baterai berkurang 3% dalam 30 menit
- TikTok 30 Menit: baterai juga berkurang sekitar 3%
Charging

- 1% – 50%: 1 jam 1 menit
- 1% – 100% Full: 2 jam 34 menit
Lain-Lain
- Haptic Feedback: tidak ada, tapi memang ini wajar untuk tablet ya.
- Wi-Fi Sharing: ada, dan fitur ini secara tegas disebut OPPO sebagai Wi-Fi Sharing, bukan Portable Hotspot atau sejenisnya.
- Layar Bisa Menerima Input Sampai Berapa Jari? Kami coba sampai 10 jari dan tidak ada masalah di sini. Gerakan masing-masing jari terdeteksi dengan baik.
- Touch Delay? Saat kami coba di Real Drum, tidak ada touch delay yang terasa di layar tablet ini.