Meta Dituduh Amerika Serikat Bahayakan Kesehatan Mental Remaja
Lebih dari 40 negara bagian Amerika Serikat menuntut perusahaan Meta yang membuat para remaja kecanduan platform media sosial mereka sehingga pada akhirnya membahayakan kesehatan mentalnya.
Tuduhan ini didasari dari berbagai penyelidikan multi-negara terhadap praktik platform milik Meta tersebut, terutama Instagram, di mana platform ini punya potensi yang bisa merentankan kesehatan psikologis pengguna muda untuk merancang produk media sosialnya.
Gugatan ini juga menuduh Meta dengan sengaja merancang dan menyebarkan fitur-fitur berbahaya di Instagram, Facebook, dan platform media sosial lainnya dengan sengaja menciptakan kecanduan pada pengguna anak-anak dan remaja. Gugatan yang diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara California juga menuduh Meta secara rutin mengumpulkan data dari anak-anak di bawah 13 tahun. Gugatan tersebut mengklaim Meta tidak memberi tahu orang tua atau mendapatkan persetujuan orang tua, yang merupakan pelanggaran langsung terhadap hukum federal.
Sebagai tanggapannya, juru bicara Meta, Stephanie Otway, mengatakan bahwa gugatan ini menggunakan kutipan selektif dan mengambil dokumen di luar konteks untuk menyalah artikan pekerjaan mereka di Meta.
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa lebih dari 1,1 juta pengguna Instagram di Amerika Serikat sebenarnya berusia di bawah 13 tahun, menurut data yang didapat oleh The New York Times. Dan hal ini sudah berlangsung sejak tahun 2019 lalu. Namun demikian, Meta sendiri juga hanya menindak sebagian kecil akun dengan pengguna di bawah usia 13 tahun tersebut, dan bahkan mengumpulkan berbagai data pribadi tanpa ijin orang tua penggunanya.
Sebagian besar platform yang dimiliki oleh Meta, seperti Instagram, mewajibkan penggunanya untuk berusia lebih dari 13 tahun untuk bisa menggunakan platform tersebut. Jika penggunanya masih di bawah umur, maka akun mereka wajib menyatakan bahwa yang memakai akun tersebut adalah pihak wali atau orang tua dari si penggunanya. Walau demikian, hal ini seringkali terlewatkan oleh pihak orang tua dan platform, sehingga banyak juga pengguna di bawah usia yang menggunakan platform tanpa ijin.
(sumber)