Infinix Turut Hadir di CES 2024, Bawa E Color Shift dan Teknologi Baterai Baru
Tak hanya brand laptop dan elektronik konsumer saja yang turut hadir di ajang CES 2024. Kali ini bahkan salah satu brand smartphone Infinix, yang turut hadir di ajang yang di gelar di Las Vegas, Amerika Serikat tersebut. Di event ini Infinix memperkenalkan beberapa teknologi terbaru mereka.
Salah satunya yaitu E Color Shift. Ini adalah teknologi dimana bodi perangkat smartphone bisa berubah-ubah warna layaknya sebuah panel display. Ini dihadirkan oleh Infinix untuk menghadirkan pengalaman personalisasi gaya pada smartphone mereka.
Baca Juga: Korban BatteryGate iPhone Mulai Dapat Bayaran Dari Apple • Jagat Gadget (jagatreview.com)
E Color Shift ini menggunakan teknologi E Ink Prism 3, dimana terdapat penyesuaian ekstensif pada panel belakang. Teknologi ini menggunakan struktur mikro di mana partikel warna membawa muatan positif dan negatif. Ini menjadikan partikel warna yang dapat bergerak dan menampilkan warna yang diinginkan. Tak hanya berganti warna dan tampilan, teknologi E-Color Shift juga tidak memerlukan banyak daya, jadi tidak bikin baterai smartphone menjadi boros.
Inovasi Baterai
Infinix juga memperkenalkan teknologi bernama AirCharge. Teknologi ini memanfaatkan resonansi magnetik multi-koil yang inovatif dan algoritma adaptif. Dengan teknologi ini, pengguna terfasilitasi dengan pengisian daya nirkabel yang berjarak hingga 20 cm dan pada sudut 60 derajat. Teknologi ini juga dipastikan tetap aman berkat frekuensi di bawah 6,78 MHz dan menghasilkan daya 7,5W.
Metode AirCharge ini diklaim bakal melampaui standar pengisian daya konvensional, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengisi daya perangkat dengan berbagai posisi dan aktivitas. Inoavsi ini juga tentunya akan memudahkan pengguna terutama yang hobi bermain game mobile.
Selain itu, ada juga teknologi baterai yang tahan di kondisi ekstrem. Berkolaborasi dengan produsen teknologi ternama, Infinix memperkenalkan Extreme-Temp Battery. Baterai ini menggabungkan teknologi elektrolit biomimetik dan fusi solid-state di elektrodanya, yang diklaim memungkinkan baterai beroperasi dengan lancar bahkan pada suhu serendah -40°C. Meskipun, sebenarnya akan sangat jarang smartphone digunakan di ekosistem di suhu seekstrim tersebut.