Review Suunto Race untuk Olahraga dan Pengguna Awam

Saya berasa dikerjain sama Suunto nih!
Jam tangan sport ini punya GPS lengkap dengan peta di dalamnya. Sensor untuk kebugarannya, lengkap! Daya tahan baterainya hitungannya mingguan. Daya tahan terhadap airnya, bahkan membuatnya bisa dipakai di laut! Kalau bicara untuk olahraga yang serius, smart watch dari brand smartphone, bukan tandingan dari Suunto Race ini.

Ini adalah jam yang dirancang spesial untuk mereka yang aktif. Untuk Para olahragawan, para petualang. Tapi pertanyaannya, buat saya yang bukan olahragawan, bahkan postur aja masih jauh dari ideal nih. apakah Suunto Race ini cocok? Karena, jujur aja, versi yang titanium ini, desainnya bikin jatuh hati.
Jadi, dalam review kali ini, kita akan bahas kemampuan si Suunto Race versi Titanium ini, dan juga pandangan kami sebagai pengguna biasa.
Sekalian kami juga akan menjajal Suunto Race ini bersama seorang mantan atlit sekaligus pelatih tim nasional Indonesia!

Jadi, ceritanya, team Suunto menawarkan kami untuk mencoba jam ini. Ini Suunto Race. Jam yang satu ini mungkin bisa dibilang mirip Suunto Vertical, tapi dengan peningkatan di sisi layarnya yang sudah AMOLED, dan penambahan banyak fitur baru. Suunto adalah perusahaan yang berdiri tahun 1936, berbasis Finlandia yang terkenal dengan produk jam olahraga, dive computers, kompas dan instrumen lainnya.
Produk awalnya adalah: Kompas! Sejak tahun 1998, Suunto sudah memproduksi jam untuk kebutuhan outdoor yang dilengkapi Altimeter, Barometer, dan Kompas lho! Nah, sudah kebayang ya, akar dari teknologi dan kulturnya Suunto ini seperti apa. Jadi ga heran kalau Suunto ini banyak dipakai oleh para olahragawan, atlit, mereka yang suka hiking, dan berpetualang.
Suunto Wing & Sonic

Seiring dengan hadirnya Suunto Race, Suunto juga memperkenalkan 2 open-ear headphone baru jenis bone conduction Dimana suara disalurkan melalui tulang telinga. Jadi, tidak ada eartip yang masuk ke dalam lubang telinga nih.
Suunto punya 2 seri headphone tipe ini: Suunto Wing dan Suunto Sonic. Ini adalah paket penjualan keduanya, dapat dilihat seperti ini. Keduanya menggunakan jalur koneksi Bluetooth 5.2 ke smartphone dan mempunyai aplikasi untuk mengontrol beberapa fungsi pada headphone tersebut.

Suara yang dihasilkan menurut kami hampir sama, tidak jauh berbeda.
Untuk bass, tipe bone conduction memang tidak akan bisa bersaing dengan tipe in ear ya. Jadi, tidak akan bisa mendentum. Tapi di keduanya, bass masih bisa terdengar jelas. Oh ya, kedua headphone ini tentunya bisa dipakai untuk nonton, dengar musik, dan nelpon juga.

Perbedaan keduanya bisa dilihat pada tabel ini.
Suunto Sonic | Suunto Wing | |
IP Rating | IP55 | IP67 |
Berat | 32g | 33gr |
Capacity batery | 140mAh | 170mAh |
Jadi, keduanya punya ketahanan terhadap air ya. Hanya saja Suunto Wing bisa sampai kecemplung ke dalam air.
Selain itu, Suunto Wing mempunyai Head Movement control untuk: menjawab dan menolak panggilan telepon. Demikian pula untuk mendengarkan lagu berikutnya. Hanya butuh gerakan kepala. Sementara, Suunto Sonic harus pakai tombol.

Suunto Wing punya LED yang untuk yang suka olahraga outdoor di malam hari, seperti lari/bersepeda, untuk meningkatkan keamanan penggunanya. Keduanya menggunakan material titanium yang dilapisi silikon pada headbandnya, mempunyai tombol fisik untuk on/off, menaikkan volume, dan tombol mute.

Spesial untuk Suunto Wing, tersedia powerbank untuk tambahan baterai hingga 20 jam. Keduanya dapat memutar lagu hingga 10 jam dalam 1x charge dan bisa dikendalikan melalui jam Suunto lainnya.
Nah sekarang mari kita kembali membahas jam tangan sport dari Suunto ini, Suunto Race.