Itel memperkenalkan smartphone terbaru mereka yaitu Itel A100C. Tapi yang langsung menarik perhatian, bukan karena spesifikasinya yang sakti, justru karena desainnya. Smartphone ini disebut-sebut mirip dengan OnePlus 15.

Namun, di balik tampilannya yang elegan, Itel A100C jelas menyasar segmen berbeda: pengguna yang mencari smartphone terjangkau dengan baterai tahan lama dan fitur praktis.

Spesifikasi Itel A100C

A100C hadir dengan layar 6,6 inci beresolusi 720×1612 piksel, refresh rate 90Hz, dan tingkat kecerahan 400 nits. Rasio layar ke bodinya mencapai 90 persen, memberi tampilan yang cukup luas untuk kelasnya.

Untuk dapur pacu, Itel membekalinya dengan SoC Unisoc T7100, RAM hingga 12GB (termasuk 8GB RAM virtual), dan penyimpanan internal 128GB. Sistem operasinya menggunakan Android 15 (Go Edition) dengan Itel OS 15 yang ringan.

Daya tahan menjadi fokus utama A100C. Baterai 5000mAh-nya diklaim mampu bertahan hingga 32 hari dalam mode siaga atau sekitar 8,5 jam bermain gim. Pengisian dayanya sudah memakai port USB Type-C.

Menariknya, Itel juga menonjolkan ketangguhan fisik perangkat ini. A100C sudah lolos sertifikasi MIL-STD-810H, yang berarti tahan terhadap suhu ekstrem, kelembapan tinggi, dan jatuh dari ketinggian hingga 1,22 meter.

Baca Juga: Nongol di TKDN, Tecno Siapkan Tablet Megapad SE di Indonesia • Jagat Gadget

Selain itu, ada fitur UltraLink yang memungkinkan pengguna melakukan panggilan dan pesan berbasis Bluetooth tanpa koneksi Wi-Fi atau seluler. Fitur lain mencakup sensor sidik jari di sisi bodi, face unlock, dukungan IR remote, dan audio DTS untuk pengalaman suara yang lebih baik.

Untuk kebutuhan fotografi, A100C membawa kamera utama 8MP dan kamera depan 5MP. Pilihan warnanya cukup beragam: Pure Black, Titanium Gold, Blaze Blue, dan Silk Green, dengan bodi ramping setebal 8,49 mm.

Berapa Harganya?

Itel belum mengumumkan harga resmi Itel A100C, tapi dengan spesifikasi dan fitur yang ditawarkan, smartphone ini tampak disiapkan untuk menarik pengguna yang ingin tampil modern tanpa menguras kantong.

Menurut kalian, apakah desain mirip flagship bisa jadi nilai tambah untuk smartphone di kelas entry-level seperti ini? Kira-kira berapa harga yang pas untuk smartphone yang satu ini?

Sumber