Sengketa Paten Apple Vs Masimo Masih Berlanjut, Apple Kena Denda USD 634 juta
Masalah Apple dengan Masimo kembali memanas, dan semuanya bermula dari satu paten teknologi pembacaan oksigen darah. Paten yang awalnya terlihat sederhana itu justru memicu rangkaian tuduhan baru dan menyeret fitur lain di Apple Watch.

Sengketa Lama Terus Berlanjut
Sengketa lama ini sudah terjadi sejak 2019 dimana Masimo menuduh Apple mengambil teknologi pulse oximetry setelah merekrut beberapa karyawannya. Dari tuduhan itu muncul lebih dari dua puluh klaim paten, sebagian besar akhirnya gugur. Namun satu paten yang berkaitan dengan cara membaca kadar oksigen darah terus diproses dan kini menjadi sumber masalah terbesar.
Nah, baru-baru ini juri federal di California memutuskan Apple harus membayar USD 634 jut, karena dianggap pelanggaran paten tersebut. Masalahnya tidak berhenti di fitur pembacaan oksigen darah saja. Masimo berhasil meyakinkan juri bahwa fitur workout mode dan heart rate notification di Apple Watch juga ikut melanggar paten yang sama karena dianggap memanfaatkan pendekatan serupa dalam memroses sinyal.
Baca Juga: Quick Share Bakal Kompatibel Dengan Apple AirDrop, Berbagi File Jadi Makin Mudah! • Jagat Gadget
Apple langsung menyatakan keberatan dan akan mengajukan banding. Perusahaan itu menegaskan bahwa paten tersebut sudah kedaluwarsa pada 2022 dan merupakan teknologi lama di bidang patient monitoring. Meski begitu, putusan juri tetap berlaku sampai proses hukum selanjutnya berjalan.
Gara-gara Satu Paten, Apple Kerepotan
Pada 2023, sengketa satu paten ini ikut menyebabkan pemblokiran impor Apple Watch Series 9 dan Ultra 2 oleh Komisi Perdagangan Internasional AS. Apple akhirnya menghapus fitur pembacaan oksigen darah dari produknya untuk mematuhi aturan. Setelahnya, perusahaan memperkenalkan versi teknologi yang telah disesuaikan dan mendapat persetujuan Bea Cukai AS.
Masalah baru kembali muncul pekan ini. ITC membuka pemeriksaan ulang untuk menilai apakah Apple Watch dengan teknologi yang diperbarui masih perlu diblokir. Masimo juga sedang menggugat Bea Cukai atas keputusan yang memberi lampu hijau untuk model terbaru Apple. Sebaliknya, Apple masih menantang larangan impor di pengadilan federal.
Satu paten yang diperdebatkan sejak bertahun-tahun lalu kini berkembang menjadi persoalan yang memengaruhi beberapa fitur, memicu larangan impor, dan membuka kasus hukum baru. Dari sini, mungkin sepertinya kita bisa mengambil satu kesimpulan nyeleneh. Sepertinya bisnis “punya paten sebanyak-banyaknya” bisa lebih menjanjikan ketimbang mengembangkan produknya. Bagaimana menurut kalin?













