Bos Xiaomi: Tahun Depan Smartphone Bakal Lebih Mahal
Presiden Xiaomi, Lu Weibing, memprediksi harga smartphone akan lebih mahal tahun depan. Prediksi itu senada dengan banyak pendapat lainnya melihat kondisi pasar saat ini, di mana pasokan memori global sangat tipis karena disedot oleh industri AI dan lebih parahnya lagi kapasitas produksi juga digeser untuk segmen yang lebih menguntungkan.
Sudah selayaknya hukum pasar, stok yang tak bisa memenuhi pasar akan membuat harga jadi naik. Sejumlah produsen memori sebelumnya juga sudah mengumumkan kenaikan harga untuk memori seperti LPDDR4 dan LPPDR5 yang biasanya dipakai perangkat mobile termasuk smartphone, laptop, dll.
Kenaikan harga untuk smartphone sendiri sudah mulai terasa menjelang akhir tahun ini. Spesifik untuk Xiaomi, Redmi K90 yang diluncurkan belum lama ini dibanderol lebih mahal dari generasi sebelumnya Redmi K80. Kemungkinan besar kasus yang sama masih akan bertahan untuk smartphone yang dirilis tahun depan.
Jika prediksi Lu Weibing terbukti benar, kita sebagai konsumen tampaknya harus bersiap-siap untuk menghadapi tren kenaikan harga smartphone pada 2026 dan bisa saja masih terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. Pasalnya, industri AI tak menunjukkan adanya tren turun justru malah diyakini baru sebagai permulaan.
Proyek-proyek besar perluasan data center untuk menampung AI. Salah satunya adalah Project Stargate yang diinisiasi oleh OpenAI senilai USD 500 miliar. Satu proyek itu saja dikabarkan telah menelan hingga 40% total produksi DRAM global. Gimana, sudah siap menghadapi kenaikan harga gadget?













