Review ZenWatch 2: Smartwatch Android Wear Paling Murah di Indonesia
Layar
Nah, sekarang mari kita beralih ke sisi muka jam ini. Tentunya ini adalah sisi yang paling sering Anda lihat setiap hari. Ya, ASUS sudah menggunakan layar AMOLED untuk tampilan ZenWatch 2. Layar ini dilindungi Gorilla Glass 3. Melihat layar ini di dalam ruangan, kontrasnya terasa sangat baik sekali. Tentunya karena AMOLED memiliki warna hitam yang gelap total. Resolusi layar 320×320 pixel memang bukan yang paling baik. Terkadang kami masih merasa resolusi ini sedikit kurang tinggi. Akan tetapi, hal tersebut bukan masalah terbesar pada tampilan layar ini.

Tidak tersedianya sensor cahaya membuat ZenWatch 2 tidak bisa mengatur kecerahan layar sesuai dengan tingkat pencahayaan sekitarnya. Jadi, di bawah terik matahari, Anda harus mengatur kecerahan layar secara manual agar bisa membaca tampilan jam dengan mudah. Jangan lupa mengembalikannya ke normal jika masuk dalam ruangan lagi, agar tidak memboroskan baterai.
Bingkai/bezel jam ini teramat tebal. Hal ini membuat penggunaan tampilan (watch face) analog menjadi kurang natural. Tampilan dengan latar belakang selain hitam polos pun akan menguatkan kesan tebalnya bingkai/bezel jam ini. Saran kami, gunakan tampilan analog yang sangat sederhana dengan latar hitam atau gunakan tampilan digital, juga dengan latar hitam. Masalah tampilan yang satu ini, mungkin yang paling fatal dan bisa membuat calon pembeli dengan dana besar bisa beralih ke produk lain.

Performa
Nyaris semua smartatch berbasis Android Wear menggunakan SoC Snapdragon 400, kecuali Moto 360 1st Gen. Jadi kami akan berharap performa yang tidak jauh berbeda dengan smartwatch Android Wear lainnya. Dalam penggunaan, kami merasa bahwa jam ini memang lebih responsif dibandingkan Moto 360 1st Gen yang menggunakan prosesor dual core. Akan tetapi, terkadang kami merasakan bahwa ZenWatch 2 ini tidak selancar smartwatch Android Wear lainnya. Tidak sering, tapi terutama saat mengoperasikan dengan layar sentuhnya. Mungkin karena respon layar sentuh itu sendiri atau ada sisi optimalisasi yang belum tercapai. Tidak akan terasa jika Anda baru menggunakan smartwatch, akan tetapi bagi kami yang sudah mencoba beberapa smartwatch Android Wear lainnya, hal ini cukup terasa. Akan tetapi, menurut kami, hal ini tidak terlalu mengganggu dalam keseharian. Gesture bekerja dengan sangat baik dan responsif jadi notifikasi pun dapat dibaca dengan mudah dan cepat.

Aplikasi
Berbeda dengan smartwatch Android Wear lain yang cenderung hanya mengandalkan fitur standar Android Wear dan menambahkan 1-2 aplikasi saja, ASUS memilih untuk menyediakan lebih banyak. Jika Anda membuka Play Store, Anda akan menemukan banyak aplikasi yang dibuat oleh ASUS khusus untuk ZenWatch. Di antara beberapa aplikasi khusus tersebut, ZenWatch Remote dan FaceDesigner:watch face making adalah yang paling menarik. Sementara itu, aplikasi ZenWatch Manager membuat pengendalian fungsi-fungsi jam ini dapat dilakukan dengan mudah dan dengan menu khas ASUS.

ZenWatch Remote Camera pada dasarnya memungkinkan Anda mengoperasikan kamera smartphone dari ZenWatch. Jam Anda bisa menjadi viewfinder bagi kamera smartphone, dan tentunya ini akan mempermudah pengambilan foto bahkan video. Anda bisa mengoperasikan fitu zoom dan self-timer juga. Untuk mempermudah selfie, aplikasi ini pun mengenali gesture memutar-mutar pergelangan tangan untuk mengaktifkan pemotretan.

FaceDesigner:watch face making adalah aplikasi untuk membuat watch face atau tampilan jam sendiri. Sudah tersedia beragam template di dalamnya. Anda bisa membuat jam analog dan jam digital lengkap dengan fitur-fitur khusus seperti weather, baterai, dan lain sebagainya. Aplikasi ini memang tidak secanggih dan selengkap aplikasi watch face lainnya. Akan tetapi, aplikasi yang ini gratis dan watch face yang dihasilkannya cenderung irit daya.

Baterai dan Charger
Smartwatch Android Wear pada umumnya memang baterainya tidak bisa bertahan lama. Rata-rata smartwatch dengan Android Wear akan menjanjikan ketahanan baterai 24-48 jam saja. Jika mencapai 24 jam, berarti sudah mencukupi untuk penggunaan sehari-hari dengan pengisian baterai di tengah malam. Akan tetapi jika bisa mencapai 36-48 jam, berarti jam sudah siap untuk perjalanan panjang ke luar kota, bahkan ke luar negeri.

Di tangan kami, ZenWatch 2 ini bisa bertahan hidup sekitar 36 jam. Beban kerja dengan penggunaan WhatsApp aktif, 3 akun email, semua notifikasi dinyalakan, bahkan display always on tampak bukan masalah bagi smartwatch ini. Hal yang lebih menyenangkan lagi adalah pengisian baterai jam ini ternyata sangat cepat. Jam berukuran besar yang kami pakai hanya membutuhkan waktu 50 menit untuk mengisi baterai dari 1% hingga 100%. Sebuah waktu yang sangat cepat sekali, mengingat smartwatch lain umumnya membutuhkan waktu 1 jam 15 menit sampai 1 jam 30 menit untuk mengisi penuh dari kondisi baterai habis.

Dengan harga yang sangat terjangkau, tentunya Anda hanya memperoleh charger dengan konektor langsung ke bagian belakang jam. Tidak ada cradle di sini. Akan tetapi, konektor charger yang tersedia tergolong unik. Menggunakan magnet dengan kutub yang berbeda, Anda tidak mungkin memasang konektor ini dengan orientasi yang salah. Jadi, memasangnya menjadi sangat mudah. Sayangnya, jika Anda tidak hati-hati meletakkan jam ini saat pengisian baterai, konektor ini pun mudah terlepas.
Always ON: Hidupkan saja
ASUS ZenWatch 2 memiliki fitur untuk terus menerus menampilkan jam di layar. Tentu saja, setelah beberapa saat, tampilan di layar akan menjadi lebih sederhana (cenderung hitam putih saja) agar lebih hemat baterai. Ya, ada beberapa smartwatch yang terpaksa mematikan layar dan menghidupkan saat kita mengangkat jam, untuk menghemat baterai. Pada ZenWatch 2, Anda bisa mengaktifikan fitur ini tanpa mengalami masalah dengan konsumsi daya baterai. Uniknya lagi, jam akan tahu saat Anda menaruhnya di atas meja atau menyimpannya. Dalam kondisi disimpan atau diletakkan di atas meja, layar akan otomatis mati setelah jangka waktu tertentu untuk menghemat baterai.
- Paket Penjualan dan desain ZenWatch 2
- Layar, performa, aplikasi khusus dan daya tahan baterai
- Yang spesial dan yang tidak ada, Kesimpulan