Review Infinix Hot S3: Termurah dengan Snapdragon, Kamera Selfie 20 Megapiksel, dan Baterai Besar
Kamera
Infinix Hot S3 memiliki sebuah keunikan dengan kamera selfie-nya yang beresolusi 20 Megapiksel. Ini sebenarnya sangat wajar mengingat foto selfie saat ini bukan lah sekadar foto “narsis” saja. Selfie dan wefie (foto bersama) sebenarnya adalah salah satu hal yang membuat sebuah kamera sejak jaman analog (film) memiliki self-timer dan dilengkapi tripod. Karena foto dokumentasi yang sangat penting, terkadang tidak bisa bergantung pada orang lain. Dokumentasi saat acara keluarga dan bertemu keluarga jauh yang jarang dijumpai, foto saat travelling sendiri ke daerah yang jarang dikunjungi, foto bersama teman-teman, foto bersama pasangan dan anak, dan banyak lagi jenis dokumentasi lainnya yang tak ternilai. Semua itu sekarang bisa direkam dan didokumentasikan dengan tersedianya kamera selfie yang mumpuni.
Kamera Utama
Menggunakan sensor 13 megapiksel f/2.0, kamera utama pada Hot S3 ini memang tidak fenomenal. Akan tetapi software kamera yang tersedia memiliki fitur yang cukup lengkap. Mode Professional yang tersedia, mampu memberikan setting ISO hingga 1550, kecepatan hingga 6 detik, pilihan mode pengukuran cahaya, bahkan fokus manual. Selain itu, tersedia pula mode panorama, Night shot, dan Time Lapse.
Mode Auto, setting yang paling sering digunakan, menyediakan pilihan cepat untuk pengaturan filter, rasio, flash, dan HDR. Sayangnya, tidak tersedia mode auto-HDR. Sehingga, saat membutuhkan HDR, kita harus memilih opsi tersebut terlebih dahulu. Jika kamera sudah sempat dimatikan, mode HDR ini akan otomatis kembali ke posisi off. Hal ini membuat kami harus berulang kali mengaktifkan HDR sebelum memotret.
Tentu saja, kamera utama ini dilengkapi juga dengan timer, dan guideline. Akan tetapi yang menarik adalah tersedianya fungsi level yang membutuhkan sensor gyro (baik itu pseudo maupun hardware). Fungsi ini membuat Anda bisa menjaga foto tetap rata terhadap garis horizon.
Dalam pengujian, kami menemukan bahwa kamera utama Hot S3 ini tidak bisa dikatakan yang terbaik. Dalam kondisi pencahayaan agak rendah, kami terkadang harus menerima bahwa detail foto berkurang secara signifikan. Tentu saja, penggunaan mode professional dan mengatur agar ISO tetap rendah bisa sedikit membantu. Detail di luar ruangan dan kondisi yang lebih cerah, bisa dikatakan cukup baik.
Kondisi pengujian awal di Barcelona, dalam kondisi mendung dan hujan beberapa hari, kian menguji kemampuan kamera smartphone ini. Secara umum, kami akan mengatakan bahwa kualitas hasil fotonya berada di atas rata-rata smartphone dengan kelas harganya. Tapi, tidak bersaing dengan smartphone di atas kelas harganya, ya.
Kamera Selfie (Depan)
Oke, mari kita mulai dengan hal yang kurang kami sukai dari kamera selfie ini. Setiap kali Anda mengaktifkannya, Anda akan langsung masuk ke mode Beauty. Kami sebenarnya sangat berharap bisa masuk ke dalam mode auto biasa saja, dengan mode beauty sebagai pilihannya. Akan tetapi, Anda bisa memilih setting “penghalus wajah” ke posisi ‘0’ dan setting itu akan bertahan meski Anda sudah mematikan kamera. Jadi, kami bisa memaafkan pilihan ini.
Dalam mode beauty ini tersedia mode bokeh. Ya, bokeh dengan 1 lensa saja, bisa. Uniknya, tingkat bokeh/blur yang digunakan tidak dapat diatur, tapi berada dalam intensitas yang pas bagi kami. Tidak terlalu blur (seperti pada beberapa smartphone lain), tapi cukup bisa memisahkan wajah dari background yang mengganggu.
Dalam mode Auto, pilihan yang tersedia sama dengan mode kamera utama. Anda juga memperoleh opsi HDR, flash, filter, dan pilihan rasio gambar. Dalam opsi mode lainnya, tersedia time lapse dan wide selfie.
Dalam pengujian, kami merasa bahwa kamera selfie ini berada di atas kemampuan kamera utama Hot S3. Foto dalam kondisi gelap, memang tetap kehilangan detail, tapi tidak separah kamera utamanya. Sementara itu, foto selfie di kondisi pencahayaan cukup baik (dalam pengujian awal, selalu mendung), menghasilkan foto yang sangat baik. Bahkan selfie di dalam stasiun kereta di Barcelona pun tampak sangat cemerlang.
Jika ada satu hal yang menjadi kelemahan smartphone ini adalah highlight clipping. Hot S3 cenderung mencoba untuk menghasilkan gambar yang terang. Akibatnya, beberapa kondisi yang berkontras tinggi menjadi kehilangan detail di bagian terang. Ini cukup bisa dimengerti, karena jika kamera di-setting untuk melakukan under exposure seperti pada DSLR atau kamera mirrorless, belum tentu penggunanya bisa menerima hasil yang agak gelap. Jadi, Infinix memilih agar hasil fotonya cenderung agak lebih terang.
Secara keseluruhan, pemotretan dengan Infinix Hot S3 di dalam kondisi cuaca buruk di Barcelona memberikan hasil yang di luar dugaan kami. Hasil foto yang disuguhkan, terasa sangat memadai untuk harganya. Hasil foto selfie-nya membuat kamera ini terasa berada setingkat di atas kelas harganya.