HDC 2019: Huawei Perkenalkan HarmonyOS
Membuka Huawei Developer Conference 2019, yang digelar di Dongguan, China, Huawei mengumumkan sistem operasi besutan mereka yang disebut sebagai HarmonyOS. OS ini didesain dengan fokus ke fleksibilitas penggunaan, yang siap digunakan untuk berbagai skenario. Satu hal yang menarik, OS yang juga dikenal sebagai “Hongmeng” ini akan mulai digunakan oleh perangkat Huawei setelah pengumuman ini.
Digunakan di Smartphone?
Merasa bahwa pertanyaan ini akan banyak ditanyakan, Richard Yu, CEO Huawei Consumer Business Group langsung menjelaskan bahwa saat ini mereka tidak akan menggunakan OS ini di smartphone mereka. Android akan tetap digunakan oleh Huawei, terutama karena mereka masih menjalin kerja sama dengan Google. Jadi, perangkat smartphone yang akan dirilis oleh Huawei ke depan akan tetap menggunakan Android, dan bahkan di roadmap HarmonyOS hingga tahun 2022 mendatang, belum ada rencana Huawei menggunakan OS ini untuk smartphone.
Namun, satu hal yang juga dijelaskan oleh Richard Yu, bukan berarti HarmonyOS ini tidak bisa digunakan di smartphone. Desain OS ini memungkinkan penggunaan untuk berbagai perangkat, termasuk smartphone, sehingga bila dibutuhkan, mereka bisa dengan cepat menggunakan OS itu untuk smartphone mereka. Walaupun begitu, untuk saat ini, HarmonyOS 1.0 hanya digunakan untuk perangkat smart screen, serta smart wearable dan HUD untuk mobil dalam 1-2 tahun ke depan ini.
HarmonyOS: Pengalaman Serupa di Banyak Perangkat
Lalu, apa sebenarnya HarmonyOS ini? Saat mengumumkan OS tersebut, CEO Huawei menyebutkan bahwa OS tersebut sangat berbeda dengan Android dan iOS, karena didesain untuk digunakan di berbagai macam perangkat, dengan pengalaman penggunaan serupa di berbagai perangkat itu. Jadi, menurut Huawei, banyak sekali skenario penggunaan yang sebelumnya akan membutuhkan hadirnya OS baru untuk suatu perangkat tertentu bisa dijawab dengan satu OS saja.
HarmonyOS ini menggunakan microkernel, dengan arsitektur terdistribusi. Hal tersebut memungkinkan OS ini lahir sebagai OS yang ringan, efisisen dalam memanfaatkan sumber daya yang ada, tetapi tidak berarti fungsinya kurang dari OS lain. Huawei menyebutkan bahwa ada 4 kunci utama dari OS ini, yaitu seamless, smooth, secure, dan unified.
“Seamless” di sini disebut Huawei terkait dengan arsitektur terdistribusi yang digunakan. OS ini bisa berjalan di banyak perangkat, dan aplikasi yang dikembangkan untuk OS ini pun bisa dijalankan di semua perangkat itu, dengan kapabilitas kolaborasi antar perangkat. Sementara untuk “smooth”, optimasi yang dilakukan, dan penggunaan microkernel, disebut membuat efisiensi meningkat hingga 5x lipat, serta latency berkurang hingga 27.5%. Hal ini berarti “feel” penggunaan OS ini akan terasa lancar.
Berikutnya, untuk “secure”, microkernel di HarmonyOS juga lebih sederhana dari kernel di OS lain, sehingga kemungkinan adanya lubang keamanan yang bisa membahayakan pun lebih kecil. Selain itu, adanya adopsi formal verification di Trusted Execution Environment disebut juga bisa mendeteksi serangan dalam banyak skenario, tidak terbatas ke skenario-skenario serangan tertentu saja. Terakhir, untuk “unified”, ARK Compiler yang juga disertakan Huawei di HarmonyOS membuat aplikasi bisa dibuat dengan berbagai bahasa pemrograman, dan memanfaatkan tool pengembangan yang ditawarkan Huawei, satu aplikasi bisa saja dijalankan di lebih dari satu jenis perangkat pintar yang menggunakan HarmonyOS. Hal yang perlu diperhatikan, karena ARK Compiler ini juga digunakan Huawei di OS Android di smartphone mereka, bisa jadi aplikasi Android juga bisa berjalan di HarmonyOS.
Rilis Sebagai OS Open Source
HarmonyOS ini dirilis Huawei sebagai OS open-source, yang berarti banyak pihak bisa terlibat dalam pengembangannya ke depan nanti. Huawei menyebutkan bahwa mereka akan banyak mendorong terbentuknya komunitas untuk mengembangkan OS ini, sehingga adopsinya akan makin banyak dan beragam. Mereka yakin, OS ini adalah satu jawaban untuk kebutuhan pengalaman yang merata lintas perangkat, di era IoT dan AI saat ini.