Review POCO F4 GT: Smartphone POCO Terbaik dengan Gaming Stabil dan Kencang!

Author
Friska
Reading time:
July 6, 2022

Hasil Benchmark

Pengujian dengan aplikasi benchmark kami lakukan dengan dua setting mode performa yang tersedia di menu setting Battery, yaitu Balanced dan Performance.

Hasil yang kami tampilkan ini adalah hasil tes setelah update dari POCO untuk optimasi performa gaming.

POCO F4 GT 26

AnTuTu 8:

  • Balanced – Tanpa Fan: 777559
  • Balanced – dengan Fan Grip: 813057
  • Performance – dengan Fan Grip: 816453
POCO F4 GT 27 POCO F4 GT 28

AnTuTu 9.0.12:

  • Balanced – Tanpa Fan: 919876
  • Balanced – dengan Fan Grip: 948599
  • Performance – dengan Fan Grip: 954209
  • Performance – dengan AC: 1003514
POCO F4 GT 29

Geekbench 5:

  • Balanced – Tanpa Fan: SC 1219/MC 3378
  • Balanced – dengan Fan Grip: SC 1222/MC 3483
  • Performance – dengan Fan Grip: SC 1249/MC 3532

CPU Throttling Test

POCO F4 GT 30 POCO F4 GT 31 POCO F4 GT 32

Saat mode performa diset ke Balanced, tanpa menggunakan kipas performa turun ke kisaran 55%. Sementara dengan fan grip, hanya ada sedikit peningkatan saja ke 66%, untuk pengujian 30 menit.

Nah, saat mode diganti ke Performance, tanpa kipas CPU turun ke kisaran 59%, dan dengan kipas ada di kisaran 63% untuk pengujian selama 30 menit.

Hasil yang didapatkan di kedua mode memang relatif mirip. Kami juga melihat adanya perangai yang sama untuk clock CPU, di mana untuk core efficiency/core little, clock terlihat ditahan. Ini terjadi di semua pengujian yang kami lakukan.

POCO F4 GT 33

3DMark Sling Shot Extreme OpenGL ES 3.1 (Graphics): 

  • Balanced – Tanpa Fan: 18524
  • Performance – Tanpa Fan: 19439
POCO F4 GT 34

3DMark Wild Life Stress Test (Balanced – Tanpa Kipas)

  • Best Score: 8676
  • Lowest Score: 4629
  • Stability: 53.4%

3DMark Wild Life Stress Test (Balanced – dengan Fan Grip)

  • Best Score: 8945
  • Lowest Score: 4637
  • Stability: 51.8%

3DMark Wild Life Stress Test (Performance – dengan Fan Grip)

  • Best Score: 9542 
  • Lowest Score: 4760
  • Stability: 49.9%

Walaupun persentase stabilitas yang didapatkan terlihat tidak terpaut jauh, kalau dilihat dari grafik hasil pengujian, terlihat kalau mode Performance dengan fan, penurunan baru terjadi di 2 loop akhir. Sementara untuk mode Balanced, sudah terjadi penurunan bahkan sebelum loop ke-10. Tapi, terlihat kalau di pengujian kestabilan, baik untuk CPU maupun GPU, POCO F4 GT ini belum menunjukkan hasil yang baik, sekalipun sudah dibantu dengan fan grip.

Cuma, perlu diingat, ini di benchmark. Belum tentu di game hasilnya akan sama. POCO bisa saja hanya melakukan optimasi stabilitas dalam game saja. Sementara untuk benchmark, memang agak dilepas untuk menunjukkan potensi skor terbaik yang bisa dicapai.

POCO F4 GT 35

GFXBench: di benchmark ini tidak terasa ada perbedaan antara mode Balanced dengan Performance, setidaknya untuk tes single run.

  • Manhattan 3.1 1080p Offscreen: 169 fps
  • Car Chase 1080p Offscreen: 95 fps

Gaming

Untuk pengujian gaming, kami hanya menggunakan pengaturan performa yang ada di overlay Game Turbo.

Genshin Impact

Kami menggunakan setting Highest – 60.

POCO F4 GT 36 POCO F4 GT 37

Saat berada di mode Balanced, framerate terasa dibatasi, hanya ada di kisaran 33 – 36 fps saja. Sepertinya kita memang diminta menggunakan mode Performance untuk bermain game. Jadi, ayo kita pindah ke mode Performance saja!

Saat mengaktifkan mode Performance, framerate meningkat, mencapai 58 – 60 fps di awal kami mulai mencatat framerate. Lalu, setelah sekitar 2-3 menit, framerate jadi ada di kisaran 50 – 55 fps saat mengitari map, dan di kisaran 45 – 50 fps saat ada battle. Kemudian, masuk menit ke-6, framerate sempat tertahan ke 40 fps, sempat naik lagi dan tertahan di ke 50 fps, baru kemudian tertahan lagi di 40 fps sampai 30 menit kami memainkan game ini. Saat battle, bisa ada sedikit penurunan, tapi tidak sampai di bawah 30 fps.

POCO F4 GT 38

Sementara untuk suhu permukaan, di sisi depan smartphone, tertinggi ada di kisaran 42°C – 43°C. Panas terlihat bisa menyebar sampai ke area tengah layar, dengan suhu mencapai 41°C.

Beralih ke belakang, suhu tertinggi bisa mencapai hampir 45°C, panas jadi sudah cukup terasa di sini. Namun, untuk area tengah sisi belakang, panasnya cuma mencapai sekitar 40°C. Terlihat kalau penyebaran panas di sisi belakang tidak terlalu luas. Sedangkan untuk beberapa area frame, suhunya bisa mencapai 43°C.

POCO F4 GT 39

Bagaimana bila kita menggunakan fan grip? Di awal, kami mendapatkan hasil yang sama dengan tanpa fan grip, di kisaran 55 – 60 fps, lalu sedikit turun ke 50 – 55 fps saat menjelajah map dan 40 – 55 fps di battle. Pola ini terus berulang sampai 30 menit kami memainkan game ini. Jadi, fan grip bisa membantu game ini berjalan jauh lebih stabil dan nyaman. Ya, masih ada penurunan framerate ke bawah 50 fps, tapi ya di battle dan saat berpindah area saja, tetap tidak mengganggu kenyamanan secara umum saat memainkan game ini.

POCO F4 GT 40

Kalau performa di Genshin Impact masih seperti yang kami dapat sebelum update, coba tunggu kurang lebih 24 jam dalam keadaan smartphone terhubung ke Internet. Update seharusnya akan di-push otomatis ke smartphone.

POCO F4 GT 41

Hasil yang kami dapatkan ini jauh lebih baik dari hasil yang kami dapat sekitar seminggu menjelang perilisan smartphone ini di Indonesia. Jadi, ya janji POCO memang benar, mereka masih mengoptimalkan performa smartphone ini di game.

PUBGM

Setting framerate Extreme, alias 60 fps, bisa dipakai sampai kualitas tampilan HDR. Walaupun begitu, ini masih terlalu ringan kalau dijalankan di Snapdragon 8 Gen 1. 

POCO F4 GT 42

Oh, iya, melihat hasil di Genshin Impact, untuk PU BG Mobile dan game lain setelah ini, kami hanya tes di mode Performance saja ya.

Game ini pastinya berjalan dengan sangat lancar di sini. Framerate di 60 fps terus bisa kami dapatkan. Kalau ada naik-turun, ya hanya di kisaran 55 – 60 fps saja. Saat masuk match ketiga berturut-turut, kami sempat mendapatkan framerate turun dan seperti terkunci ke 50 fps saja. Ini sepertinya adalah mekanisme untuk menjaga agar suhu tidak terlalu tinggi. Saat kami coba pasang fan grip, framerate kembali ke 60 fps dan bertahan terus sampai akhir match ketiga.

Sementara untuk gyro, khas smartphone kelas atas! Mulus – lancar dan sangat responsif.

Nah, untuk pop-up trigger, ini terbilang berguna ya di game ini. Banyak pemain game ini yang suka menggunakan empat jari. Namun, itu akan banyak menutup area layar. Kita bisa mengatur agar trigger smartphone ini, saat ditekan, mengaktifkan virtual button yang biasa ditekan dengan jari telunjuk kita.

Jadi jari kita tidak akan menutup banyak area layar, dan kontrol game ini pun tetap bisa dilakukan dengan empat jari. Ini juga akan terasa relatif lebih nyaman dan lebih presisi, karena yang ditekan adalah tombol fisik, bukan tombol virtual di layar.

Apex Legends

POCO F4 GT 43

Kami menggunakan setting kualitas Extreme HD dengan framerate 60 fps, alias setting Ultra. Kami mendapatkan hasil cukup rata di sekitar 60 fps sepanjang match, kecuali ya di awal, waktu kita terjun dari pesawat saja yang memang selalu ada penurunan.

Sampai kami coba memainkan 3 match berturut-turut, kami mendapat framerate yang terbilang stabil di kisaran 55 – 60 fps. Sempat ada sedikit penurunan framerate, masih ke kisaran 45 fps saja, tapi ini sepertinya disebabkan karena “ping” yang meningkat, jadi cepat sekali kembali ke framerate awal.

Ya, memang saat memainkan game ini bodi smartphone bisa jadi akan terasa agak panas. Jadi, saran kami, pakai fan grip saja. Framerate yang didapatkan mungkin tidak akan terasa berbeda, tapi ini lebih membuat tangan kita nyaman saja.

Mobile Legends

POCO F4 GT 45

Di sini, setting tertinggi bisa kita gunakan! Kualitas di Ultra, framerate mencapai 120 fps, HD dan shadow on! Framerate yang kami dapatkan ada di kisaran 105 – 120 fps, terbilang tinggi dan nyaman sekali untuk memainkan game ini. Framerate itu terus kami dapatkan di 2 match yang kami mainkan secara berturut-turut.

Masuk match ketiga, kami sempat mendapati beberapa kali framerate agak turun ke 85 – 90 fps, tapi setelah beberapa saat kembali lagi ke 105 – 120 fps. Ini terjadi beberapa kali selama match ketiga.

Nah, saat mencoba memainkan match berikutnya dengan fan grip, kami terus mendapatkan framerate stabil di 105 – 120 fps. Jadi, walaupun di game ini smartphone tidak terlalu panas saat dipegang, tetap saja saran kami gunakan fan grip kalau mau main beberapa match berturut-turut.

Modern Warships

POCO F4 GT 46

Setting yang kami pakai tentu saja Ultra, dengan semua efek aktif. Saat awal match, framerate bisa ada di atas 100 fps dan ini bertahan sampai battle dimulai. Framerate turun ke 80 – 100 fps saat battle. Namun, setelah beberapa menit, sistem mengunci refresh rate ke 60 Hz, tampaknya ini dilakukan secara otomatis saat suhu sudah menyentuh angka tertentu. Jadi, framerate tertahan di 60 fps saja, tapi terbilang rata di angka ini sampai akhir match.

Saat mencoba menggunakan fan grip, refresh rate tidak turun ke 60 Hz, jadi framerate tinggi, di kisaran 80 – 100 fps saat battle, tetap bisa kita rasakan. 

Nah, terkait fan grip untuk smartphone ini. Ketika kami menggunakan fan grip dengan mounting di tengah, tombol power dari smartphone akan tertekan oleh mounting. Sementara saat menggunakan fan grip dengan mounting di kiri-kanan, posisinya akan mengganggu trigger dari smartphone ini. Setidaknya itu yang kami rasakan dengan beberapa fan grip yang ada di lab. kami.

Sayangnya POCO tidak menyediakan aksesori fan atau pendingin yang khusus didesain untuk smartphone ini. Coba ada aksesori khusus yang memungkinkan trigger bisa digunakan tapi fan grip tetap terpasang mantap ke smartphone.

Tes Baterai

Pengujian dilakukan dengan setting refresh rate “Default”, yang berarti refresh rate akan diatur sistem secara dinamis.

POCO F4 GT 47

Local Video Playback 1080p: saat memutar video untuk tes ini, layar berjalan di 60 Hz. Hasilnya, baterai bertahan hanya 14 jam 51 menit. Ini terbilang hasil yang kurang baik untuk baterai 4700 mAh.

Streaming YouTube 1080p30 Non HDR 30 Menit: 4% dalam 30 menit dengan layar berjalan di 60 Hz.

TikTok 30 Menit: 5% dalam 30 menit dengan layar berjalan di 60 Hz.

Genshin Impact 30 Menit (Highest – 60): baterai berkurang 17% dalam 30 menit.

Genshin Impact 30 Menit (Highest – 60): 

  • Mode Performance – Tanpa Fan: baterai berkurang 15% dalam 30 menit.
  • Mode Performance – dengan Fan: baterai berkurang 18% dalam 30 menit, sedikit lebih boros, tapi ini wajar karena framerate saat fan grip digunakan akan lebih tinggi. Jadi sistem seharusnya bekerja lebih berat.
  • Mode Balanced: baterai hanya berkurang 13% dalam 30 menit, ya kan performanya memang dibatasi. Tapi tidak beda terlalu jauh ya dari mode performance tanpa fan.

Secara umum, daya tahan baterai di smartphone ini di bawah harapan kami. Semoga saja POCO bisa menghadirkan optimasi untuk baterai di smartphone ini lewat update yang mereka berikan.

Charging

POCO F4 GT 48

Tentu saja, kami menggunakan 120W HyperCharge yang disertakan di paket penjualan smartphone ini. Kami mengaktifkan “Boost Charging Speed” di setting baterai, kemudian mematikan “Optimized Charging” sehingga kecepatan charging tertinggi bisa kami dapatkan.

Tes Pertama:

  • 1% – 100%: 20 menit
  • 1% – 100% Full: 26 menit

Tes Kedua:

  • 1% – 100%: 15 menit
  • 1% – 100% Full: 24 menit

Kalau hanya untuk mencapai 100%, hasil yang kami dapatkan sudah dekat dengan klaim 17 menit dari POCO. Sementara untuk mencapai “full”, butuh sedikit waktu lagi. Namun, secara keseluruhan, charging baterai di smartphone ini memang terbilang kencang!

Lain-Lain:

POCO F4 GT 49
  • Netflix: sudah Widevine L1, mendukung streaming Full HD dan juga HDR10.
  • YouTube: video playback bisa sampai 4K60 dan mendukung HDR. HDR pun tidak ada masalah di smartphone ini.
  • Haptic Feedback: sesuai dengan janji POCO, haptic feedback terasa kuat dan akurat. Namun, feel getarannya agak kasar. Kemungkinan ini ditujukan untuk memberikan efek “serupa game controller” di game.
  • Wi-Fi Sharing: tersedia, bisa di 2.4 GHz maupun 5 GHz, serta bisa juga menggunakan standar Wi-Fi AX kalau dibutuhkan.
Load Comments

Reviews

November 7, 2025 - 0

Review Moto G67 Power 5G: Rp 3 Jutaan, Pakai Snapdragon 7 Series, Baterai 7000 dan Irit

Spesifikasi Moto G67 Power 5G SoC: Snapdragon 7s Gen 2.…
November 7, 2025 - 0

TechPODCAST: AI Membuat Malas atau Malah Produktif? feat. Samsung

Pekembangan teknologi masa kini sudah semakin pesat. Saking pesatnya, AI…
November 5, 2025 - 0

Review OPPO Find X9 Pro: Smartphone terbaik OPPO 2025!

Spesifikasi Internal SoC: MediaTek Dimensity 9500 Ini adalah SoC kelas…
November 3, 2025 - 0

Review Redmi Pad 2 Pro: Tablet Terlengkap dan Terbaik Redmi di 2025!

Spesifikasi Redmi Pad 2 Pro SoC: Snapdragon 7s Gen 4…

Accessories

February 21, 2025 - 0

Review Baseus Bowie MC1: OWS Tampilan Unik Dengan Harga Terjangkau!

Ini adalah Baseus Bowie MC1, OWS atau Open Wearable Stereo …
June 18, 2024 - 0

Review Kiip TH90: Wireless Headphone Over-Ear Rp 300 ribuan, Suara Makin Lama Makin Bagus

Pengalaman Penggunaan Pairing Pairing-nya mudah, cukup menyalakan headphone, lalu sambungkan…
April 23, 2024 - 0

Dua Speaker Bluetooth Tahan Air Xiaomi Terindikasi Akan Masuk Indonesia

Beberapa waktu lalu Xiaomi memperkenalkan dua speaker Bluetooth untuk keperluan…
December 27, 2023 - 0

Review CMF Buds Pro: Rp 700 Ribuan, Suara Jernih dan Punya Tiga Mode ANC

Pengalaman Penggunaan Pairing/Aplikasi Smartphone Untuk menghubungkan earbuds CMF Buds Pro…

Wearables

October 31, 2025 - 0

Tech Podcast feat. Dr Chris: Jaga Berat Badan dengan Tidur dan Gadget Wearable?

Tech Podcast kali ini mengundang Dr Chris, seorang ahli gizi…
October 26, 2025 - 0

Review Samsung Galaxy Buds3 FE: TWS Ini Mikrofon dan Ambient Sound-nya KELAS ATAS!

Ini adalah Samsung Galaxy Buds3 FE! Desainnya premium, mirip sekali…
October 20, 2025 - 0

Review Shokz OpenFit 2+: OWS Olahraga dengan Banyak Fitur dan Nyaman Digunakan

Ini Open Ear Wireless Earbud Shokz OpenFit 2+! Kelas premium,…
October 2, 2025 - 0

Review Huawei Watch GT 6 Pro: Desain Stylish Fitur Kesehatan & Olahraga Melimpah!

Ini adalah Huawei Watch GT 6 Pro, smartwatch flagship Huawei…