Apa Kabar VR di Smartphone?
Bisakah Tren kembali?
Kalau ada pertanyaan apakah VR di perangkat smartphone bisa jadi tren kembali, seharusnya sih bisa-bisa saja. Apalagi dengan perkembangan smartphone yang sekarang ini jauh lebih baik. Jadi teknologi VR di smartphone seharusnya juga bisa dikembangkan lebih baik.
Performa smartphone sudah jaman sekarang sudah jauh lebih mumpuni, bahkan untuk menampilkan grafis yang tinggi sekalipun. Ini tentunya berkat teknologi SoC yang makin hari juga makin powerful.

Ditambah lagi dengan kualitas layar juga sudah meningkat. Ukuran layar smartphone jaman sekarang juga lebih besar, rata-rata di atas 6,5 inci dan punya resolusi Full HD+ atau bahkan diatasnya.
Dan yang paling penting, rata-rata refresh rate layar smartphone saat ini juga sudah mencapai level ideal, untuk digunakan sebagai perangkat VR. Yaitu di 120Hz. Jadi, untuk menampilkan konten VR di layar smartphone bakal bisa terlihat lebih mulus.

Untuk menampilkan konten secara streaming pun, kini smartphone sudah punya jaringan 5G. Jadi buat kebutuhan VR, konten bisa dimuat lebih cepat dan minim latensi.
Bahkan kalau arah perkembangan VR ini ditujukan untuk tren metaverse pun, seharusnya platform tersebut bisa dinikmati di perangkat smartphone lebih dulu. Ya, tentunya karena semua orang saat ini sudah memiliki smartphone.

Meskipun, memang masih akan ada tantangan dan kendala untuk menghidupkan kembali tren VR di smartphone saat ini.
Berkaca dengan perangkat-perangkat VR standalone yang dioptimalisasikan khusus untuk kebutuhan VR, smartphone juga bakal butuh tambahan komponen seperti sensor-sensor tracking, dan fitur-fitur lainnya.
Umumnya, perangkat VR dengan pengalaman penuh membutuhkan sensor seperti head tracking, agar bisa menyesuaikan dengan kepala pengguna. Dibutuhkan juga sensor hand tracking, agar pengguna bisa menavigasi konten VR dengan baik.

Lalu ada juga eye tracking, untuk menentukan fokus tampilan di mata pengguna. Jadi pengguna bisa melihat konten secara optimal ke arah mana pun mereka bergerak. Dan ada lagi sensor pendeteksi skala ruangan, menentukan posisi pengguna saat berada di dunia virtual.

Dan ini memang sepertinya perlu standar baru, yang akan cukup sulit dihadirkan, kecuali mungkin di smartphone-smartphone kelas atas/flagship. Atau mungkin, bisa saja sensor tersebut di sematkan di perangkat VR, yang nantinya bisa bekerja saat terhubung dengan smartphone.
Belum lagi ukuran layar smartphone juga berbeda-beda, dan tidak adanya standar yang pasti agar aplikasi/game VR maupun headset VR-nya bisa optimal dipakai di semua smartphone, itu juga bakal jadi kendala.
Jadi, untuk memberikan pengalaman yang lebih maksimal di ekosistem smartphone ini, ini butuh kolaborasi yang lebih lagi dari produsen smartphone maupun penyedia platform.
Pertanyaannya, apakah ada brand yang siap untuk kembali berinvestasi untuk menghadirkan pengalaman VR di perangkat smartphone ini? Ini tentunya butuh angka investasi yang lebih besar, dari sekedar tren VR smartphone versi sebelumnya. Tapi potensi industri yang ditawarkan, juga bisa jadi bakal lebih besar lagi.