Review Infinix Zero 5G: Smartphone 5G Kencang yang Terjangkau

Infinix Zero Series, lini ini biasanya menawarkan sesuatu yang berbeda, yang bisa dikatakan gebrakan dari Infinix. Tahun lalu, ada Zero X Series, yang hadir dengan kamera periscope telephoto di harga terjangkau. Bahkan, ada variannya yang pakai bodi dengan tekstur menyerupai leather, juga di harga terjangkau.
Di paruh awal tahun 2022 ini, Infinix meluncurkan Zero 5G. Seperti yang sudah kami sebutkan tadi, ini adalah smartphone 5G pertama Infinix. Menariknya, bukan asal bisa 5G saja. SoC yang mereka pilih sebagai motor adalah Dimensity 900, salah satu SoC kencang di kelas menengah.
Mari mulai bahas smartphone ini, mulai dari paket penjualannya.


Paket penjualan:
- unit Infinix Zero 5G
- Charger 33W
- Kabel USB Type C
- Soft case
- Screen protector (terpasang ke layar smartphone)
- SIM tray ejector
- Paket dokumen
- Kartu perdana Smartfren spesial bundling Infinix
Paket penjualannya terbilang lengkap. Tidak dikurangi seperti tren beberapa smartphone kelas menengah saat ini.
Bodi

Infinix menyebut kalau bodi Zero 5G ini menggunakan desain “uni-curve” dengan konsep “less is more”.
“Uni-curve” di sini merujuk ke desain cover belakang yang memiliki lekukan halus yang menghadirkan kesan premium. Bahan komposit yang digunakan disebut bisa memberikan kesan menyerupai bahan glass yang elegan.

Frame smartphone ini tidak benar-benar flat, masih memiliki sedikit lekukan, tapi secara garis besar masih terkesan menggunakan gaya flat yang banyak digunakan belakangan ini.

Opsi warna yang disediakan disebut Infinix sederhana dan natural, tapi tetap bisa membuat smartphone ini terlihat cantik. Unit yang kami gunakan memiliki warna “horizon blue” yang disebut merepresentasikan langit yang memukau. Ada juga opsi warna “Cosmic Black” sebagai representasi galaksi yang jauh, serta “Skylight Orange” yang merepresentasikan matahari.

Dimensi smartphone ini sekitar 168.7 x 76.5 x 8.7 mm. Sementara bobotnya ada di 199 gram.




- Sisi Kanan: tombol power sekaligus fingerprint scanner, tombol volume up/down
- Atas: microphone
- Kiri: SIM tray (Non Hybrid – 2 Nano SIM + Micro SIM)
- Bawah: audio jack 3.5 mm, microphone, USB Type C, speaker
- Sisi depan:

-
- Layar “Ultra Smooth” 6.78”
- Panel IPS LTPS
- Full HD+ (2460 x 1080 px)
- Refresh Rate up to 120 Hz; Touch Sampling Rate up to 240 Hz
- Layar “Ultra Smooth” 6.78”

Saat kami mencoba setting “auto switch” untuk refresh rate, kami bisa mendapatkan refresh rate secara otomatis berubah ke 120 Hz, 90 Hz, atau ke 60 Hz saat berganti aplikasi. Sayangnya, sistem “auto switch” ini tampaknya masih perlu banyak penyempurnaan. Perubahan refresh rate hanya terjadi saat berganti aplikasi saja. Refresh rate tidak berubah saat kita diam di dalam aplikasi. Bahkan, saat diam di home screen pun, refresh rate layar tetap tertahan di 120 Hz.
- Peak Brightness 500 nit. Saat kami tes, hasilnya ada di sekitar 500 nit untuk penggunaan dalam ruangan.
- Color Gamut (berdasarkan pengukuran kami): Gamut Coverage 97.9% sRGB, 80.8% DCI-P3
- Ada earpiece di bezel atas layar. Sayangnya ini hanya earpiece, tidak bisa berfungsi sebagai speaker.

- Kamera Selfie – di punch hole di area tengah atas layar
- 16 MP, f/2.0, Fixed Focus
- Video: up to 4K30, 1080p60
- Seperti biasa, Infinix menyediakan LED flash untuk selfie. Namun, kali ini flash tidak ditempatkan di kiri-kanan earpiece seperti di beberapa tipe smartphone mereka sebelumnya. Hanya ada di area kanan saja.
- Sisi belakang:

-
- Kamera Utama “Zoom Camera System”
- 48 MP Main Camera, f/1.8, Auto Focus
- 13 MP Portrait Camera (Tele 2x Optical Zoom), f/2.5, Auto Focus
- 2 MP Bokeh Camera
- Dual Color Temperature Flash.
- Video: up to 4K30, 1080p60.
- Slow Motion: up to 720p 960 fps
- Fitur: 48 MP, 30x Ultra Zoom, Pro Night Styles, AI Night Selfie, Pro Mode (hanya untuk foto dengan sistem kamera utama), Wide Selfie, Ultra Steady (untuk video kamera utama dan kamera selfie), dll.
- Kamera Utama “Zoom Camera System”
Spesifikasi


Dimensity 900 (6 nm)
- Ini SoC 5G yang kencang. Performanya seharusnya ada di kelas menengah yang relatif atas. Jadi, bukan asal pakai SoC yang sudah 5G. Menggunakan sistem pendingin Heat Pipe Thermal Module 2.0, disebut bisa membantu menjaga suhu, menghindari overheating, walaupun kita gunakan untuk bermain game terus-menerus.

RAM 8 GB LPDDR5, storage internal 128 GB UFS 3.1
- Menggunakan UFS 3.1, jadi seharusnya ini storage yang lebih kencang dari yang biasa digunakan rata-rata smartphone di kelas menengah. Saat pertama dinyalakan, storage sudah terpakai sekitar 20 GB. Fitur Extended RAM, atau resminya disebut sebagai MemFusion ada di smartphone ini, dengan opsi sampai +5 GB.
- Mendukung penggunaan Micro SD sampai 256 GB.

Baterai 5000 mAh
- Quick Charge 33W.
Dilengkapi dengan sertifikasi TÜV Rheinland Safe Charge.

XOS 10.0, dengan basis Android 11
Dar-Link 2.0, ini adalah fitur optimasi berbasis AI untuk gaming yang ada di XOS 10.0.


XArena: ini merupakan dashboard/interface khusus untuk game yang ada di XOS 10.0 ini, dengan shortcut untuk mengakses Game Mode dan beberapa fitur optimasi yang yang ditawarkan Infinix.
Beberapa aplikasi bawaan dari XOS 10.0 ini sering memberikan notifikasi yang isinya lebih terlihat seperti iklan dan cukup intrusif karena mengisi bagian atas drawer notifikasi. Untungnya, sebagian besar bisa dimatikan dengan mudah. Setidaknya, fitur-fitur bawaan XOS 10.0 ini tidak se-intrusif yang ada di beberapa smartphone Infinix yang pernah kami uji sebelumnya.

- Sensor: Accelerometer, Gyroscope, Proximity Sensor, Light Sensor, Magnetic Induction Sensor, dll
- Fitur Keamanan: fingerprint, face unlock

- Konektivitas:
- 2G, 3G, 4G, 5G. Band 5G yang didukung seharusnya sudah sesuai dengan yang digunakan operator seluler di Indonesia.
- Mendukung Dual 5G.
- Wi-Fi 6, dengan 2×2 MIMO
- Bluetooth 5.2
- USB OTG
Konektivitas yang ditawarkan terasa lebih seperti yang ditawarkan oleh smartphone dari kelas di atas kelas menengah. Sayangnya, belum ada NFC Zero 5G ini.