Karena Java, Oracle Ingin Klaim Pendapatan dari Android
Android, sistem operasi mobile yang bisa dikatakan sebagai yang terpopuler saat ini, memang banyak memanfaatkan library dari bahasa pemrograman Java, terutama untuk aplikasi-aplikasinya. Oracle, sebagai pihak yang kini memiliki Java, merasa bahwa Google telah menggunakan bahasa pemrograman tersebut tanpa lisensi dari mereka. Oleh karena itu, Oracle mencoba meminta bagian pendapatan Google dari Android.

Oracle memperkirakan Google telah mendapatkan keuntungan sekitar USD 21 miliar dari sekitar 3 miliar perangkat Android. Karena ada anggapan dari Oracle bahwa Google telah melanggar penggunaan Java, mereka meminta bagian sekitar USD 9.3 miliar dari pendapatan itu. Hal ini membuat Oracle dan Google terpaksa “berperang” di pengadilan di Amerika Serikat, sebagai kelanjutan dari ketidaksepakatan antara kedua pihak sejak tahun 2012 lalu.
Kasus ini sendiri sudah mulai diproses sejak awal minggu ini. Bila Google dinyatakan bersalah, bisa jadi untuk kedepannya akan ada beberapa perubahan di struktur aplikasi untuk Android. Untuk tudingan ini, Google menyebutkan bahwa apa yang mereka lakukan tidaklah melanggar apapun, dengan mengedepankan pandangan bahwa apa yang mereka lakukan masih termasuk dalam aturan pemanfaatan Java.
Sebagai antisipasi dari keputusan pengadilan terkait tuntutan Oracle ini, Google tampaknya sudah menyiapkan langkah alternatif bila penggunaan Java nantinya akan dibatasi dengan aturan dan lisensi. Beberapa waktu lalu mereka disebut tengah mempertimbangkan Swift, bahasa pemrograman dari Apple, untuk basis aplikasi di Android. Mungkin saja, bila Java dianggap akan menyusahkan mereka ke depan, Google akan meninggalkan bahasa pemrograman itu dan beralih ke bahasa lain untuk Android.