Samsung Akan Jual Smartphone High-End Murah?
Berdasarkan laporan yang beredar, Samsung bisa jadi akan menjual beberapa jenis smartphone high-end mereka dengan harga lebih rendah dari seharusnya. Penjualan itu bisa jadi akan dimulai awal tahun 2017 mendatang. Namun, smartphone high-end murah itu bukan produk yang benar-benar baru, mereka disebut akan mulai menjual produk “refurbish“.

Produk “Refurbish” untuk Harga Lebih Murah
Samsung memang sudah menyatakan tidak akan menjual produk mereka di bawah harga yang menurut mereka wajar, dengan proyeksi keuntungan tertentu. Namun, kebijakan itu membuat Samsung sulit berkembang di beberapa pasar yang dianggap besar, seperti India, karena harga perangkat high-end mereka di luar jangkauan rata-rata masyarakat. Karena itu, berdasarkan kabar yang beredar, Samsung akan memanfaatkan smartphone bekas dari program upgrade mereka untuk dijual kembali di harga lebih murah.
Hadirnya smartphone Samsung “refurbish” dengan harga lebih murah ini juga akan membantu meningkatkan daya saing perusahaan asal Korea Selatan itu di beberapa negara. Harga perangkat baru Samsung yang tinggi memang membuat mereka menjadi “korban” serangan smartphone dari beberapa perusahaan asal China. Hanya saja, Samsung tampaknya juga harus mempertimbangkan faktor kepercayaan masyarakat negara target mereka terhadap produk “refurbish” sebelum menjalankan program ini.
Harga 51% Perangkat Baru?
Belum ada kabar terkait berapa nantinya harga perangkat “refurbish” dari Samsung. Namun, berdasarkan penelitian dari BNP Paribas di AS, Samsung bisa saja menjual perangkat mereka di kisaran 51% harga perangkat baru. Pemangkasan harga hingga hampir separuh harga baru itu tentu saja bisa membuat beberapa tipe smartphone high-end Samsung yang baru berusia satu tahun jadi terlihat menarik bagi masyarakat di negara-negara target mereka.
Smartphone Refurbish: Apple Sudah Gunakan Cara Ini
Terkait smartphone “refurbish”, Apple sebenarnya sudah melakukan hal ini sejak lama. Mereka menawarkan smartphone bekas di harga sekitar 69% harga baru di beberapa negara, termasuk AS. Cara ini bisa jadi efektif untuk menarik minat pembeli yang tidak ingin membayar sangat mahal untuk merasakan smartphone high-end. Hanya saja, untuk Samsung, belum ada konfirmasi pasti terkait kabar ini dari pihak perusahaan asal Korea Selatan itu sendiri.