Review Huawei P9 Lite: Kompleks di Segmen ‘Lifestyle’ Sentris
Uji Performa
Untuk melihat performa dari P9 Lite dengan SoC Kirin 650 ini, kami melakukan serangkaian performace test dengan beberapa aplikasi benchmark. Bechmark yang kami gunakan dalam pengujian ini adalah benchmark yang cukup umum digunakan dan dapat diinstall dengan mudah melalui Google Play Store, yaitu AnTuTu, Geekbench, 3DMark, dan PCMark. Berikut ini adalah hasil pengujian kami dengan aplikasi benchmark di atas.
AnTuTu 6.0
Aplikasi benchmark yang satu ini adalah salah satu yang paling banyak digunakan untuk mengukur kekuatan sebuah perangkat Android. Beberapa hal yang diuji di AnTuTu antara lain User Experience (UX), CPU, RAM, GPU, dan I/O. Semakin tinggi hasilnya, semakin baik.


Geekbench 3.3.2
GeekBench 3 merupakan benchmark cross platform yang mengukur kinerja prosesor sebuah perangkat smartphone, tablet, dan PC. Aplikasi ini menggunakan skenario simulasi real world sehingga mampu menganalisa performa sebuah prosesor saat menggunakan single core atau multi core. Semakin tinggi nilainya, semakin baik.



3DMark Ice Storm Unlimited
Benchmark ini ditujukan untuk menguji performa dari sistem pada sebuah smarpthone Android dalam menangani pemrosesan grafis. Semakin tinggi hasilnya, semakin baik smartphone tersebut menjalankan proses grafis.

Angka ini terbilang masih rendah melihat performa 3DMark di smartphone lain yang sekelas berada diatas 13000. Sementara untuk Huawei P9 Lite yang menggunakan Kirin 650 hanya mampu menyentuh angka 11640 pada pengujian menggunakan aplikasi 3D Mark.
PCMark
Aplikasi benchmark ini mengukur performa dan umur baterai pada smartphone maupun tablet Android, lewat pengujian yang berbasis aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan oleh user, bukan algoritma yang bersifat abstrak. Skor yang dihasilkan diklaim mampu mencerminkan performa sesungguhnya dari perangkat tersebut.

Kemampuan yang ditawarkan oleh SoC Kirin 650 membuat P9 Lite ini masuk ke dalam kategori cukup baik, terutama untuk sisi performance CPU. Sayangnya, penggunaan GPU Mali-T830MP2 membuat kemampuan pengolahan grafis SoC tersebut kurang begitu tinggi. Hal tersebut membuat smartphone Huawei ini masih agak kurang memadai, terutama untuk digunakan bermain game dengan grafis kualitas tinggi. Namun secara efisiensi daya, SoCHiSilicon Kirin 650 memiliki daya tahan yang cukup baik. Produk Huawei yang menggunakan SoC HiSilicon Kirin terbukti selalu konsisten dengan manajemen daya yang terbilang handal. Untuk pembahasan mengenai pengujian baterai akan kami bahas di halaman berikutnya.