ZTE “Hawkeye” Mati Sebelum Berkembang?
Beberapa bulan lalu, produsen perangkat telekomunikasi ternama dari China, ZTE, mulai menjalankan proyek smartphone “crowdsourcing” yang semula disebut sebagai Project CSX. Smartphone itu pada akhirnya diperkenalkan resmi sebagai ZTE Hawkeye. Dana untuk mengerjakan smartphone itu menurut rencana akan dicari melalui Kickstarter, tetapi berdasarkan kabar terbaru ZTE bisa saja membatalkannya.
Mati Sebelum Berkembang – di Tangan ZTE Sendiri
Hawkeye bisa saja mati sebelum mulai dikembangkan, di tangan ZTE sendiri. Perusahaan asal China itu tampaknya melihat bagaimana reaksi publik terhadap entri Kickstarter untuk smartphone itu, yang belum berhasil mencapai 10% dana yang dibutuhkan dengan 17 hari tersisa. ZTE bisa jadi melihat hal itu sebagai kurangnya daya tarik Hawkeye, sehingga mungkin memutuskan menghentikan proyek Kickstarter ini.
Sebagai gantinya, ZTE bisa saja memperbaiki konsep Hawkeye ini sehingga bisa menarik minat publik. Langkah ini memang mungkin akan disayangkan oleh banyak pihak, tetapi bisa jadi merupakan jalan terbaik bagi ZTE. Mengusung konsep awalnya, Hawkeye hanya berhasil merebut perhatian sekitar 200 orang saja di Kickstarter.
Spesifikasi Kurang Menarik?
Salah satu hal yang tampaknya akan diperbaiki ZTE dari Hawkeye, sebagai hasil Project CSX, adalah spesifikasi. Saat ini, Hawkeye sendiri mengusung spesifikasi untuk kelas menengah, yaitu dengan SoC Snapdragon 625, RAM 3 GB, serta storage internal 32 GB. Smartphone itu hadir dengan layar 5.5″ dengan resolusi Full HD. Melihat spesifikasi tersebut, seharusnya Hawkeye ini akan bisa bersaing di kelas menengah, terlebih lagi dengan fitur eye-tracking yang diusungnya. Namun, publik bisa saja menginginkan spesifikasi lebih tinggi lagi bagi smartphone itu, dan langkah ZTE memperbaiki spesifikasinya sebelum merilis ulang proyek Kickstater untuk Hawkeye ini bisa jadi dipandang sebagai langkah yang tepat.