Samsung Segera “Bunuh” Galaxy Note 7 yang Tersisa
Setelah masalah di Galaxy Note 7 dideteksi dan dinilai berpotensi bahaya, Samsung segara melakukan penarikan untuk seluruh Galaxy Note 7 yang beredar. Akhir tahun 2016 lalu, disebutkan bahwa proses penarikan sudah mencapai sekitar 90% dari Galaxy Note 7 yang beredar. Kini, setelah masa pengembalian berakhir, Samsung akan segera “membunuh” semua Galaxy Note 7 yang beredar, yang sengaja tidak dikembalikan oleh pemiliknya.

Matikan Fitur Isi Ulang Baterai
Samsung dilaporkan akan menghadirkan update paksa untuk sistem operasi Galaxy Note 7 yang tersisa. Update tersebut akan menghilangkan kemampuan isi ulang baterai dari smartphone tersebut. Hal itu tentu saja akan membuat pengguna Galaxy Note 7 tidak lagi bisa mengisi ulang baterai di perangkat milik mereka.
Kebijakan ini tampaknya menjadi senjata pamungkas Samsung bagi pemilik “bandel” yang tidak mengembalikan smartphone dengan potensi bahaya tersebut. Samsung, dan juga operator seluler di beberapa negara, sebelumnya sudah membatasi kemampuan Galaxy Note 7, sehingga tidak nyaman lagi digunakan pemiliknya. Namun, masih tersisa beberapa smartphone yang tidak dikembalikan juga oleh pemiliknya.
Tidak Mau Tanggung Lagi Kompensasi Kerusakan
Raksasa elektronik dari Korea Selatan ini tampaknya tidak mau lagi keuangan mereka terkena dampak dari masalah Galaxy Note 7. Samsung bisa jadi tidak mau lagi menanggung kompensasi kerusakan yang disebabkan terbakarnya Galaxy Note 7. Jadi, pengguna Galaxy Note 7 yang masih bisa menggunakan perangkat mereka harus menanggung sendiri akibat dari tindakan mereka tidak mengembalikan smartphone bermasalah tersebut.