Twitter iOS dapat Update Baru, Tetap Tidak Bisa Edit Tweet?
Twitter baru saja meluncurkan update aplikasi terbaru untuk iOS. Dimana update terbaru ini membawa tampilan yang lebih fresh, dengan tab navigasi yang baru.
Adapun navigasi baru ini bisa anda akses hanya dengan sekali tap pada profil picture pengguna. Maka akan muncul menu profile, moments, list dan juga settings. Untuk menulis twit baru, navigasinya tetap sama seperti sebelumnya, cukup menekan icon “pena bulu dan tanda+” yang ada dipojok kanan atas.

Untuk tampilan timeline terlihat lebih nyaman, karena tiap twit yang muncul memiliki jarak pemisah antara twit satu dan lainnya. Sehingga pengguna bisa membaca timeline dengan lebih fokus. Untuk mereply suatu twit, kini tak lagi menggunakan tanda panah, melainkan icon ‘bubble’.

Meskipun perubahan yang dibawa oleh Twitter cukup signifikan, tapi ada satu menu yang masih ditunggu-tunggu oleh pengguna twitter hingga saat ini. Yaitu fitur ‘edit tweet’. Ya, entah kenapa sampai saat ini Twitter enggan menyematkan fitur ‘edit tweet’ pada platform yang telah berumur lebih dari 11 tahun ini. Padahal beberapa platform sosial media lain sudah menyematkan fitur edit post mulai dari Facebook, Instagram dan lain sebagainya. Lalu apa alasan Twitter hingga saat ini enggan menanamkan fitur edit post?
Tweet Diubah, Pengalaman Platform Berubah
Adapun alasan Twitter hingga saat ini sengaja tidak menyematkan fitur edit post atau edit tweet, yaitu untuk menjaga keaslian setiap tweet yang di posting pengguna. Postingan twitter banyak digunakan sebagai acuan berita, blog, dan berbagai media informasi lainnya. Untuk itulah Twitter sengaja tidak memberikan fitur edit.
Kevin Weil selaku Chief Product Twitter pernah mengatakan melalui techtimes.com, jika fitur edit ditanamkan di platform twitter, maka itu akan mengubah pengalaman user secara keseluruhan. DIkhawatirkan apabila postingan twit diubah, dan postingan aslinya sudah banyak dikutip atau diretweet orang-orang, maka akan banyak kesalahan interpretasi di waktu kemudian.
Twitter juga enggan mengikuti jejak Facebook yang memberikan fitur edit post, namun untuk postingan yang telah diubah akan diberi tanda ‘edited’. Sehingga orang-orang akan tau, mana postingan yang asli dan yang sudah diedit. Twitter tetap enggan menggunakan metode yang sama.
Apalagi, Twitter merupakan platform sosial media yang membatasi penggunanya hanya menuliskan maksimal 140 karakter di setiap twit yang di post. Mengubah sedikit kata, maka maknanya bisa sangat berbeda. Tidak ada ruang yang cukup untuk menjelaskan banyak hal.
Jadi bagaimana pengguna yang hanya typo menuliskan kesalahan satu atau dua huruf? Sayangnya, lagi-lagi kita harus menghapus twit dan menulis ulangnya. DIsisi lain, Twitter juga mengajarkan pengguna untuk tidak terburu-buru dalam memposting suatu hal di sosial media. Pastikan semua yang kita tulis, sudah benar kalimat maupun artinya.