Review SoC Kirin 659: Buat Kelas Menengah Makin Menarik
Pertengahan tahun 2016 lalu, Huawei merilis SoC kelas menengah mereka yang disebut sebagai Kirin 650. SoC tersebut terbilang menarik, karena diproduksi dengan fabrikasi 16 nm dan menawarkan performa yang terbilang baik. Kini, mendekati akhir tahun 2017, Huawei telah memperbarui tawaran SoC mereka di kelas menengah, melalui salah satu penerus dari Kirin 650 tersebut, yaitu Kirin 659.
Beberapa waktu lalu, kami mendapatkan kesempatan untuk mencoba kemampuan dari SoC Kirin 659 tersebut. Tentu saja kami tidak melewatkannya begitu saja. Kami sudah melakukan beberapa pengujian untuk coba menilai seberapa tinggi kemampuan yang ditawarkan SoC kelas menengah yang satu ini. Namun, sebelum membahas terkait uji performa dari SoC tersebut, mari kita bahas terlebih dahulu spesifikasi singkat dari SoC tersebut!
Spesifikasi SoC Kirin 659
Kirin 659 | |
Fab. | 16 nm FinFET+ |
Number of Core | 8 |
big.LITTLE | YES |
Core Cluster #1 | 4x Cortex A53 ~2.36 GHz |
Core Cluster #2 | 4x Cortex A53 ~1.70 GHz |
GPU | Mali-T830 MP2 900 MHz |
Max. Resolution | 1920 x 1080 px |
Memory Support | LPDDR3 933 MHz |
Memory Channel | Dual |
DSP | Not Specified |
Camera Support | Not Specified |
Video Capture | Not Specified |
Video Codec (Encode) | Not Specified |
Video Codec (Decode) | Not Specified |
Cellular | LTE FDD LTE TDD WCDMA TD-SCDMA CDMA 1x GSM/EDGE |
LTE Category | Cat. 6 |
VoLTE | YES |
WiFi | YES (2.4 GHz, 802.11 b/g/n) |
Bluetooth | YES (Bluetooth 4.2) |
USB Support | YES (NOT SPECIFIED) |
Fast Charging | N/A |
Huawei, atau dalam hal ini HiSilicon, tidak menawarkan perubahan besar untuk SoC ini bila dibandingkan dengan Kirin 650. Kirin 659 masih hadir dengan prosesor octa-core Cortex A53 serta GPU Mali-T830 MP2 yang serupa dengan yang ditawarkan oleh Kirin 650. Namun, untuk cluster “big” di prosesor, Kirin 659 ini mengusung clock yang lebih tinggi, hingga 2.36 MHz, atau sekitar 360 MHz lebih tinggi dari pendahulunya.
Dukungan untuk RAM pun masih sama dengan yang ditawarkan oleh Kirin 650, yaitu LPDDR3 933 MHz dengan konfigurasi dual-channel. Modem yang mendukung 4G LTE hingga Cat. 6 juga masih dipertahankan untuk SoC kelas menengah ini. Namun, untuk konektivitas, satu hal yang sedikit berubah adalah dukungan untuk Bluetooth 4.2, di mana sebelumnya Kirin 650 hanya mendukung Bluetooth 4.1.
Pengujian Performa
Kami sempat mencoba sebuah perangkat yang dibekali dengan SoC Kirin 659, dengan RAM 4 GB dan storage internal 64 GB. Hasil pengujian yang kami lakukan di perangkat tersebut lah yang kami gunakan dalam artikel review kali ini. Seperti biasa, kami melakukan pengujian dengan menggunakan beberapa aplikasi benchmark yang kami gunakan dalam artikel-artikel pengujian smartphone kami, seperti AnTuTu 6.0.1, PCMark Work 1.0 & Work 2.0, 3DMark Ice Storm Unlimited, serta Geekbench 3. Kami akan membandingkan hasil yang kami peroleh di smartphone ini dengan hasil pengujian smartphone dengan beberapa SoC dari kelas menengah lain.
AnTuTu
Aplikasi benchmark yang satu ini adalah salah satu yang paling banyak digunakan untuk mengukur kekuatan sebuah perangkat Android. Beberapa hal yang diuji di AnTuTu antara lain User Experience (UX), CPU, RAM, GPU, dan I/O. Kami menyajikan skor dari AnTuTu 6.0.1.
Geekbench
GeekBench merupakan benchmark cross platform yang mengukur kinerja prosesor sebuah perangkat smartphone, tablet, dan PC. Aplikasi ini menggunakan berbagai algoritma komputasi yang banyak digunakan di skenario real world sehingga mampu menganalisa performa sebuah prosesor saat menggunakan single core atau multi core. Versi yang kami gunakan kali ini adalah Geekbench 3.
3DMark
Benchmark ini ditujukan untuk menguji performa dari sistem pada sebuah smarpthone Android dalam menangani pemrosesan grafis. Semakin tinggi hasilnya, semakin baik smartphone tersebut menjalankan proses grafis. Tes yang dijalankan adalah Ice Storm Unlimited.
PCMark
Aplikasi benchmark ini mengukur performa smartphone maupun tablet Android, lewat pengujian yang berbasis aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan oleh user, bukan algoritma yang bersifat abstrak. Skor yang dihasilkan diklaim mampu mencerminkan performa sesungguhnya dari perangkat tersebut. Tes yang kami jalankan adalah Work 1.0 dan Work 2.0.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang kami lakukan, Kirin 659 terbilang berhasil menunjukkan kemampuan yang tergolong baik untuk SoC kelas menengah. Sisi prosesor menjadi kekuatan dari SoC ini, di mana terlihat dari pengujian yang menitikberatkan di prosesor, hasil dari Kirin 659 ini bisa dikategorikan baik. Bahkan, terlihat di Geekbench 3 Single Core, hasil yang didapatkan berhasil mengungguli pesaing-pesaingnya, dan menembus angka 1000! Di sini, Cortex A53 di clock 2.36 MHz berhasil menunjukkan kemampuannya!
SoC ini terlihat menawarkan peningkatan performa bila dibandingkan dengan pendahulunya, Kirin 650. Terlihat, di berbagai benchmark yang kami ujikan, Kirin 659 menghasilkan skor di atas Kirin 650. Bahkan, perbedaan di antara keduanya cukup jauh untuk beberapa benchmark, seperti hingga 20.87% di AnTuTu 6.0.1, dan 16.77% di Geekbench 3 Single Core.
Sementara bila dibandingkan dengan SoC kelas menengah lain, Kirin 659 pun terlihat menawarkan performa yang baik, bisa bersaing dengan Snapdragon 625 yang dipandang banyak pihak sebagai “raja” di kelas menengah saat ini di beberapa benchmark. Performa yang ditawarkan tersebut membuat smartphone yang menggunakan Kirin 659 ini seharusnya bisa menawarkan pengalaman penggunaan yang baik. Satu hal, performa yang ditawarkan oleh Kirin 659 ini akan membuat persaingan SoC smartphone kelas menengah akan jadi lebih ramai dan lebih menarik lagi.
Berdasarkan kabar yang beredar, Huawei bisa jadi akan menghadirkan sebuah smartphone yang dimotori oleh SoC yang menarik ini ke Indonesia dalam waktu dekat ini. Sayangnya, belum ada keterangan resmi dari Huawei terkait smartphone tersebut. Mari kita tunggu saja apakah kabar tersebut benar atau tidak.