Dukung Perkembangan UKM, TikTok Resmikan Platform “TikTok for Business”

Pada hari Jumat (10/7), TikTok sebagai platform video pendek yang populer secara global ini baru saja mengumumkan kehadiran platform self-serve “TikTok for Business”, di mana platform ini digunakan untuk mendukung bisnis segala ukuran sehingga mereka bisa mengakses solusi periklanan.
Platform TikTok untuk bisnis ini diadakan salah satunya untuk bisa mendukung bisnis UKM yang terdampak akibat Covid-19. Sementara, UKM ini sendiri memiliki kontribusi besar terhadap PDB Indonesia hingga 60 persen berdasarkan data Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo) di tahun 2018 kemarin. Namun demikian, menyikapi dampak pandemik ini, bisnis UKM semakin bertumbuh secara online ketimbang offline, sehingga ini adalah saat yang tepat untuk mempergunakan platform digital untuk meneruskan aktivitas bisnis dan perekonomian tersebut, walaupun saat ini baru ada 8 juta dari total 60 juta yang memanfaatkan digitalisasi untuk membangun bisnis UKM ini.
“Pemerintah menangkap keresahan pelaku UKM yang menginginkan adanya peningkatan penjualan melalui platform digital, dan itulah yang melatarbelakangi program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang terdiri dari dua target utama, yaitu mendorong penggunaan platform digital serta mendukung produk buatan dalam negeri,” kata Odo R.M. Manuhutu, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). “Oleh karena itulah, kami mengapresiasi langkah mitra platform digital, termasuk TikTok, yang memberikan fitur khusus untuk mendukung program digitalisasi UKM ini.”
Platform “Tiktok for Business” ini mampu memudahkan penggunanya dengan berbagai alat bantu dan fitur, di mana fitur-fitur ini termasuk:
- Creative Tools: beragam tools yang memungkinkan pemasar merasakan kreavitias dan orisinalitas komunitas TikTok ketika membuat video tentang produk dan layanan mereka yang dilengkapi dengan alat bantu Video Creation Kit, Smart Video Soundtrack, dan TikTok Adstudio
- Flexible Budgets: memungkinkan perusahaan dari berbagai level dan kategori untuk menyesuaikan pengeluaran mereka kapan saja
- Performance Targeting: menargetkan iklan produk atau layanan ke target audience tertentu
- Business Account: memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan akun bisnis sehingga akan mendapatkan berbagai fitur tambahan demi mengakomodasi kebutuhan bisnis hingga analisa data terhadap bisnis dan audience.
TikTok menyebutkan bahwa selama masa pandemik ini, masyarakat dan konsumen di Indonesia banyak menghabiskan waktu lebih banyak untuk mengakses konten video. Dan angkanya bertumbuh hingga 54% dibanding sebelumnya berdasarkan laporan dari McKinsey. Hal ini dikarenakan uniknya konten video singkat yang dihadirkan di komunitas TikTok yang memberikan beragam kesempatan dan peluang bisnis juga, terutama bagi para pembisnis dan usaha termasuk UKM. Oleh karena itu, TikTok melihat bahwa platform miliknya tersebut bisa digunakan untuk menargetkan pasar dan konsumen yang lebih efektif pemasarannya, terutama jika dibarengi dengan kreavititas dalam beriklan.
“Platform self-serve yang kami luncurkan ini merupakan evolusi dari TikTok sebagai solusi periklanan masa kini. Dengan akses yang mudah dan fleksibel yang diberikan platform ini, UKM pun dapat segera melakukan digitalisasi dan membangkitkan kembali bisnisnya di masa new normal ini dan seterusnya,” kata Pandhu Wiguna, Direct Sales Leader, TikTok Indonesia.
Selain meluncurkan platform bisnis self-serve, TikTok juga mengungkapkan komitmennya untuk tetap mendukung para pelaku UKM selama masa pandemik ini dengan meluncurkan program Back-to-Business di berbagai negara di dunia. Program ini memberikan kesempatan kepada para pelaku bisnis untuk beriklan di TikTok dengan kredit sebesar US$ 300 untuk digunakan hingga 31 Desember 2020.
Untuk mengakses TikTok for Business, pengguna bisa mengujungi situs berikut: https://www.tiktok.com/business/