Pengujian Suhu Xiaomi Mi 11: Overheating?

Author

Irham

Reading time:

Reviews

March 17, 2021

readmode

Xiaomi telah resmi meluncurkan Mi 11 di Indonesia, dimana smartphone ini adalah yang pertama menggunakan SoC Flagship Snapdragon 888 dari Qualcomm. Tentunya banyak pertanyaan seputar smartphone yang satu ini, dan yang akan kami bahas diawal ini adalah mengenai pengujian suhu perangkat, “Apakah Mi 11 memiliki suhu yang overheat atau tidak?”

Baca Juga: Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Harga Xiaomi Mi 11

Kami pun telah kedatangan sample unit Mi 11 untuk membuktikan hal tersebut. Namun untuk pengujian kali ini, kami masih menggunakan unit sample bukan unit resmi yang dijual untuk pasar Indonesia.

Untuk kalian yang sudah penasaran dengan pengujian kami, langsung saja simak pembahasan menenai pengujian suhu Mi 11 berikut ini.

Apa itu Over Heat

Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai pengujian suhu pada perangkat Mi 11, ada baiknya kami menjelaskan dulu beberapa hal termasuk apa itu Over Heat.

Over Heat pada smartphone adalah kondisi di mana suhunya sudah terlalu tinggi hingga smartphone berhenti berfungsi. Biasanya akan ada tulisan yang menyatakan suhu terlalu tinggi, atau smartphone akan mengalami hang, berhenti.

Kita perlu mengetahui perbedaan antara suhu prosesor atau SoC dengan suhu permukaan. Suhu prosesor dalam Smartphone yang bekerja, umumnya tidak akan sama dengan suhu permukaan smartphone.

Suhu prosesor secara umum akan bisa bertahan hingga 80 sampai 100 derajat Celsius. Sementara itu, suhu permukaan umumnya akan mulai terasa panas di atas 40 C dan akan terasa sangat panas di atas 48 C.

Adanya perbedaan suhu prosesor dan suhu permukaan adalah hal yang wajar, karena dalam merancang sebuah smartphone tidak mungkin panas prosesor dibuang terlalu cepat ke permukaan. Karena, suhu 60 ° C pada prosesor saja, masih tergolong sangat aman, meskipun tidak akan terasa nyaman di tangan.

Selain itu kita perlu membedakan kondisi antara benchmark dan dan aplikasi real-world. Benchmark bertujuan untuk memperlihatkan potensi performa.

Untuk mengetahui performa yang sesungguhnya, kita harus melihat performa aplikasinya atau game-nya.