OPPO Hadirkan Teknologi Kamera Di Bawah Layar Generasi Kedua
OPPO memperkenalkan teknologi kamera di bawah layar yang baru, dua tahun setelah membangun prototipe kerja pertamanya. Dalam teknologi generasi kedua ini, OPPO bekerja keras untuk meningkatkan kualitas layar di atas dan kualitas gambar dari kamera, untuk menghasilkan produk yang jauh lebih cocok untuk produk komersial.
Adapun panel ini dikembangkan bersama dengan BOE, salah satu produsen layar utama di China. BOE telah berhasil mengembangkan geometri piksel inovatif yang mengecilkan ukuran setiap piksel di area di atas lensa kamera, hingga mencapai 400ppi.
Baca Juga: Ini Fitur-fitur Utama OPPO Reno6 5G Series Untuk Gaming Esports

Oppo juga telah mengganti kabel layar konvensional, dengan bahan kabel transparan baru, yang memungkinkan lebih banyak cahaya masuk ke sensor kamera, meskipun berada di bawah layar.
Baca Juga: Jalin Kolaborasi Dengan Oppo, Bigetron Jadi Official Smartphone Partner Reno6 Series
Standar yang digunakan di industri saat ini adalah sirkuit 1-piksel untuk menggerakkan 2 piksel, juga disebut 1-ke-2. Namun Oppo mengembangkan solusi terbaru dimana setiap sirkuit hanya menggerakkan satu piksel. Teknologi ini bekerja sama dengan kekuatan algoritma AI, yang menawarkan kecerahan seluruh layar untuk dikontrol dengan penyimpangan sekitar 2%.
USC (Under Screen Camera / teknologi kamera di bawah layar) akan memungkinkan tampilan font yang lebih kecil secara akurat saat membaca e-book, menelusuri berita, atau menavigasi dengan peta.
Oppo membawa teknologi hasil dari Institut Penelitian OPPO AS, bekerja pada algoritma pencitraan AI untuk memastikan difraksi berkurang. Gambar yang buram dan juga overexposure menjadi perhatian utama, tetapi Oppo mengklaim telah melatih model AI-nya menggunakan puluhan ribu gambar untuk mengendalikan masalah.
Hadirnya teknologi USC memungkinkan perusahaan untuk menghadirkan produk dengan layar penuh, tanpa notch maupun mekanisme popup untuk kamera selfie, sehingga menampilkan desain yang lebih sempurna. Sayangnya, perusahaan tidak mengungkapkan kapan teknologi ini akan tersedia pada produk komersil mereka.