5G Ancam Komunikasi di Bandara-Bandara AS, Bagaimana di Indonesia
Jaringan 5G tentunya telah dimplementasi di berbagai negara, dimana teknologi jaringan ini memberikan kecepatan transfer data yang tinggi dan latensi yang rendah. Tapi baru-baru ini aliansi maskapai di Amerika memberitahukan adanya bahaya pada jaringan 5G, yang disebut bisa mengganggu jaringan komunikasi di bandara.
Jaringan 5G khususnya untuk Band C, yaitu dengan rentang frekuensi di 3,7Ghz – 4,2 GHz dianggap dapat menginterferensi sinyal radio di kawasan bandara. Ini sangat beresiko menyebabkan masalah di sistem komunikasi pada maskapai-maskapai penerbangan. Yang jika ini terjadi, kemungkinan akan menyebabkan kekacauan pada jadwal penerbangan di bandara.
Beberapa maskapai penerbangan Amerika diantaranya American Airlines, Delta, United, Southwest, UPS, Alaska Air, Atlas Air, Jetblue Airways, dan FedEx, ramai-ramai meminta regulator yang berwenang yaitu FAA dan FCC, untuk segera mengantisipasi hal tersebut.
Baca Juga: 5G di Indonesia Belum Merata, Apa Penyebabnya? • Jagat Gadget (jagatreview.com)
Para maskapai penerbangan memberikan saran, agar penerapan jaringan 5G Band C di wilayah bandara bisa ditinjau ulang. Mereka meminta agar jaringan 5G Band C setidaknya bisa ditempatkan dengan jarak minimal 3,2 km dari kawasan bandara.
Interferensi yang bisa ditimbulkan oleh jaringan 5G Band C ini tidak hanya bisa terjadi di bandara di Amerika saja, tapi juga di seluruh dunia. Para maskapai menghimbau negara-negara di seluruh dunia yang menggunakan frekuensi jaringan 5G tersebut untuk berhati-hati, dan mengatisipasi hal yang serupa terjadi.
Di Indonesia sendiri, sejauh ini belum menggunakan jaringan 5G Band C tersebut. Sejauh ini, jaringan 5G yang diimplementasi di Indonesia berada rentang frekuensi 2,3GHz. Jadi masih cukup aman untuk dipasang di area bandara sekalipun.