VR Dipakai Untuk Pengobatan Sakit Kepala, Sampai Produksi Susu Sapi
Perusahaan platform AR, Magic Leap, baru-baru ini meluncurkan kacamata VR yang dihadirkan khusus untuk bidang kesehatan, yaitu Magic Leap 2. SyncThink menjadi salah satu perusahaan yang mengadopsi kacamata VR Magic Leap 2 tersebut.
Dengan headset VR ini, SyncThink dapat mengembangkan alat diagnosis bagi pasien yang mengalami gangguan sensor kepala, atau yang mengalami gegar otak. Menggunakan sensor pemindai mata dan kamera yang ada di VR tersebut, ahli medis bisa mengetahui gerakan mata abnormal yang berkaitan dengan gangguan vestibular, dimana ini menyebabkan pusing pada pasien. Dengan alat ini tentunya mempermudah para dokter untuk memberikan penanganan medis yang cepat.
Scot Anderson selaku Chief Clinical Officer SyncThink, sangat senang dengan kehadiran VR khusus medis ini. Selama ini biasanya headset VR hanya dikembangkan untuk kebutuhan konsumer, seperti untuk aktivitas entertainment.
Ia menyebutkan bahwa headset VR Magic Leap 2 ini memiliki kamera dan sensor fidelity dengan akurasi yang tinggi, untuk bisa digunakan di level medis.Sebelumnya, mereka harus membeli kacamata VR konsumer dan mengkustomya dengan berbagai sensor tambahan, agar memiliki akurasi deteksi yang tinggi.
Bukan hanya di dunia medis. Kabar lainnya di Rusia, ada sebuah peternakan yang menggunakan kacamata VR untuk meningkatkan produksi susu sapi mereka. Jadi, karena musim dingin, sapi-sapi tidak keluar dari kandang, dan pemilik peternakan akhirnya menggunakan kacamata VR untuk simulasi seolah berada di luar. Cara ini ternyata berhasil meningkatkan produksi susu sapi, dari 5,7 galon perhari, menjadi 7 galon perhari.
Ya, ini tentunya juga mengubah mindset banyak orang, yang mungkin sebelumnya mengira kalau teknologi VR cuma untuk alat hiburan seperti main game atau nonton film. Tapi seiring perkembangannya, ternyata teknologi VR bisa memberikan banyak manfaat di kehidupan manusia.