Peneliti Jepang Kembangkan Teknologi Pengenal Nafas di Perangkat Gadget
Berbagai teknologi biometrik telah hadir di perangkat gadget saat ini, mulai dari fingerprint scanner, iris scanner, hingga Face Recognition. Ini tentunya dihadirkan untuk kemudahan pengguna dalam mengamankan perangkat gadget personal mereka.

Peneliti dari Kyushu University dan University of Tokyo kabarnya tengah mengembangkan metode baru untuk teknologi pengenalan biometrik, yang bisa dibilang unik. Metode pengenalan biometrik ini menggunakan nafas, untuk bisa mengidentifikasi pengguna.
Dikembangkan dari Teknologi “Electronic Nose”
Teknologi pengenal nafas ini sebenarnya dikembangkan dari teknologi yang sudah lebih ada sebelumnya yaitu Electronic Nose. Teknologi ini digunakan pada industri makanan, untuk mengenali makanan yang masih baik dan yang sudah tidak baik.

Setiap bau yang dihasilkan dari objek, memiliki komponen kimia yang akan dikenali oleh sensor pemindai.
Tapi ini tentu akan mudah ya, karena hanya mengenali kondisi makanan dari baunya. Lalu bagaimana teknologi ini bisa mengenali nafas seseorang?
Bisa Untuk Medis
Ide tentang pengenal nafas untuk biometrik ini berawal dari akurasi pengenalan yang mencapai 97,8%. Dibandingkan dengan tingkat akurasi pengenalan wajah adalah 99,97%, sedangkan pemindai sidik jari bekerja pada akurasi 98,6%.
Baca Juga: Update Google Discover Bawa Fitur yang Paling Dinanti • Jagat Gadget (jagatreview.com)
Tapi, lomposisi nafas yang dihembuskan oleh manusia terbilang sangat kompleks. Bahkan ketika kita makan sesuatu, nafas kita juga ikut berubah. Jadi untuk teknologi pengenalan Identitas berdasarkan hembusan nafas bisa dibilang masih jauh dari matang.
Meski begitu, teknologi pengenalan nafas ini bisa menjadi fitur baru di perangkat gadget. Yaitu untuk mengetahui kondisi medis seseorang. Misalnya jika pengguna menderita penyakit diabetes, maka bisa dikenali dari nafas yang dikeluarkan.
Menurut kalian bagaimana dengan ide teknologi ini, menarik atau hanya bakal jadi gimmick saja?