Review Xiaomi 12T: Premium Tapi Lebih Murah, Gaming Mantap
Uji Performa
Benchmark
Di dalam setting baterai, kita bisa seting mode performa di Save Battery, Balanced, dan Performance, by default terpasang di Balanced. Mari kita lihat bedanya jika pakai Balanced dan Performance.
Antutu 9
Performance mode memberikan sedikit peningkatan, tapi saat dikipasin tidak ada peningkatan.
Geekbench 5
Hasilnya terbilang cukup kencang, tapi bukan Dimensity 8100 paling kencang yang pernah kami coba. Performance mode memberikan peningkatan skor tapi minim, multi corenya tetap belum sampai 4000an.
GFXBench Car Chase Offscreen 1080p
Selisihnya cukup terasa, lebih kencang kalau pakai Performance Mode.
3DMark Slingshot Extreme Unlimited, Graphics Score
Hasilnya ternyata mirip-mirip aja, tidak terlalu signifikan.
3DMark Wild Life Stress Test
Stabilitynya luar biasa untuk performa sekencang ini, kalau disini balance atau performance tidak jauh beda, tetap bisa stabil bahkan tanpa kipas!
CPU Throttling Test 30 menit
Lagi lagi tanpa kipas aja kestabilannya sudah luar biasa, bisa diatas 90% semua.
Kalau dilihat cuma dari angka benchmark, Dimensity 8100 ini seperti ketinggalan dibanding processor flagship masa kini. Tapi kalau dalam pengujian real worldnya, apakah akan ketinggalan juga? Mari kita lihat sama-sama di pengujian gaming.
Gaming
Genshin Impact – Setting Highest 60
Seperti biasa, kita tes travelling 30 menit. Disini kami juga akan melihat apakah ada bedanya mode Balanced dan Performance.
Mode Balanced
Hasilnya kita bisa mendapatkan average framerate di 54 FPS. Wow, terdengar impresif, tapi tunggu dulu, mari kita lihat grafik framerate berikut ini.
Disini kita bisa lihat, di sekitar menit 17, frameratenya mengalami penurunan yang cukup ekstrim. Saat ketemu batas suhunya framerate bisa drop ke kisaran 27-29 FPS, lalu setelah agak dingin, naik lagi ke 50an FPS. Dan kejadian ini berulang terus menerus sampai tes selesai.
Ditambah kami beberapa kali menemukan framedrop yang tidak wajar seperti di bagian yang ini. Padahal ini dalam kondisi smartphone belum panas. Jadi terlihat potensi performanya cukup mantap, tapi pengalamannya kurang stabil.
Mode Performance
Hasilnya average frameratenya meningkat jadi 56 FPS.
Disini terlihat gameplay bisa berjalan di kisaran 50-60 FPS dan performa tingginya bisa dipertahankan sedikit lebih lama. Sayangnya saat ketemu batas suhunya, throttling serupa kembali terjadi lagi.
Pertanyaannya, berapa batas suhunya? Bagaimana cara taunya? Kita menemukan fakta menarik disini.
Untuk memantau suhu, kita bisa pakai performance monitor bawaan Xiaomi yang namanya adalah Power Monitor. Fitur ini ada di dalam developer settings.
Jika mengacu pada data suhu disini, performa akan selalu turun jika suhu sudah mencapai 45°C. Arti solusinya kita tinggal menjaga suhunya supaya jangan sampai menyentuh 45°C.
Mode Peformance + Kipas
Akhirnya kami mencoba pengujian degan menggunakan kipas + mode performance. Dan bener saja, average framerate naik lagi jadi 58 FPS.
Ini cukup luar biasa, kestabilannya meningkat, dan seperti yang kalian lihat, throttling yang tadi tidak terjadi disini.
Jadi selama kita bisa menjaga suhunya, performanya akan digas terus. Dan ini sudah mirip sekali hasilnya dengan smartphone gaming terbaik tahun ini. Bahkan, yang lebih gilanya lagi ini malah jadi membunuh kelas-kelas flagship yang pada pakai Snapdragon 8 Gen 1.
Tapi memang, performanya ini harus dibantu pendingin ekstra biar lebih maksimal. Kalau kalian merasa ribet menggunakan kipas, bisa juga dengan menurunkan setting gtafisnya agar tidak terlalu berat dijalankan.
Saat kami coba di setting Lowest 60, smartphone dimainkan 30 menit dan bisa mendapatkan 60 FPS lancar tanpa throttle.
Saat dipakai battle, dalam kondisi smartphone belum panas, kita bisa dapatkan framerate di 45-50 FPS. Ini masih sangat nyaman, mau dipakai push rank abyss juga aman, lagi-lagi yang penting, cukup perhatikan saja batas suhunya.
Untuk ranking Genshin, jika tanpa kipas, smartphone ini layak dapet ranking A. Tapi jika dinilai dari hasil pakai kipas, dia layak dapet ranking S.
Mobile Legends
Nah, ternyata ada kejutan disini, setting yang terbuka adalah Grafis Ultra dengan Refresh Rate Ultra juga! Artinya kita bisa dapetin kualitas grafis tertinggi dengan framerate di 120 FPS!
Saat dicoba, kita bisa dapetin framerate 110-120 FPS, tidak pernah turun kebawah 100 FPS, ini luar biasa.
Tapi memang smartphone jadi cukup hangat, apalagi kalau jika kita bermain hingga 5 match lebih berturut2, smartphone ini memang bisa jadi panas. Solusinya tentu gunakan saja kipas, agar bisa nyaman bermain selama berjam-jam menggunakan setting grafis seperti ini.
League of Legends Wild Rift
Disini kita bisa setel grafis mentok, tapi sayangnya opsi framerate diatas 60 belum terbuka disini. Hal-hal seperti ini memang masalah kerja sama dengan developer gamenya saja. Untuk setting seperti ini sendiri masih terlalu ringan untuk si Xiaomi 12T ini.
PUBG
Ternyata ada kejutan lagi, akhirnya ada lagi smartphone yang secara default, setting maksimum yang terbuka bisa HDR Extreme atau UltraHD Ultra, atau Smooth 90FPS. Dan betul, 90 FPSnya langsung terbuka.
Kita coba setting Smooth 90 FPS dan saat kita lagi di menu depan, ternyata refresh ratenya jalan di 60Hz. Tapi kalian tidak perlu khawatir karena saat masuk game nanti, refresh ratenya akan bisa otomatis naik sendiri ke 90Hz. Jadi kita bisa menikmati gameplay smooth 90FPS dengan nyaman disini.
Saat dimainkan 2-3 match masih rata terus di 90 FPS. Gyro Aiming juga aman tanpa masalah, dan layarnya juga sangat responsif. Bisa dibilang smartphone ini sudah siap untuk level kompetitif.
Baterai
Untuk pengujian baterai dari Xiaomi 12T, hasilnya adalah sebagai berikut:
- Video Playback 1080p local: 20:14 – 14:28 = 18 jam 14 menit
- Youtube Streaming 30 menit 1080p non-HDR: 2%
- Tiktok 30 Menit: 4%
- Genshin Impact 30 Menit, Highest 60: 15%
- Genshin Impact 30 Menit, Highest 60 + Kipas: 17%
- Genshin Impact 30 Menit, Lowest 60: 12%
Untuk performa game seperti tadi, ini termasuk lumayan awet. Lalu bagaimana untuk pengisian dayanya?
Charging
Untuk mendapatkan kecepatan charging maksimal, kita harus aktifkan dulu fitur boost yang ada didalam setting baterai, kalau tidak diaktifkan kecepatan charging tidak akan maksimal. Xiaomi mengklaim bisa penuh dari habis sampai penuh hanya dengan 19 Menit.
Tanpa Boost Mode
0-50%: 11 Menit
0-Full%: 31 Menit
Dengan Boost Mode, kita mencoba berkali kali charging karena hasilnya agak bervariasi:
Tes 1
0-50%: 8 Menit
0-Full%: 24 Menit
Tes: 2
0-50%: 7 Menit
0-Full%: 23 Menit
Tes 3 (Kami mencoba mendinginkan smartphonenya dengan kipas)
0-50%: 7 Menit
0-Full%: 19 Menit
Jadi memang harus didinginkan dulu baru bisa mencapai 19 Menit. Dan ini perbedaannya cukup terasa. Tapi bagi kami tanpa boost aja chargingnya sudah sangat kencang. Boost mode mungkin lebih baik dipakai saat lagi terdesak aja.
Tes Suhu Permukaan
Genshin Impact 30 Menit, Lowest 60:
- Layar: terpanas di 39°C
- Bodi Belakang: terpanas di 39°C
Genshin Impact 30 Menit, Highest 60:
- Layar: terpanas di 42°
- Bodi Belakang: terpanas di 42°C
Penyebaran suhunya terbilang sangat baik, panasnya berhasil disalurkan hampir ke seluruh sisi bodi, dan sebetulnya 42°C. Ini belum terhitung terlalu panas, dan bagi masih cukup wajar dengan performa gamingnya yang segila itu.
Sebagian dari kalian mungkin khawatir, bagaimana suhunya saat dicharge? Apakah charging sekencang ini akan panas berlebih?
Kami memantau suhunya setiap 5 menit charging, dengan boost mode diaktifka. Kami mengisi daya dari posisi baterai 1%.:
- 5 Menit pertama, suhu charger ada di 42°C, suhu smartphone 40°C
- Setelah 10 menit, suhu charger ada di 46°C, suhu smartphone di 43°C
- Setelah 15 menit, suhu charger ada di 40°C, suhu smartphone di 35°C
Semuanya masih dalam batas yang wajar, dan charger ini juga tidak selalu berjalan di 120W. Pengsian kencang hanya di kisaran 10 menit pertama saja, kemudian perlahan akan melambat.
Yang jelas jangan ngecharge sambil smartphonenya dipakai, karena tentunya tidak baik untuk suhu si smartphone, dan kecepatan charging juga tidak akan maksimal juga.