Google Garap MusicLM, Mesin AI yang Bisa Bikin Musik
Google, baru-baru ini meluncurkan sebuah alat AI yang dapat menciptakan musik berdasarkan deskripsi teks. Alat ini menggunakan teknologi deep learning dan dapat mengambil deskripsi teks apa pun, seperti judul lagu atau lirik, dan menciptakan musik yang sesuai dengan deskripsi tersebut.
AI Tool miliki Google ini menggunakan 280,000 jam audio untuk pelatihan. Sistem baru ini disebut MusicLM dan menggunakan AudioLM, sebuah alat pembuat musik yang didorong oleh AI yang cukup menarik perhatian pada Oktober lalu.
Cara kerjanya yaitu memasukkan deskripsi musik dalam bentuk teks, lalu kemudian sistem akan menghasilkan audio yang sesuai. Untuk ini, sistem perlu tahu jenis, panjang, genre, dll dari musik yang ingin dibuat.
Google menyebut kalau MusicLM masih memiliki beberapa bug. Seperti misalnya AI Tool ini baru bisa membuat musik yang “tetap konsisten dalam beberapa menit.” Jadi kemampuannya juga masih terbatas terkait konsistensi jenis musik dan durasi.
Baca Juga: Riset: ChatGPT Berhasil Lulus Ujian Program MBA di Wharton School • Jagat Review
Namun, sistem AI ini masih menjadi alat terbaik di bidang ini. Kalaui pengguna memberikan deskripsi dengan detail, sistem bsia membuat musik dengan baik.
Selain untuk membuat musik, MusicLM juga bisa mengubah musik yang ada menjadi genre yang berbeda. Misalnya kitsa ingin mengubah lagu Tulus – Hati-hati di Jalan, menjadi genre Dangdut, atau mungkin lagu Rock, ini tools ini bisa melakukannya. Meskipun mungkin hasilnya juga belum tentu akan sempurna.
Google menyebut kalau tools AI Music LM ini bisa dipakai untuk berbagai hal misalnya. Untuk membuat musik untuk game, film dan aplikasi, yang mungkin selama ini cukup sulit untuk dibuat apalagi untuk durasi-durasi yang panjang.
Beberapa dan penulis lagu sudah mulai mencoba MusicLM dan memberikan feedback positif tentang alat ini. Mereka menyebut kalau Tools AI ini dapat membantu mereka menciptakan musik baru dengan lebih cepat dan mudah.
Meskipun disisi lain ada kekhawatiran kalau kecanggihan-kecanggihan teknologi ini akan menggantikan peran manusia, namun manusia memiliki kemampuan kreatif dan emosional yang unik yang tidak dapat ditiru oleh mesin.
Akan tetapi, AI dapat digunakan sebagai alat bantu dalam proses kreatif dan menghasilkan konten baru yang menarik sementara peran manusia tetap sebagai pembuat keputusan dari konten yang ingin dihasilkan.