Dumb Phone Nokia 130 dan 150 Dirilis Ulang Lagi, Kenapa Nokia ?
Nokia baru saja merilis ulang feature phone mereka, yang juga dikenal sebagai dumb phone, yaitu Nokia 130 dan Nokia 150. Seperti yang dilansir dari Gizmochina.
![Dumb Phone Nokia 130 dan 150 Dirilis Ulang Lagi, Kenapa Nokia ? 1 Nokia 130 dan 150](https://gadget.jagatreview.com/wp-content/uploads/2023/08/Nokia-130-dan-150.jpg)
Sebutan “dumb phone” merujuk pada ponsel ini yang tidak memiliki kemampuan canggih seperti smartphone. Tidak dapat menginstal beragam aplikasi, tidak memiliki kamera canggih, dan konektivitas yang lebih terbatas.
Ini bukan pertama kalinya ponsel ini dirilis ulang. Nokia 130 pertama kali dirilis pada tahun 2014 dan kemudian dirilis ulang pada tahun 2017. Nokia 150 pertama kali dirilis pada tahun 2016 dan dirilis ulang pada tahun 2020.
![Dumb Phone Nokia 130 dan 150 Dirilis Ulang Lagi, Kenapa Nokia ? 2 Nokia 150](https://gadget.jagatreview.com/wp-content/uploads/2023/08/Nokia-150.jpg)
Namun, meskipun perkembangan smartphone pesat selama tahun-tahun tersebut, anehnya Nokia tetap melanjutkan peluncuran dumb phone.
Sekedar informasi Nokia 130 memiliki spesifikasi termasuk layar 2,4 inci, QVGA, serta keyboard T9 fisik. RAM 4MB dan penyimpanan 4MB. Dukungan slot microSD hingga 32GB.
Baterai besar 1450mAh untuk sebuah feature phone, memungkinkan ponsel bertahan hingga 30 hari dalam mode standby. Fitur-fitur lain meliputi MP3 Player, FM radio, perlindungan IP52, dan port microUSB.
Nokia 150 hampir mirip dengan Nokia 130, hanya ditambahkan kamera VGA 0,3MP di bagian belakang. Tak terbayang seperti apa hasil kamera yang ditampilkan.
Kenapa Nokia Terus Merilis Feature Phone/Dumb Phone?
Pertanyaan yang muncul adalah mengapa Nokia masih memilih untuk melanjutkan produksi ponsel jenis ini?
Alasan utama di balik keputusan Nokia untuk tetap merilis feature phone adalah adanya pangsa pasar yang masih membutuhkan jenis ponsel ini. Meskipun telepon pintar semakin populer, masih ada kelompok pengguna yang lebih memilih ponsel fitur.
Lalu siapa saja yang menjadi target pengguna Nokia untuk feature phone ini?
Pertama, wilayah terpencil dan daerah yang sulit terjangkau oleh jaringan internet menjadi sasaran utama. Di beberapa daerah yang konektivitas internetnya masih sulit diakses, membuat smartphone kurang relevan. Ponsel fitur menjadi solusi yang lebih praktis dalam hal ini.
![Dumb Phone Nokia 130 dan 150 Dirilis Ulang Lagi, Kenapa Nokia ? 3 Blog Visual 6](https://gadget.jagatreview.com/wp-content/uploads/2023/08/Blog-Visual-6.png)
Kedua, para pekerja yang aktif di luar ruangan (outdoor) juga menjadi pengguna potensial ponsel ini. Ponsel fitur biasanya dirancang dengan daya tahan yang lebih tinggi, tahan banting, dan tahan terhadap kondisi lingkungan yang keras. Mereka yang bekerja di industri pertanian, konstruksi, atau sektor lain yang memerlukan ketahanan ekstra pada perangkat mereka akan merasa lebih nyaman menggunakan ponsel fitur.
Selain itu, daya tahan baterai yang lebih lama pada ponsel fitur juga menjadi alasan penting. Pengguna di wilayah yang jarang terjangkau oleh pengisian daya atau listrik dapat mengandalkan ponsel ini untuk tetap terhubung dalam jangka waktu yang lebih lama.
Keamanan juga menjadi faktor kunci. Beberapa pengguna memilih ponsel fitur karena ketidaknyamanan terkait keamanan dan privasi pada telepon pintar. Ponsel fitur cenderung memiliki sedikit kemungkinan untuk disusupi oleh malware atau virus.
Selain alasan teknis, alasan psikologis juga memainkan peran penting. Beberapa pengguna beralih ke ponsel fitur untuk menjaga kesehatan mental mereka. Mereka menghindari godaan untuk terus-menerus memeriksa platform media sosial yang sering kali dapat menyebabkan ketergantungan dan stres.
Terakhir, aspek ekonomi juga menjadi pertimbangan. Harga ponsel fitur jauh lebih terjangkau daripada smartphone. Bagi mereka yang ingin memiliki telepon cadangan atau hanya memerlukan fungsi dasar, ponsel fitur menjadi pilihan yang lebih hemat biaya.