Ericsson: Langganan 5G akan Capai 5,3 Miliar di 2029
Ericsson baru saja mempublikasikan Mobility Report miliknya yang membahas perihal perkembangan 5G secara global. Dalam laporannya, Ericsson memperkirakan bahwa sebanyak 20% langganan seluler 5G global akan menggunakan 5G di akhir tahun 2023, menunjukkan adanya perkembangan pesat untuk layanan 5G secara global.
Dalam laporan ini, lebih rinci dilaporkan bahwa akan ada sekitar 610 juta langganan 5G baru untuk tahun 2023 ini, di mana angka ini meningkat hingga 63% dibandingkan dengan tahun 2022 lalu.
Laporan yang sama juga memperkirakan bahwa hingga tahun 2029 mendatang, jumlah langganan 5G global akan meningkat hingga 330% dari 1,6 miliar menjadi 5,3 miliar. Di akhir tahun 2023 ini, cakupan 5G diperkirakan akan mampu menjangkau 45% populasi global dan meningkat hingga 85% di tahun 2029 mendatang.
Untuk wilayah Asia Tenggara dan Oseania sendiri, Ericsson menyebutkan bahwa langganan 5G di kedua wilayah ini akan mencapai sekitar 550 juta di periode akhir prediksi. Setelah berbagai investasi infrastruktur 5G di sejumlah wilayah Asia Tenggara, seperti Thailand, Filipina, Singapura, dan Malaysia, fokusnya kini beralih ke ragam layanan yang bisa diberikan ke para konsumen dan enterprise.
Bagaimana dengan Indonesia? Menurut Ericsson, Vietnam dan Indonesia masih memiliki keterbatasan layanan 5G dan belum bisa diluncurkan sepenuhnya, namun para penyedia layanan dan jasa jaringan lokal sudah mulai mempersiapkan diri untuk 5G dan melakukan upgrade terhadap jaringan 4G mereka.
(sumber)