Review iQOO 12: Android Paling Kencang dan Irit, Kamera Kelas Atas!

Ini adalah iQOO 12, smartphone dengan SoC Snapdragon 8 Gen 3 pertama yang hadir resmi di Indonesia.
Padahal peluncuran SoC nya itu baru bulan October kemarin, tidak sampai 2 bulan kita sudah bisa megang smartphone jadinya. Jelas ini membuat iQOO 12 adalah smartphone terkencang yang bisa kalian beli saat ini. Desainnya pun premium berkat kolaborasinya dengan BMW, Layar AMOLED 144Hz, RAM 16 GB, Storage 512 GB, dan banyak kemampuan lainnya yang membuat smartphone ini adalah sebuah smartphone flagship.

Mari kita bedah bersama smartphone ini dan kita cari tau apakah smartphone ini sudah cocok untuk kalian atau belum.
Untuk yang belum kenal dengan brand IQOO, kita sudah pernah bikinin videonya khusus untuk perkenalan dengan iQOO. IQOO ini dibacanya AIKU ya, bukan AIKYU, perlu kita perjelas lagi karena masih banyak orang yang bingung bacanya gimana.
Oke sekarang mari kita mulai pembahasan dari isi paket penjualannya dulu.
Paket penjualan:

Di box-nya ini ada logo BMW, karena iQOO memang bekerja sama dengan BMW M Motorsport
- Unit dengan Screen protector sudah terpasang
- Case
- CHARGER 120W FlashCharge (Masih ada chargernya 3x)
- Kabel USB C to C
- SIM tray ejector
- Paket dokumen
Bodi dan Desain iQOO 12

Bodi belakang menggunakan desain iconic three colour stripe. Elemen desain ini sudah jadi ciri khas IQOO sejak seri-seri terdahulunya juga. Untuk desain kameranya iQOO terinspirasi dari desain Porthole, atau sebuah jendela yang biasa ditemukan di kapal-kapal astronaut atau pelaut. Filosofinya adalah ini simbol jendela untuk melihat dunia untuk melihat hal-hal yang tidak terduga. Materialnya kali ini menggunakan kaca, tidak lagi menggunakan vegan leather seperti versi-versi sebelumnya.

Warna ini disebut iQOO sebagai warna The Legend. Ada juga varian warna hitam atau IQOO sebutnya sebagai Alpha. Kalau ngincer warna iconicnya tentunya yang putih ini ya. Overall meski desainnya agak mengotak, tapi tetap nyaman di tangan, ditambah frame metalnya ini membuat desainnya terkesan lebih premium.

- Dimensi: 163.2 mm x 75.9 mm x 8.1 mm
- Berat: +/- 203 gram

Menariknya bodi smartphone ini akhirnya punya IP Rating IP64. Agak unik ya IP64, angka 6 in artinya tahan terhadap debu, sedangkan angka 4 ini artinya adalah tahan cipratan air. Belum levelnya untuk ditenggelamkan ya. Poin ini harap diingat.
Sisi-Sisi Smartphone



Kanan: Tombol Power, Tombol Volume, dua garis antena
Atas: IR Blaster, Microphone, Grill Speaker, dan ada dua garis antena lagi
Kiri: hanya ada susunan antena
Bawah: SIM Tray Dual SIM, Microphone, USB Type C, Grill Speaker Stereo bagian bawah, dan ada susunan antena lagi.
Kalau untuk speakernya, kualitas suaranya sendiri menurut kami belum yang terbaik untuk kelas flagship,sekedar mencukupi aja untuk speaker stereo.
Belakang:

IQOO 12 menggunakan setup 3 kamera yang terdiri dari:
- 50 MP 1/1.3” Astrography Camera
- Ini adalah sensor kamera hasil kolabirasu iQOO dengan OmniVision
- f/1.68
- Menggunakan OIS
- Auto Focus
- Video Recording up to 8k 30 FPS, 4k 60 FPS juga bisa tentunya
- Slow Motion up to 1080p 240 FPS
- 64 MP Periscope Telephoto Camera
- 3x Optical Zoom
- f/1.85
- Auto Focus
- Tersedia OIS juga untuk kamera telenya ini.
- Video Recording up to 4k 60 FPS
- 50 MP Ultra Wide-Angle Camera
- f/2.0
- Auto Focus, dan ini membuatnya bisa digunakan sebagai kamera makro juga
- FoV 119°
- Video Recording up to 4k 60 FPS.
Jadi ketiga kameranya ini memang sudah kelas flagship banget ya, bisa 4k 60 FPS di semua kameranya. Ini peningkatan yang signifikan karena dulu di iQOO 11 hanya kamera utamanya saja yang bisa.
Beralih ke sisi layar, di atas terdapat earpiece dan juga kamera selfie:

- 16MP, f/2.45
- Video recording up to 1080p 30 aja, belum tersedia perekaman 60 fps ataupun 4k 30 FPS.
Layar

- 6,78”
- Resolusi 2k (2800 x 1260 piksel)
- Panel AMOLED
- Refresh Rate up to 144Hz dengan kemampuan adaptive dari 1-144Hz
Belum ada info dari iQOO berapa Touch Sampling Ratenya, tapi bisa kami jamin layarnya sangat responsive. Main game apapun layar sentuhnya terasa kenceng-kenceng aja, gak ada masalah.
- Brightness diklaim up to 3000 nits untuk lokal peak brightness, dan 1400 nits untuk mode HBM.

Dan memang saat dicoba di outdoor layarnya masih cukup jelas terlihat, tidak ada masalah. Cuma dari pengukuran kami, maximum brightness yang kami bisa dapat itu mendekati 500 nits untuk indoor, dan sekitar 1330 nits untuk simulasi outdoor. Di dalam menu setting terdapat 3 mode warna layar yaitu Standard yang jadi settingan default, lalu ada Pro, dan ada Bright, ditambah slider pengaturan temperatur warna dibagian bawah untuk kustomisasi yang lebih personal.
- Color Gamut tiap mode warna ini berbeda, hasil pengukuran kami seperti di tabel ini ya.

Secara umum, mode Standard itu dioptimalkan untuk DCI-P3, jadi gamut coverage dan volume-nya cukup dekat dengan 100% DCI-P3. Sementara untuk Pro, ini dioptimalkan untuk sRGB. Terlihat kalau gamut coverage dan volume dekat sekali dengan 100% sRGB. Mode ini sangat direkomendasikan untuk kalian yang hobi bikin konten, entah edit video atau foto. Supaya saat di-post di social media dan dilihat dengan smartphone lain, warnanya gak jauh beda. Terakhir, untuk mode Bright, di sini gamut coverage dan volume dilepas, jadi ya ini saturasinya tinggi sekali.