Fokus Tren Video TikTok Kini Di Atas 1 Menit
TikTok mengalami lonjakan popularitas sejak 2020, menggeser beberapa sosial media pesaing seperti Facebook dan YouTube. Platform ini berhasil menggaet audiens dengan menawarkan konten video pendek berbalut sosial media.
Tapi saat ini, TikTok kabarnya telah mengubah strateginya dengan mendorong pengguna untuk membuat dan menonton video yang lebih panjang. Saat ini algoritma TikTok lebih mengutamakan video dengan durasi di atas 1 menit.

Selain itu Creator Fund, program TikTok yang sebelumnya mendukung pembuat konten populer di TikTok, pun telah berakhir. Pengguna yang ingin menghasilkan uang dari kontennya di TikTok, harus bergabung dengan program pendanaan baru yang mengharuskan pembuat konten membuat video lebih dari satu menit. Selain itu, konten kreator juga harus punya lebih dari 10 ribu subscriber.
Dengan strategi baru ini, TikTok pastinya bakal bisa mendorong pengguna menghabiskan lebih banyak waktu di aplikasi. Karena video yang ditampilkan bukan lagi video-video berdurasi pendek di bawah 1 menit.
Video TikTok Di atas 1 Menit, Tak Semua Suka
Tapi rupanya tidak semua pihak menyukai ini, terutama kalangan konten kreator TikTok itu sendiri. Beberapa konten kreator konten merasa khawatir karena perubahan TikTok ke video yang lebih panjang dapat menghilangkan daya tarik awal platform.
Beberapa kritik dilontarkan, yang intinya berpendapat kalau perubahan ini akan menghilangkan kesempatan bagi para konten kreator yang biasa membuat video dengan instan tanpa perencanaan yang teliti. Selain itu, penonton juga tidak bisa lagi dengan cepat melihat beberapa video berbeda, seperti yang biasa dilakukan selaman ini.
Tapi di sisi lain, sebenarnya apa yang dilakukan oleh TikTok ini bisa berdampak sangat positif bagi para pengguna. Dengan video yang ditampilkan lebih dari 1 menit, pengguna bisa mendapatkan informasi yang lebih detail dan tidak mudah terombang ambing di era informasi yang sangat cepat.
Sudah banyak kasus, dimana pengguna hanya menyimak informasi yang tak utuh lantaran video-video pendek, yang sebenarnya belum menjelaskan informasi secara lengkap. Ini tentu berbahaya jika terus menerus menjadi tren konten yang dikonsumsi pengguna. Apalagi buat pengguna TikTok yang sebagian besar adalah kalangan remaja.