Telegram Diblokir di Spanyol, Jadi Sarang Konten Bajakan
Pengadilan Tinggi Spanyol mengeluarkan perintah untuk memblokir aplikasi pesan instan Telegram. Pasalnya, aplikasi ini dianggap telah menjadi tempat penyebaran konten bajakan Keluhan ini diajukan oleh empat grup media utama di spanyol, yang mengajukan keluhan terkait penyebaran konten yang dilindungi hak cipta.
Sebenarnya pemblokiran ini masih bersifat sementara. Hakim Santiago Pedraz menyetujui pemblokiran platform tersebut, menyebut bahwa Telegram tidak merespons permintaan informasi dari pengadilan selama beberapa hari. Dan akhirnya, platform ini telah dihentikan sejak hari Sabtu oleh beberapa operator telepon seluler di Spanyol. Sementara pemblokiran resmi akan dimulai pada hari Senin mendatang.

Pengguna Kesal Telegram Diblokir
Para pengguna Telegram di negara tersebut pun banyak yang mengkritik kebijakan tersebut. Namun, hakim mempertahankan keputusannya, menegaskan bahwa langkah ini diambil karena kurangnya kerjasama dari pihak perusahaan.
Tapi mengingat pemblokiran ini masih bergantung pada operator jaringan, sebenarnya masih bisa diakali oleh pengguna seperti menggunakan akses VPN maupun mengubah DNS. Tapi tentu saja ini akan tetap merepotkan. Padahal, Spanyol termasuk salah satu negara dengan pengguna Telegram yang cukup besar yaitu sekitar 8 juta pengguna.
Baca Juga: Pin Pesan di Dalam Chat WhatsApp Kini Bisa Sampai Tiga • Jagat Gadget (jagatreview.com)
Aplikasi dengan sekitar 900 juta pengguna ini sebenarnya juga sudah banyak diblokir di beberapa negara. Bukan hanya Spanyol, negara lain seperti China, Thailand, Pakistan, Iran, dan Kuba atas alasan serupa.
China menjadi negara pertama yang mematikan Telegram pada tahun 2015, menandai awal dari serangkaian pembatasan terhadap aplikasi ini karena dianggap sebagai media perantara pesan yang menentang pemerintah.
Proses pemblokiran Telegram oleh operator jaringan memang memakan waktu beberapa jam, tetapi dampaknya telah dirasakan oleh ribuan pengguna di Spanyol yang kini kehilangan akses ke platform pesan instan yang mereka andalkan.