Vivo V40 5G Dirilis di Eropa Tanpa Charger di Box
Sepertinya tren paket penjualan smartphone tanpa adaptor charger juga mulai merambah ke produsen Tiongkok, salah satunya vivo dengan peluncuran smartphone terbaru mereka yaitu Vivo V40 5G versi global. Tren ini dimulai oleh Apple saat mereka menghapus charger dari kotak iPhone, dan segera diikuti oleh Samsung. Tidak hanya pada perangkat flagship, Samsung juga menerapkan kebijakan ini pada seri Galaxy A yang lebih terjangkau.
Spesifikasi dan Fitur Vivo V40 5G
Vivo resmi meluncurkan Vivo V40 5G di pasar Eropa yang mendukung pengisian cepat 80W. Namun, smartphone ini tidak dibekali dengan adapter pengisi daya di dalam kotak dan harus dibeli secara terpisah. Hal ini berbeda dengan versi di China, di mana charger masih disertakan. Sekedar informasi, perangkat ini merupakan rebrand dari vivo S19 yang sebelumnya meluncur di China.
Smartphone ini hadir dengan layar AMOLED berukuran 6,78 inci yang memiliki refresh rate 120 Hz dan resolusi 1.5K (2800 x 1260). Smartphone ini ditenagai oleh chipset Snapdragon 7 Gen 3, dengan pilihan RAM LPDDR4X dan penyimpanan UFS 2.2 yang tersedia dalam dua konfigurasi: 8GB+256GB dan 12GB+512GB.
Untuk pasar global, varian dasar (8GB+256GB) tidak termasuk casing, sementara model 12GB+512GB menyertakan casing. Selain itu, kapasitas baterai versi global juga 500 mAh lebih rendah dibandingkan versi china.
Baca Juga: Vivo Y28 4G Meluncur, Dijual Mulai Rp2,3 Jutaan di Indonesia • Jagat Gadget (jagatreview.com)
Dari segi fotografi, Vivo V40 5G dilengkapi dengan setup kamera ganda yang terdiri dari kamera utama 50MP f/1.9 dan kamera ultra-wide-angle 50MP f/2.0 yang juga sudah didukung dengan teknologi pencitraan dari ZEISS. Smartphone ini juga mendukung e-SIM dan memiliki port pengisian USB 2.0.
Vivo V40 5G akan tersedia dalam dua pilihan warna, Stellar Silver dan Nebula Purple, dengan harga mulai dari €599 untuk varian dasar. Smartphone ini akan mulai dijual di Eropa pada bulan Juli.
Tanpa Charger, Menguntungkan atau Merugikan?
Sepertinya banyak perusahaan melihat kalau teknologi pengisian cepat saat ini sudah sangat mendominasi di pasaran. Anggapannya, saat ini sudah banyak konsumen yang punya charger pengisian cepat. Jadi sekarang ini dirasa sebagai waktu yang tepat untuk menghilangkan adaptor charger dari box penjualan, sebagai langkah semakin mengurangi limbah elektronik.
Apalagi dengan mengurangi unit charger di dalam kotak penjualan, perusahaan juga bisa lebih menghemat ongkos. Jadi bisa menawarkan inovasi lainnya di smartphone, tanpa harus menaikan harga produk menjadi lebih tinggi.
Jadi tren penjualan smartphone tanpa charger dalam kotak tampaknya akan terus berlanjut dan menjadi hal yang normal nantinya di industri ini. Apalagi sekarang ini juga sudah banyak brand aksesoris yang menghadirkan adaptor charger multiport dengan kemampuan pengisian yang beragam bahkan bisa mengisi lebih dari satu perangkat gadget, sepertinya menghilangkan adaptor charger di paket penjualan sudah mulai bisa diterima konsumen.Bagaimana pendapat kalian?
Sumber