Review Kirin 955: Multitasking Super Kencang, Maksimal Buat Kerja!
Kirin 900 Series adalah lini SoC kelas atas yang ditawarkan oleh HiSilicon, anak perusahaan Huawei. Lini SoC ini sudah diproduksi sejak tahun 2014 lalu, dan saat ini sudah terdapat 10 SoC yang hadir di bawah lini tersebut. Khusus untuk tiga SoC terbaru dari lini ini, yaitu Kirin 950, Kirin 955, dan Kirin 960, banyak orang mulai ramai memperbincangkannya karena performa yang ditawarkan dianggap sangat tinggi, mematahkan dominasi Qualcomm dan Samsung untuk kelasnya. Kali ini, kami akan mengulas salah satu SoC dari “trio” tersebut, yaitu Kirin 955.
Spesifikasi Kirin 955
Sebagai SoC kelas atas, HiSilicon menawarkan SoC ini dengan konfigurasi yang benar-benar mewakili statusnya tersebut. Prosesor di SoC ini menggunakan konfigurasi octa-core, dengan teknologi big.LITTLE. Core cluster “big” di SoC ini diisi oleh 4x Cortex A72 dengan clock 2.5 GHz. Sementara untuk core cluster “LITTLE” diisi oleh 4x Cortex A53 dengan clock 1.8 GHz. SoC ini sendiri diproduksi dengan fabrikasi 16 nm FinFET.
Untuk pengolah grafis, HiSilicon menawarkan GPU Mali-T880 MP4 900 MHz. Mali-T880 sendiri merupakan core GPU kelas atas yang dikreasikan oleh ARM, dan core ini juga digunakan sebagai inti GPU di beberapa SoC kelas atas dari produsen lain. Sementara untuk dukungan resolusi maksimal layar, HiSilicon tidak menyebutkan secara pasti berapa resolusi yang didukung SoC ini, tetapi berdasarkan smartphone dengan SoC ini yang ada saat ini, resolusi maksimal yang ditawarkan adalah 2560 x 1440 piksel.
Satu hal paling menarik yang ditawarkan oleh Kirin 955 adalah dukungan untuk kamera hingga 42 MP, atau setup dual-camera, dengan dual-ISP. Hadirnya dukungan ini memungkinkan Huawei untuk menawarkan setup dual-camera di beberapa smartphone kelas atas mereka yang menggunakan SoC ini. Sementara untuk video, SoC ini menawarkan kemampuan perekaman video hingga resolusi 4K di 30 fps. Sayangnya, untuk encoding, SoC ini hanya mendukung codec H.264 saja.
Platform Pengujian: Huawei P9
SoC Kirin 955 ini sudah bisa dirasakan langsung kemampuannya di Indonesia karena Huawei sendiri sudah membawa masuk secara resmi smartphone yang mengusung SoC ini ke Indonesia. Ya, smartphone itu adalah Huawei P9. Smartphone itu jugalah yang akan menjadi platform pengujian kami untuk review Kirin 955 kali ini. Berikut ini adalah spesifikasi singkat dari Huawei P9:
Produk | Huawei P9 |
Layar | 5.2 inci Full HD IPS |
Processor | HiSilicon Kirin 955 Octa-Core (4×2.5 GHz Cortex-A72 & 4×1.8 GHz Cortex-A53) |
GPU | Mali-T880 MP4 |
Storage/Memory | 32 GB/3 GB |
Baterai | 3000 mAh |
Konektivitas | GSM, HSDPA, LTE (CAT 6) WiFi 802.11 a/b/g/n, Wi-Fi Direct, hotspot, USB Type C |
Kamera | Belakang: Dual 12 MP F/2.2 Leica Optics, PDAF + Dual-Tone LED Flash Depan: 8 MP F/2.4 |
Sistem Operasi | Android Marshmallow 6.0.1/EMUI 4.1 |
Bila Anda belum sempat membaca review keseluruhan dari smartphone tersebut, Anda bisa melihatnya di halaman ini.
Pembanding
Sebagai pembanding untuk pengujian kemampuan SoC kelas atas ini, kami juga akan menghadirkan hasil pengujian dari beberapa SoC kelas atas lain yang masih banyak digunakan saat ini. SoC yang kami pilih untuk pembanding adalah Snapdragon 820 dan Snapdragon 820 “Lite” dari Qualcomm, Exynos 8890 dari Samsung, serta Helio X20 dari MediaTek. Berikut ini adalah tabel perbandingan spesifikasi antara Kirin 955 dengan beberapa pembanding di atas. Kami juga menyertakan data beberapa SoC kelas atas lain, seperti Kirin 960 dan Kirin 950 dari HiSilicon, Snapdragon 821, serta Helio X25.
*klik untuk memperbesar
Tabel perbandingan di atas menunjukkan bahwa keunggulan utama dari Kirin 955, dan juga SoC kelas atas Kirin lain, bila dibandingkan dengan SoC kelas atas dari produsen lain adalah dukungan kamera. Kirin 955 mendukung sensor hingga 42 MP dan juga setup dual-camera. Hal ini tidak ditawarkan oleh SoC kelas atas dari produsen lain.
Terkait fitur, SoC ini mungkin bukan menghadirkan deretan fitur terbaik. Walaupun begitu, deretan fitur, seperti dukungan untuk WiFi 802.11 ac, Bluetooth 4.2, serta 4G LTE Cat. 6 dengan 2CA (carrier aggregation), dan perekaman dukungan display hingga 4K/UltraHD. Sayangnya, meski mampu menampilkan grafis dengan resolusi 4K, SoC ini masih belum mendukung pengambilan gambar video 4K dan juga fitur VoLTE yang sudah mulai populer dan banyak digunakan belakangan ini.
Bicara soal prosesor, Kirin 955 menawarkan prosesor octa-core dengan empat buah core “big”. Konfigurasi ini bukanlah jumlah core “terbanyak” di antara SoC kelas atas, karena MediaTek menghadirkan SoC yang menawarkan prosesor deca-core. Namun, bila melihat core “big” yang ditawarkan, SoC Kirin 955 masuk ke dalam kelompok yang paling banyak menawarkan core “big”, juga dengan clock speed tertinggi, yaitu 2,5GHz. Bagaimana dengan efeknya ke performa yang ditawarkan? Kami akan membahasnya di bagian uji performa.
Halaman berikutnya: Uji Performa